Happy reading!
---
Hari ini ada acara osis disekolahan dan akan di adakan festival makanan, semua orang bisa membuat makanan dan menjualnya pada festival tersebut.
Acara ini akan diadakan pada hari sabtu tepatnya malam minggu, semua sudah harus bersiap mulai sekarang tak terkecuali Raina dia ditunjuk sebagai panitia diacara tersebut sebagai perwakilan kelas.
Untuk mempermudah acara, rapat kecil pun diadakan.
"Gimana kalau tenda nya saya aja kak yang bawa, nanti tinggal dipasang sama anak anak disini" Usul Raina, kebetulan rekan ayah dia pengusaha alat alat festival seperti tenda dan sebagainya.
"Boleh itu, kamu bawa aja ya Rain"
"Sorry telat" Ketua osis kok telat, ya benar Dikha baru saja sampai di rapat dan langsung duduk di kursi sebelah Raina. Pagi tadi dia tidak berangkat bersama Dikha jadi dia tidak tahu.
"Kemana aja lo Dik?" Tanya Ragas.
"Bukan urusan lo"
Semua hanya menyimak saja, beberapa saat kemudian mereka kembali membahas festival itu. Kalian tau 3 hari setelah itu Raina dan Dikha akan melangsungkan pernikahan mereka, sangat cepat bukan.
Setelah 1 jam rapat pun selesai, semua bisa kembali ke tempat masing masing, kecuali dua orang yang akan segera melangsungkan pernikahan ini.
"Kak beneran 3 hari lagi?" Tanya Raina.
"Ya"
"Kalau nentang gimana ya"
Dikha menghela nafas, sebegitu tidak maunya ya si Raina dijodohkan dengan dia. Kalau dirinya sih pasrah aja ya, biar waktu yang menjawab nanti.
Karena Dikha pikir ini mungkin cara yang tepat buka hati lagi walaupun si Raina mengesalkan.
"Caranya?"
Raina tersenyum sekarang, dia tau kalau kabur pasti orang tua nya akan panik dan dia akan pulang kalau perjodohan dibatalkan. Raina pun membisikkan sesuatu pada telinga Dikha.
"Kakak setuju ga?".
"Waktu kita mepet"
Bener juga ya, mepet banget kenapa ga dipikirin jauh jauh hari sih. kesal sendiri kan si Raina.
Mana sabtunya mereka harus ke acara festival tambah mengurangi waktu saja acara itu, tapi kalau tidak datang pasti akan ada masalah dia kan jadi panitia.
"Terus gimana dong"
Raina seperti sudah tidak tau mau memakai cara apa, sekarang saja dia menyusupkan kepalanya di kedua tangan nya tanda sudah menyerah.
Sedangkan Dikha hanya memperhatikan, dia juga tidak ada cara jadi diam saja. Seketika bel pun berbunyi mereka pun keluar dari tempat itu dan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] - RADIKHA | On Going
Teen Fictionthis is just a story that is just a role. their nature is not the same as the original, remember only the role - start 22 may 2021 -