Part 6

160 13 0
                                    

   Sasuke pun mulai bekerja sebagai pelayan caffee. " Jadi rasanya begini jadi seorang pelayan. Aku gak boleh merepotkan Sakura, aku akan berusaha untuk mencari uang buatnya," batin Sasuke.

   Seminggu kemudian. Sasuke sangat terbiasa dengan pekerjaan barunya. Sakura juga terbiasa bekerja dengan Gaara.

   Tetapi besok Gaara harus pindah. Dan restorannya akan diambil ahli oleh saudaranya. Sakura sangat mengenal dengan saudaranya Gaara.

   Ia sering digoda oleh saudaranya Gaara. Lebih baik ia mengundurkan diri dan mencari pekerjaan di tempat lain.

   Ia pun menemui Gaara. " Apa kau yakin pindah, Gaara? Kumohon kau tetap di Suna, ya ya ya," kata Sakura. " Tak bisa, Saki. Aku udah berjanji kepada orangtuaku untuk pergi ke luar negri dan akan fokus pada pendidikanku disana. Nanti Kankurou yang mengurus restoran ini. Kau tenang saja ya," kata Gaara.

   " Kalau Temari aku gak apa apa Gaara, ini Kankurou. Aku takut dia menggodaku lagi, Gaara. Please tetap disini ya," kata Sakura. " Kalau kau digoda, telpon aja Sasori. Kau kan bisa minta bantuan kepadanya, Saki. Jangan kau khawatir Saki," kata Gaara.

   " Kalau begitu, aku akan mengundurkan diri dari tempat ini. Lebih baik aku pergi daripada aku bertemu dengannya," kata Sakura. " Seminggu ini pekerjaanmu baik, Saki. Kau yakin akan mengundurkan dirimu, hah? Kau juga harus membiayai kehidupan orangtuamu. Tahan tahanlah kau sedikit disini," kata Gaara.

    " Tidak Gaara, aku sudah tekad untuk resign dari sini. Aku pergi dulu, Gaara. Semoga kau mendapatkan apa yang kau inginkan, Gaara," kata Sakura. Sakura pun pergi dari sana.

    Sakura pun sibuk mencari pekerjaan. " Hah seharusnya aku tidak mengundurkan diri gara gara masalah digoda itu. Ah menyebalkan, aku harus curhat sama siapa. Sasori, dia kan sibuk terus di kantornya. Kalau Sasuke, tidak. Yang ada aku harus menahan emosi didekatnya," batin Sakura.

   Sakura melewati caffee tempat bekerjanya Sasuke. Di tempat Sasuke. Sasori berada di sebuah caffee bersama seorang cewek.

   " Sasori kun, ada yang ingin aku bicarakan kepadamu," kata perempuan itu. " Apa Shion? Kau tau kan aku ini masih berhubungan dengannya, sudahlah aku harus ke kantor," kata Sasori.

   " Kau tau, kehamilanku sudah diketahui oleh orangtuaku. Mereka memintamu untuk mempertanggung jawabkan atas kesalahanmu kepadaku. Putuskanlah dia, Sasori. Rawatlah anak kita bersama sama," kata Shion.

   " Aku akan bertanggung jawab, Shion. Tapi bukan dengan jalur pernikahan. Aku tak pingin menikahimu, karena aku mencintainya," kata Sasori. " Putuskanlah dia, Sasori. Keluargamu pun sudah mengetahui kelakuanmu itu. Kumohon Sasori, nikahilah aku," kata Shion.

   Sasuke sibuk memperhatikan dua orang yang lagi berdebat. " Mentang mentang dia adalah keponakan dari bos kita, dengan seenaknya dia tidak mempertanggungjawabkan kesalahannya kepada cewek itu," kata pelayan lainnya.

   Sedangkan di luar restoran, Sakura nampak melihat Sasori yang berada di restoran bibinya. " Dengan siapa dia ngomong? Aku samperin dia aja lah," kata Sakura.

   Ternyata Sakura sudah mendengar semuanya. Sasuke yang melihat Sakura ingin menghampirinya. " TEGA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU, SASO KUN! KITA PUTUS, DAN NIKAHILAH DIA," teriak Sakura.

   " Sakura mengenal cowok itu? Kenapa Sakura menangis? Pasti Sakura disakitin sama cowok itu? Ah tapi biarlah ini urusan Sakura," batin Sasuke.

    " Sakura," kata Sasori kaget. Mito yang sebagai pemilik restoran langsung terkejut melihat kedatangan Sakura. " Aku bisa jelaskan ini kepadamu," kata Sasori.

My Mistakes Had A Big Impact On My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang