Part 5

202 14 0
                                    

   Keesokan harinya. Sakura sudah siap menyiapkan sarapan buat Sasuke. " Aku pergi dulu, jaga rumah baik baik Sasuke. Semoga kau mendapatkan pekerjaan," kata Sakura.

   " Hn," kata Sasuke. Sasuke pun membersihkan semua ruangannya. " Jadi asisten rumah tangga itu sangatlah menyulitkan ya. Mungkin ini yang dirasakan oleh asisten rumah di mashion Uchiha. Aku sih gak kebayang jadi mereka. Huft, beruntung aku merasakan penderitaan mereka. Sekarang mungkin aku gak kerja, bagaimana nanti. Aku harus mencari kerja. Aku gak boleh nganggur. Aku harus punya cadangan uang buat aku bertahan bersama Sakura. Apa aku bekerja di tempat temannya Sakura?" kata Sasuke sambil berpikir.

   Kemudian Sasuke menelpon Sakura. Di restoran Sakura sibuk melayani para pembeli. Tiba tiba hp Sakura berdering. " Halo," kata Sakura. " Halo ini aku Sasuke. Aku akan bekerja ditempat temanmu itu. Bolehkan Sakura?" kata Sasuke.

   " Apaa! Tidak, jangan ditempatku bekerja Sasuke. Nanti aku merasa bersaing denganmu. Carilah di tempat lain. Masih ada restoran lain, Sasuke. Aku tak mau tau," kata Sakura.

   " Dimana? Kemarin aku sudah keliling semua daerah Suna, masa aku harus mencarinya lagi, Sakura. Please bantu aku ya carikan pekerjaan untukku ya. Pleasee," kata Sasuke memohon.

   " Dasar, kemarin aku berniat membantumu malah kau tolak. Umm oke akan kubantu kau Sasuke. Nanti aku kabarin kau ya, kau enak enak aja di apartemen ya. Aku sibuk, byee," kata Sakura. Sakura pun mematikan telepon.

   Sementara Sasuke kesal dimatikan teleponnya oleh Sakura. " Dia memang ya! Ahh, menyebalkan," kata Sasuke sambil berbaring di sofa.

   Sakura pun mendekati Gaara. " Gaara aku ingin bicara denganmu," kata Sakura. " Apa Saki?" kata Gaara. " Jadi begini temanku dari Tokyo baru pindah ke Suna dan dia mencari pekerjaan disini. Kau atau temanmu ada gak lowongan buatnya. Kalau ada, katakan kepadaku ya," kata Sakura.

   " Kenapa kau tidak bertanya kepada Sasori, mungkin dia punya lamaran pekerjaan buat temanmu itu," kata Gaara. " Benarkah? Ah aku lupa, dia kan pengusaha terkenal di Suna mungkin aku bisa meminta dia pekerjaan buat temanku itu. Oke, aku akan menemui Saso kun sekarang. Dah Gaara," kata Sakura.

   Sakura pun keluar dari restorannya Gaara. Ia pun langsung menelpon Sasori. " Halo Saso kun, aku ingin bertemu denganmu. Kau ada waktu kan, Saso kun?" kata Sakura.

   " Iya Saku, kita bertemu aja di restoran Gaara. Aku akan kesana," kata Sasori. " Tidak, kita bertemu aja di taman dekat restorannya Gaara. Aku akan menunggumu, Saso kun," kata Sakura.

   " Ah baiklah, aku akan kesana," kata Sasori. Sakura pun menuju ke taman. Ia pun duduk di dekat kolam. Sasori pun akhirnya datang. " Ada apa kau menemuiku, Saku? Apa kita akan kencan hari ini? Kan kau lagi sibuk sibuknya di restoran Gaara, apa dia marah jika kau pergi menemuiku, Saku?" kata Sasori.

   " Aku sudah minta izin ke dia, Saso kun. Oh ya, di tempat kerjamu ada lowongan gak? Soalnya temanku ingin bekerja disana. Please bantu dia untuk bekerja di tempatmu," kata Sakura.

   " Kalau di perusahaanku sih sudah penuh. Umm, caffee milik tanteku masih ada lowongan. Coba kau suruh dia bekerja disana. Kau masih ingat tempat caffee milik tanteku kan, Sakura?" kata Sasori.

   " Yang didekat ujung jalan tempat restorannya Gaara kan, Sasori? Aku tau kok tempatnya," kata Sakura. " Ya, ternyata kau masih ingat dengan tempatnya. Kukira kau lupa setelah kau pergi ke Tokyo," kata Sasori. " Aku masih ingat, Saso kun. Temani ke tempat tantemu ya, ada yang ingin aku bicarakan kepada tantemu," kata Sakura.

   " Baiklah, ayo kita kesana," kata Sasori. Mereka pun pergi ke caffee tersebut. " Ah, lebih baik kau kembali ke perusahaanmu. Aku akan bicara sendiri dengan tantemu," kata Sakura.

My Mistakes Had A Big Impact On My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang