Flashback on
Kini Gulf Mew dan teman-temannya sedang berjalan keluar kampus untuk menemui Kao di kafe dekat fakultas mereka, awalnya Mew menolak dia ingin langsung pulang tapi setelah memberi pengertian dan iming-iming kalau nanti malam Mew boleh nenen sepuasnya tentu Gulf mengucapkan nya tanpa di dengar oleh temannya, oh iya win dan Joy ikut karna mereka lapar katanya.
"Kana nanti tempat duduknya harus Deket Miu gak boleh Deket phi tadi" ucap Mew tidak ingin di bantah.
"Iya p'miu sayang" ucap Gulf.
Akhirnya mereka sampai di kafe yang di sebutkan, dari kejauhan terlihat Kao sedang duduk sendiri di dekat jendela.
"Hai p'kao sudah menunggu lama?" ucap Gulf.
" Ah tidak juga Gulf, duduk sini" ucap kao menarik kursi di dekatnya dengan cepta juga Mew menduduki nya dan Gulf duduk di sebelah Mew.
"Phi gak boleh Deket sama Kana-nya Miu" ucap Mew memperingati.
"Sudah phi tak apa, oh iya apa yang ingin phi beritahu" ucap Gulf langsung to the point karna melihat suasana yang sedikit canggung.
Ini tempat duduknya ada 4 sebenernya karna ada win dan Joy jadi mereka nambah kursi dan posisinya Mew ada di tengah-tengah Gulf dan Kao sedangkan win dan Joy ada di hadapan mereka dan sahabat Gulf tidak memperdulikan mereka bertiga karna sedang asik dengan makanannya.
"Jadi... Gini Gulf phi ingin.." ucap kao dengan terbata seperti sedang gugup Fikri Gulf,Gulf tau kemana arah pembicaraan ini.
"Phi ingin kau menjadi milik phi jadi pacara phi Gulf" ucap kao dengan satu tarikan nafas.
"Ukhuuuk! Ukhuuuk! Joy minum" ucap win yang tersedak karena ucapan kao barusan.
"Minumlah win, kenapa kau tersedak hah" ucap Gulf memberikan minumannya.
Kita kembali pada Mew saat ini, sudah di pastikan bagaimana reaksi Mew saat ini dia melotot sampai matanya ingin keluar saja tangan sudah mengepal menahan amarahnya dan juga dia menahan tangisannya agar tidak keluar karna tifak gantle batin Mew.
Braaak.
Mew menggebrak meja sampai win yang tadi sudah mendingan sekarang tersedak lagi.
"Tidak! Kana hanya milik Miu phi gak bisa ambil Kana dari Miu, kana milik Miu kan?" Teriak Mew dengan sangat marah dan mata yang berkaca-kaca.
"Tenang dulu phi jangan marah-marah naa, duduk dulu biar Gulf yang akan bicara dengan p'kao" ucap Gulf menenangkan Mew.
"Tunggu, Memangnya kau siapa aku yang sudah mengenal Gulf duluan bukan kau pria idiot!" ucap kao dengan menghina Mew juga.
'bocah idiot'
'anak tidak berguna'
'pria idiot'
'lihat itu bocah idiot huh mana mau aku punya sepupu idiot kalau jika saja dia tidak kaya pasti sudah aku usir dari sini'
'bocah idiot'
Sekilas masa lalu Mew seperti film yang terputar kembali di memory nya.
"Hiks~ hiks hiks~ tidak Miu tidak idiot Miu tidak hiks~ Miu hiks~ hihii hiiii hiks~ ayahh Miu tidak" pecah sudah tangisan Mew sambil memegang kepalanya, Mew teringat tentang masa lalunya tentang dia di bully oleh keluarga nya sendiri.
"P'miu phii ada apa phi, kita pulang yaa p'miu" ucap Gulf sambil memeluk Mew.
Semua orang jadi bingung sahabat Gulf mulai panik dengan keadaan Mew, tapi tidak dengan Kao dia malah senang melihat keadaan Mew seperti itu Gulf beranjak akan Kukar dari kafe menuju mobil untuk segera pulang.
"Tunggu Gulf kau belum menjawab pertanyaanku tadi" ucap kao yang mencegah tangan Gulf untuk pergi.
"Sudahlah phi kita bicarakan nanti" ucap Gulf berlalu begitu juga teman-temannya.
Setelah sampai di dalam mobil Gulf langsung menenangkan Mew agar lebih tenang.
Flashback off.
Sekarang Gulf dan Mew sudah sampai di mansion tapi belum keluar dari mobil karna Mew tak mau melepas acara nenennya.
" P'miu kita sudah sampai lepas dulu naa sstt..." Ucap Gulf sambil mendorong Mew.
"Emhh tidak sebentar lagi" ucap Mew yang masih setia dengan acara nenennya.
"Phii kita lanjutkan nanti naa sekarang lepaskan" ucap Gulf sambil mendorong Mew agar melepaskannya.
"Aaaa... Tidak mau kana~ susu Miu mau lagii~" rengek Mew yang tak mau melepaskan nenennya.
"Sudah phi kita sudah di mansion" ucap Gulf lalu keluar dari mobil sebekum itu membenarkan baju atasnya.
"Aaaa.. kanaa~ Miu mau lagi" ucap Mew sambil mengikuti Gulf keluar.
Ketika sudah sampai di dalam mansion Gulf melihat ada sepasang kekasih sedang duduk santai di ruang keluarga, dan salah satu orang kekasih itu Gulf seperti mengenalinya.
Dukk
"Aow apa sih kan-" ucap Mew terpotong ketika melihat p'bai nya berkunjung ke rumahnya.
" P'BAI~ phi di sini" ucap Mew dengan sangat Antusias melihat kedatangan sepupunya itu.
"Oihh phii sudah berapa kali aku bilang panggil aku dengan nama saja oihh" ucap bright sedikit kesal dengan sepupunya ini.
"Kkkk... Makanya phi punya wajah itu jangan suka cemberut bermuka datar saja" ucap win kekasih bright yaa sepasang kekasih tadi adalah brightwin.
"Oh iya haai kaanaa" sapa win dengan senyum kelincinya.
"Oh win kau di sini bagaimana bisa? Kau dan p'bright..." Ucap Gulf terpotong karna langsung dijawab oleh bright.
"Iya Gulf win pacarku dia 'kekasihku' ucap bright menekankan kata kekasihku dan itu membuat win sungguh-sungguh malu.
" Ohho jadi ini pacar yang kau bilang sempurna dan baik padamu itu" ucap Gulf sambil menggoda win yang sudah bersemu merah seperti kepiting rebus.
"Ehehe kanaa~ sudah jangan tambah membuatku malu" cicit win dengan wajah yang sudah malu.
" Iihh kenapa pada ngobrol sendiri sih Miu lapar kanaa Miu lapar" ucap Mew yang kesal karna di abaikan.
"Baiklah-baiklah aku akan memasak untuk phi dulu naa" ucap Gulf berlalu ke kamar mengganti bajunya menjadi baju santai.
"Yeeayy, p'bai phi harus mencoba masakan Kana karna masakannya sangatt enakkk" ucap Mew antusias sekali.
" Hmm benarkah"ucap bright.
"Iya p'bai ucapan p'miu benar masakan Kana enak sekali" ucap win.
" Hmm baiklah kita akan coba masakan Kana" ucap bright.
Setelah beberapa saat akhirnya masakan Gulf matang dan sudah di sajikan di ruang makan, sederhana tapi mampu membuat semua orang kagum dengan masakan gulf, Sungguh benar-benar enak.
Ni siapa bilang di gantung tadi udah up yang baru ini.🌞🌻
Selamat mencoba ✨ eh eh salah
Selamat membaca✨ ehehe.Jangan lupa vote coment dan follow juga bisa ❤️🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Babby Miu🌞 END
RomanceS1&S2 ada disini semua🤗. dan ingat! ini cerita BL (boyslove) cerita BxB. Bagaimana jadinya jika seseorang yang hanya hidup bergantung dengan orang lain karna keterbatasannya? Akankah dia bisa bertahan dengan kerasnya dunia? Apakah bisa dia menemuka...