Part 24

165 8 0
                                    

Keesokan harinya. Sasuke pun pergi ke bandara. Ia sudah disambut oleh Itachi, Madara, Sai beserta istrinya Ino. " Kakek buyut aku harus pergi ke Syidney. Kasian aku meninggalkan Sakura disana. Itachi uruslah keperluanmu disini. Sesekali pulanglah ke Syidney. Kau tenang aja, aku bakalan jagain Izumi. Aku pergi dulu," kata Sasuke.

" Hati hati Sasuke," kata Madara, Itachi, Sai dan Ino. Sasuke pun langsung pergi.

" Ya sepi dong gak ada Sasuke. Padahal kalau diingat ingat dialah orang yang menyatukan kita, Sai kun. Oh ya emangnya Sasuke ke Syidney buat ngembangin perusahaan Itachi?" kata Ino.

" Mungkin, menurutku Sasuke pergi kesana ingin menemui orang yang dicintainya. Itu saja, kalau soal perusahaan itu aku kurang tau Ino," kata Sai.

" Orang yang dicintainya? Siapa? Yang kutahu dia mana pernah dekat dengan para wanita. Yang ada perempuan itu langsung kabur melihat Sasuke," kata Ino. " Gak semua wanita itu kabur dari Sasuke, Ino. Buktinya ada satu wanita yang bertahan bersama Sasuke. Sudahlah, ayo kita pulang. Sai nanti ke perusahaanku. Ada yang ingin kubicarakan denganmu," kata Itachi.

" Baguslah jika ada seorang wanita yang mendekati Sasuke," kata Ino tersenyum. " Oke, Ino nanti kau ke rumah orangtuamu. Soalnya mungkin aku agak lama disana. Aku pergi dulu," kata Sai.

Ino pun pergi ke rumah orangtuanya. Sedangkan Sai pergi bersama Itachi. " Akhirnya Sasuke bisa menyusul istrinya itu. Itachi, apa aku boleh memberitahukan siapa wanita yang mendekati Sasuke dan wanita itu adalah istrinya Sasuke sendiri. Selama ini Ino tidak mengetahui tentang pernikahan Sasuke dengan Sakura. Jadi bolehkan aku ngomongin ini kepada Ino?" kata Sai.

" Terserah, jika itu keputusanmu maka ceritakanlah kepadanya. Umm, minggu depan aku akan menemui Uchiha itu. Kakek buyut menyuruhku untuk menemui mereka. Kau juga harus menemaniku disana," kata Itachi.

" Pasti mereka kecewa padaku. Selama ini aku sudah banyak membantu mereka. Aku pasti akan menemanimu, Itachi," kata Sai. " Baiklah sekalian kau bertemu dengan ibu Mikoto. Bagaimanapun bibi Mikoto adalah ibumu sendiri, Sai. Temuilah dia Sai. Perwakilkan kakakmu itu ya," kata Itachi.

" Iya," kata Sai sendu. Mereka pun sampai di kantor. Sementara Sasuke memandangi langit yang cerah. " Sebentar lagi kita bertemu, Sakura. Sudah lama aku tidak melihatmu, sekarang kita bisa saling bertemu dan tidak akan pernah terpisahkan lagi. Aku mencintaimu, Sakura," kata Sasuke.

Sasuke pun sampai di Syidney. Ia pun sudah memberitahukan kepada anak buah Itachi untuk mengantarnya ke rumah Itachi. Sasuke pun langsung menelpon Sakura. " Halo," kata Sasuke. " Halo Sasuke, kau tumben menelponku? Ada apa? Kok kau pakai nomor Syidney, apa kau berada di Syidney ya? Kalau iya anak anak pasti senang," kata Sakura.

" Iya aku disini. Sakura aku janji, aku gak akan pernah meninggalkanmu. Aku janji," kata Sasuke. " Kau akan disini selamanya, Sasuke? Trus bagaimana dengan rencana Itachi? Kau pasti gagal kan? Mungkin saat ini kau sudah menikah dengan istri barumu. Iya kan?" kata Sakura.

" Tidak, aku tidak menikah dengannya. Melainkan Sai yang menikahinya. Dan rencana Itachi sangatlah sukses. Nanti di rumah aku ceritainnya," kata Sasuke. " Terus apakah Itachi ikut pulang bersamamu? Kasian Izumi sendirian, Sasuke," kata Sakura.

" Dia tidak ikut bersamaku Sakura. Dia masih di Jepang. Ada yang harus ia lakukan disana. Sudahlah, siapkan aku makanan. Suruhlah Izumi menyambut kepulanganku dengan meriah. Hari ini suasanaku lagi senang, sangat cocok buat perayaan atas kepulanganku ini," kata Sasuke.

" Pede amat kau, Sasuke. Baiklah aku akan memasakannya buatmu," kata Sakura. " Oh terimakasih istriku. Aku tutup teleponnya ya," kata Sasuke.

Sasuke pun menghadap ke arah jendela. Sebentar lagi ia akan bertemu dengan istrinya. Sasuke sangat ingin memeluk istrinya itu. Ia ingin melihat anak anak tumbuh di depan matanya sendiri.

Akhirnya Sasuke sampai di rumah Itachi. Ia sudah disambut oleh Izumi. " Kukira kau akan pulang bersama Itachi. Ternyata kau sendiri aja, oh ya bagaimana acaramu disana? Berjalan lancar semua kan?" kata Izumi.

" Lancar Izumi. Oh ya untuk beberapa hari Itachi akan mengurus perusahaan di Jepang. Nanti ia berjanji akan sesekali pulang kesini. Ada beberapa hal yang harus diurus oleh Itachi. Sakura ada didalam kan, Izumi?" kata Sasuke.

" Dia ada didalam. Dia lagi ngurus anak anakmu. Cepat kau temuin istrimu itu," kata Izumi. " Baiklah. Ada titipan buatmu. Dari Itachi, katanya pakailah uang ini buat keperluan rumah," kata Sasuke.

" Ah adik iparku ini. Nanti akan kubilang ke dia terimakasih. Barang barangmu biar diurus oleh asisten disini. Pergilah temui Sakura," kata Izumi.

Sasuke pun masuk ke rumah. Ia melihat Sakura sedang menyusui anaknya. " Aku pulang," kata Sasuke. Sakura pun melihat ke belakang.

Alangkah terkejutnya ia melihat Sasuke. " Maaf Sasuke aku tak bisa memelukmu. Lihatlah aku lagi menyusui putramu ini. Dia sangat persis sepertimu," kata Sakura.

" Dimana anak kita satu lagi Sakura?" kata Sasuke. " Lihatlah ke arah sampingmu. Dia lagi tertidur pulas. Seharian mereka menangis, kayaknya mereka tau jika ayahnya ingin pulang kesini. Aku aja sampai tak tega melihat mereka menangis," kata Sakura.

" Mereka sangat merindukanmu. Ah anak perempuanku, ayah sangat merindukan kalian. Selamat tidur anakku yang cantik ini," kata Sasuke.

" Makanlah kau dulu, Sasuke. Tadi aku dan Izumi sudah memasakkan buatmu. Aku tau kau belum makan, setelah makan ada yang ingin aku bicarakan kepadamu," kata Sakura.

" Baiklah, aku bersih bersih dulu. Nanti aku akan kembali disini. Pelayan, tarok koperku disini. Biar aku saja yang membawanya," kata Sasuke. Sasuke pun pergi ke kamarnya.

Izumi pun masuk ke dalan rumah. " Akhirnya kalian bertemu lagi. Aku senang melihat kalian bersama lagi. Sayang Itachi masih di Jepang, kalau tidak keluarga kita berkumpul lagi," kata Izumi. " Kau benar kak Izumi. Aku rindu dengan suasana dirumah ini. Kapan kak Itachi kembali kesini, kutahu kau pasti tak betah tanpa adanya kak Itachi kan. Ngaku ajalah kak," kata Sakura.

Izumi pun memerah. " Kau benar, aku tak sanggup jika Itachi tidak berada disampingku. Cepatlah kau kembali, Itachi kun," kata Izumi. Sakura pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah Izumi.

Sasuke pun akhirnya keluar kamar. Ia melihat Sakura menidurkan putranya. Sedangkan Izumi sedang membantu putranya untuk membuat pr. " Hai, pasti kau kerepotan mengurus mereka. Setelah ini aku akan mengurus mereka," kata Sasuke.

" Baiklah Sasuke. Ah aku jadi tak sabar melihat mereka tumbuh besar," kata Sakura. " Aku pun juga tak sabar, Sakura. Apalagi jika nambah anak, akan lebih seru nantinya. Izumi, apa Itachi sudah mengembangkan cita citanya? Aku tak sabar melihat Itachi kecil terlahir kembali," kata Sasuke.

" Diam kau Sasuke. Gara gara kalian mempunyai anak kembar, Itachi kun sering menghabisiku di malam hari. Dan ya kemarin aku pergi ke dokter dan ya aku hamil. Aku belum memberitahukan kehamilanku kepada Itachi kun. Nanti pas dia pulang, akan kuberitahu dia tentang kehamilanku," kata Izumi.

" Apaa! Sakura aku ingin kayak Itachi. Selamat ya Izumi, aku akan merahasiakannya darinya. Semoga anak kalian sehat dan takkan mirip seperti Itachi," kata Sasuke.

" Sasuke jangan bicara kayak gitu kepada kak Izumi. Maaf ya kak Izumi, jangan tersinggung dengan ucapan Sasuke. Selamat buatmu ya, nanti biar aku aja yang mengurusi rumahmu," kata Sakura.

" Aku tak tersinggung kok Sakura. Ucapan Sasuke benar kok, buktinya keponakannya ini tak mirip Itachi. Mereka hanya mirip sepertiku," kata Izumi dengan percaya diri.

" Terserah kau aja Izumi. Aku akan makan dulu," kata Sasuke. " Dasar, makannya ada di dapur. Kau ambillah sendiri ya," kata Izumi. " Hnn," kata Sasuke.

Sasuke pun langsung mengambil makanan. Sesekali matanya melirik ke arah Sakura. Izumi pun hanya bisa melihat Sasuke tersenyum sendiri.

Sedangkan Sakura hanya bisa malu malu melihat tingkah Sasuke didepan Izumi.

My Mistakes Had A Big Impact On My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang