📚 Outline #2

13 4 0
                                    

🌼 OUTLINE NOVEL 🌼

Secara harfiah, outline artinya garis besar atau yang lebih sederhananya lagi disebut kerangka cerita. Jadi, sebelum kamu menulis novel, kamu perlu memetakan ceritamu terlebih dahulu, yakni dengan menuliskan siapakah tokoh-tokohmu? Bagaimana jalan ceritamu? Termasuk juga detail-detail cerita lainnya, seperti ingin memakai POV apa, berapa halaman yang nantinya ditulis, dan lain sebagainya.

🍜 Tujuan Penggunaan Outline Novel
Kenapa kamu harus menggunakan outline? Itu supaya ceritamu fokus, tidak mengembang ke mana-mana dan kalau ditinggalkan, kamu masih bisa menemukan jalan pulang ke novelmu. Saat writer's block atau kehilangan arah saat menulis, kamu juga dapat dengan mudah membuatmu mendiskusikannya dengan editor. Tim editor tentu tidak dapat membaca pikiranmu, tapi dengan adanya bentuk tulis dari isi kepalamu alias outline, editor jadi paham kamu sudah menulis sampai mana dan apa yang membuatmu hilang arah.

Intinya, outline mempermudah penulis dalam menuliskan ceritanya.

Berikut langkah-langkah membuat outline cerita fiksi.

🌻1. Tabel Penokohan
Kemarin kita sudah belajar membuat biodata karakter, tentunya kalau yang ini kalian sudah pada paham, ya?

contoh tabel penokohan
1) Nama Tokoh
Tidak perlu dijelaskan ya, kalau ini. Sudah pasti tahu kan? Sebutkan semua tokoh yang ada dalam ceritamu, urutkan dari yang paling penting dalam alur cerita hingga yang merupakan sampingan.

2) Ciri Fisik
kamu bisa menuliskan segala ciri fisik tokohmu di sini. Ciri fisik biasanya terlihat, semisal rambut panjang, warna kulit sawo matang, mata sipit, dan lain-lain.

3) Watak & Kebiasaan
Setiap orang pasti memiliki watak dan kebiasaan masing-masing. Sekadar tips, tuliskan watak ceritamu secara detail, bukan hanya sekadar baik dan buruk saja. Melainkan, tokoh A suka menolong, tokoh B tidak akan memberikan kesempatan bagi orang yang mengkhianatinya. Sedangkan kebiasaan adalah hal-hal yang biasanya dilakukan tokohmu. Contohnya, tokoh A tidak suka berjalan lurus, tapi berjalan menyamping seperti kepiting. Tokoh B, suka membelikan air mineral untuk gebetannya, dan seterusnya.

4) Latar Belakang
Terdiri dari alasan kenapa tokoh itu memiliki watak atau kebiasaan seperti itu. Latar belakang bisa juga berisi kisah masa lalu tokohmu. Semisal, tokoh A tidak ingin pacaran karena dia memiliki trauma. Tokoh B suka berantem karena orang tuanya sering bertengkar.

🌻2. Tabel Plotting
Kemudian setelah semuanya sudah selesai, kamu bisa masuk ke bagian plotting. Di sini kamu akan menyusun sebab akibat dari konflik yang dibahas. Format yang biasanya dipakai seperti ini.

contoh tabel plotting
1) Nomor
Yang ini tidak perlu dijelaskan gunanya untuk apa, ya. Hanya sebagai tanda untuk mengurutkan saja, biar kamu tidak capek-capek menghitung.

2) Formula
Biasanya diisi apakah plotmu masuk ke bagian awal, pertengahan (konflik), atau akhir. Kamu juga bisa mengisi kolom ini dengan hari keberapa konflik novelmu sudah berjalan. Hal ini digunakan supaya kamu tidak selalu menyebut beberapa hari kemudian terus-menerus, tapi langsung bisa menyebutkan harinya. Semisal: seminggu kemudian atau 15 hari kemudian.

3) Life
Novel seperti halnya kehidupan, yang tidak selalu terisi dengan cinta-cintaan. Tuliskan segala hal di luar percintaan di kolom ini.

4) Love
Segala hal berbau cinta, tulis di sini, terutama jika kamu sedang menulis novel romantis atau bergenre romance.

Dengan adanya dua kolom Life dan Love, diharapkan hidup tokohmu menjadi seimbang.

🌻3. Tabel Per Bab
Setelah menyusun plotting, kamu bisa langsung menuliskan rangkaian ceritamu.

Misal,

Bab 1: perkenalkan tokoh utama, tempat tinggal, status. Kamu ceritakan di bab pertama.

Bab 2: Mira (protagonis) melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa teman sekelasnya bunuh diri dengan terjun dari atas roof top sekolah.

Bab 3: Mira dituduh temannya bahwa Miralah yang mendorong Fina saat itu meski pihak detektif maupun kepolisian sudah menyatakan bahwa Fina meninggal karena bunuh diri.

Bab 4:

Bab 5:

Dan seterusnya. Pokoknya, sebisa mungkin kamu menyiapkan outline tersebut masak-masak, agar kamu tidak kebingungan di tengah jalan. Outline juga bisa dirubah jika memungkinkan. Jadi, boleh-boleh saja merubah adegan manapun.

🌻Q & A 🌻

Q || Kan gini, aku tuh udah punya outline per babnya, tapi kok masih suka mandeg eh, writers blok. Nah, gimana cara ngatasinnya?

A || Outline tuh cuma sebagai patokan inti si cerita mau ke arah mana. Begitu kita kembangkan, ya gimana ide kita ngalir.

Klo semisal km udh punya outline, lalu km masih belum tau gmn cara mengembangkannya dan terkesan seperti writers block, berarti ada yang salah sama diri kamu. Entah km yg belum sepenuhnya tenang dan siap menulis, atau bank kosa kata kamu yang masih sedikit.

Kalo udh gitu, mending diem sejenak dulu kamunya. Setelah itu, coba banyak"in baca karya orang. Kali aja kamu ada pencerahan mau dibawa kemana outline kamu

Q || Di atas ditulis bahwa life dan love diharapkan seimbang, kalau genre romance apakah boleh lebih banyak lovenya?

A || Kalo menurutku sih wajar genre romance lebih fokus ke kisah cintanya. Malah akan aneh kalau kebalik, bagian cinta2nya lebih dikit. Konflik hidup yang tokoh utama alami, mempengaruhi kisah cintanya. Seharusnya begitu sih. Jadi mesti ada sinkronisasi.

12-04-2021

Kodomo Bagi-Bagi Ilmu KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang