📚Cara Menulis Genre Misteri

2 1 0
                                    

📍1. Main Idea
Pertama, kamu butuh ide untuk membuat cerita. Apa itu kasus pembunuhan? Penculikan di rumah berpenjagaan ketat? Perampokan permata di keramaian? Ada banyak ide. Dan ada banyak hal.

💥Ide kasus pembunuhan paling populer antara lain : Ruang tertutup, Pembunuhan berantai, Kematian tiba-tiba, dan Pembunuhan yang disamarkan menjadi bunuh diri. Kembangkanlah kasus itu sedemikian rupa!

💥Kasus penculikan  memang kurang populer, namun beberapa yang seru untuk dibaca antara lain : Penculikan anak dari pewaris kaya, penculikan orang terkenal, dan masih banyak lagi. Biasanya, mereka akan meminta tebusan dan bilang jangan telepon polisi. Sudahlah.

💥Perampokan! Aku suka! Tapi hal yang dicuri harus cukup berharga untuk dicuri oleh pencuri yang berniat untuk mencuri benda tersebut. (pusing? sama, aku juga.) Bayangkan jika yang dicuri hanya sebatas kalung imitasi, namun itu adalah seusatu yang penting bagi sang pemilik. Biasanya juga, sang detektif tidak mau ikut campur kalau kasusnya seperti itu. Kecuali kalau kalung itu milik detektifnya sendiri. Hahaha...

Anyway, we moved into next step...

2. PLOTTING

❌Plotting? Malas, ah. *ngacir*

💥Banyak yang bilang gitu, kok. Tapi novel detektif butuh banyak sekali plotting! Mau kutulis satu per satu? Atau mau langsung saja?

👉Let's break them into some parts...

📍a. Plot Dasar (a.k.a Plot awal)
Karena aku sedang suka kasus pembunuhan, kita akan membahas pembunuhan dengan racun. Seorang pria membunuh istrinya untuk mendapatkan uang asuransi karena perusahaannya akan bangkrut. Racun yang kugunakan adalah racun yang bisa didapatkan dimana saja untuk penyakit jantung. Digitoxin. Digitoxin adalah salah satu obat yang jika takarannya salah, bisa berbahaya.

🌱Kenapa aku memilih Digitoxin, kalian bertanya? Heh. Digitoxin disuntikan ke dalam darah, bukan dimakan. Jadi bisa dianggap pembunuhan dengan jelas. Mungkin juga salah takaran, sehingga dianggap ketidaksengajaan.

📍PENTING! Kalian harus tahu dimana kesalahan si pelaku supaya sang detektif tahu itu adalah PEMBUNUHAN, atau penjelasan supaya pembaca bisa tahu itu bukan pembunuhan tapi BUNUH DIRI.

🌱Sekarang, timbul permasalahan. Digitoxin hanya bisa didapat oleh seorang dokter, dan pembunuhnya adalah seorang pengusaha. Bagaimana, ya? Hm... Hm... Hm... entahlah. Aku hanya menulis contoh, dan enggak serius bikinnya.

❌b. Plot yang PENULIS ketahui (alias apa yang sebenarnya terjadi.com / yang pelaku lakukan)
Yap. Kalian menjadi agen yang menutupi segalanya, so, listen up! Kalian tetap harus merencanakan segalanya. Plot yang penulis tahu adalah bagaimana kejadian itu terjadi. Lihat contoh dibawah :

_Sang pengusaha itu membunuh Istrinya dengan cara menyuntikan obat bius, lalu takaran digitoxin yang berlebih sebelum makan malam._

📍Kedengaran udik? Dengan cara itu, bukannya terlalu mencolok? PIKIR!! Bagaimana caranya supaya sang suami tidak terlihat bersalah? Kalian harus membuat 'terasi basi' dalam cerita detektif, terutama pembunuhan.

👉'Terasi Basi' adalah orang yang sangat mencurigakan, tapi sebenarnya dia hanyalah orang yang datang pada saat yang salah.

👉Maka, aku memasukan satu karakter lagi.

📍Sang pengusaha itu membunuh Istrinya dengan cara menyuntikan obat bius, lalu takaran digitoxin yang pas sebelum makan malam. Saat dokter pribadi yang mengurus istrinya menyuntikan obat dosis hari itu, maka sang Istri menerima overdosis, sehingga meninggal. Dokter tersebut dituduh, namun dia tidak langsung ditahan karena sang detektif mengenal dokter tersebut. Dia ingin menyelamatkan dokter itu dari tuduhan tidak langsung.

📍Sekarang, timbul pertanyaan. Lagi. Apa wajar jika istri tersebut tidak sadar bahawa dia disuntikan obat bius? Maka, kamu harus berpikir logika. BAGAIMANA?!!

📍Siapakah detektif itu, sampai ingin menyelamatkan dokter itu? Suami? (LOVE STORY ATTACK!!)

📍Obat biusnya? Mmmh... ada pada minuman, makanan, atau apalah...

Kodomo Bagi-Bagi Ilmu KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang