bagian 18

5.8K 509 29
                                    

Di kediaman traipipattanapong, pagi ini cukup tegang karna tuan trai kehilangan aset-aset berharganya bahkan tak ada yang berani masuk kedalam ruang kerjanya jika tak di suruh semua sedang bingung sekarang tapi tidak dengan ibu dan anak ini.

"Ada apa kenapa semua orang seperti panik begitu" ucap ibu mild saat baru datang dari luar.

"Itu nyonya tuan sedang bingung karna kehilangan sebagian aset-asetnya" ucap salah satu maid.

"Apa! Bagaimana bisa?" Ucap ibu mild yang pura-pura kaget atas ucapan maid tadi, yah karna memang yang mengambil semua aset-asetnya adalah mereka.

"Bu ada apa sih kenapa berteriak kuping jadi sakit ini" ucap mild yang baru masuk kedalam rumah.

"Aset-aset ayahmu hilang, bagaimana ibu tidak teriak" ucap ibu mild mengkode dia agar sama kagetnya.

"H-haahh apa! Bagaimana bisa atau jangan-jangan ada yang masuk kedalam ruang kerja ayah" ucap mild yang mukanya di buat-buat panik dan merasa bersedih.

"Aku akan menghampiri ayah aku ingin tau kejadiannya" timpal mild.

Mild berjalan keruang kerja ayahnya untuk menemui tuan trai untuk menenangkannya.

(Cari muka gitu)

Tok tok tok

"Ayah" ucap mild seraya masuk kedalam ruang kerja.

"Oh mild, habis darimana?" Ucap tuan trai.

"Ayah apa kau tak apa, bagaimana bisa ini terjadi yah" ucap mild dengan wajah sok sedihnya.

"Ayah juga tidak tau mild" ucap ayah Gulf seraya menunduk.

Setelah menenangkan tuan trai mild keluar dan menuju ke ruang keluarga yang sudah ada ibunya disana sedang bersantai.

"Mmm bagaimana nak apa kau sudah menghibur si tua Bangka bodoh itu" ucap ibu mild.

"Sudah Bu mungkin sebentar lagi juga akan keluar" ucap mild seraya duduk di sofa.

"Bagus setelah ini kita ambil lagi aset-aset tua bangka itu, yang sekarang ambil semuanya lalu kita usir dia" ucap ibu mild sambil tersenyum sinis.

"Hahaha, ibuku ini memang yang terbaik" ucap mild sambil memeluk ibunya.

Tanpa di sadari oleh mereka sedari tadi tuan trai mendengarkan pembicaraan mereka, bahkan tuan trai merasa di bohongi selama ini.

Saat tuan trai ingin menghampiri mereka tiba-tiba dia mendengar fakta lain yang membuatnya semakin sakit hati.

"Bahkan si tua Bangka itu tidak tau jika kita juga menjebak anaknya agar tidak menghancurkan rencana kita, haha" ucap mild dengan bangganya.

"Benar sekali bagaimana bisa dia lebih mempercayai kita, bahkan kita hanya memberinya foto-foto Gulf dengan seorang laki-laki asing" ucap ibu mild sambil meminum tehnya lagi.

Cukup sudah, ayah Gulf sudah cukup mendengar semua ini dia keluar untuk menemui ibu dan anak itu.

"Oh jadi kalian yang mengambil semua aset-aset saya,huh!" Ucap tuan trai dengan sangat marah.

"Sa-sayang sejak kapan kau berdiri di situ" ucap ibu mild ketakutan.

"Sejak kalian membicarakanku si tua Bangka yang bodoh, aku mendengar semuanya" ucap tuan trai.

"Tega sekali! Kalian menuduh anakku mengambil hartaku bahkan kalian juga menipuku, dasar kalian tak tau diri!" Ucap tuan trai meninggikan suaranya.

"Apa kalian kurang hah sudah aku terima menjadi istri dan anakku, beraninya kalian malah mengusik anakku!" Ucap tuan trai sudah meledak-ledak.

"Penjaga! Bawa dan usir mereka dari sini!" Ucap tuan trai.

Babby Miu🌞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang