RADIKHA : 2

166 67 43
                                    

---   ‎      ‎    ‎  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---
   ‎      ‎    ‎  

S

aat Raina sedang diluar gerbang untuk menunggu jemputan tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu nya.

pukk!

"Kenapa cemberut?" Tanya orang itu padanya.

Gadis itu menoleh dan mendapati seseorang, ternyata Reyhan ia kira siapa.

"Rey! Kaget tau" Jawab Raina dengan nada kesal.

Reyhan hanya tersenyum saja ia tau pasti Raina sedang kesal dengan Dikha karena tadi dia tidak sengaja melihat mereka di koridor kelas 12.

"Mau pulang bareng?" Ajak Reyhan.

"Udah dijemput" Raina menunjuk mobil yang baru saja tiba.

Reyhan tersenyum dan mengangguk
"Hati-hati".

"You too!" Raina pun langsung masuk kedalam mobil kemudian kendaraan beroda empat itu pun berlalu meninggalkan pekarangan sekolah.

Raina sibuk melihat ke luar jendela pikiran nya kini sangat kesal
ia berpikir ini merupakan hari tersial nya karena terlambat, dihukum, jatuh pula. Tetapi dia harus tetap sabar.

Diam nya itu membuat orang yang duduk disamping nya itu heran sekali, biasa nya Raina sangat cerewet saat dengan nya namun sekarang dia diam apa lagi ada masalah pikir orang itu.

"Diem terus, tumben?" Laki laki itu pun membuka suara setelah hening beberapa saat.

Raina kaget lalu menoleh kesamping, bagaimana bisa dia tak mengetahui kalau ada orang disini alias abang nya sendiri sudah dari tadi duduk di situ dan sedang mengemudi.

"Loh Kak? ga liat maaf hahaha" Raina benar benar tidak melihat nya tadi saat masuk ke dalam mobil karena dia langsung masuk tanpa melihat ke arah tempat duduk supir. Ia pikir sopir nya yang biasa menjemput.

"Lagian ngelamun, mikirin si Reyhan ya?" Tanya Naresh, mahasiswa fakultas hukum yang berpawakan tinggi dan tampan dan ia merupakan kakak kandung Raina.

"Dih apaan, engga ya kak" Ujarnya dengan nada kesal.

"Kali aja dek".

"Awas aja nanti aku aduin ke bunda" Ancam Raina yang terkesan lucu bagi Naresh, ia tidak menyangka jika adik kecilnya ini sudah tumbuh besar padahal dia dulu sangat kecil sekali.

"Pengaduan banget jadi adek"

"Biarin" Raina menjulurkan lidahnya, pertanda mengejek lalu kembali melihat ke arah jendela.

---   ‎    ‎      ‎    ‎  

Hari sudah semakin sore, Raina gadis cantik itu masih setia di perpustakaan kota hanya untuk membaca untuk persiapan ulangan besok. rajin sekali ya.

[1] - RADIKHA | On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang