Oneshoot BXB [The Boyz]

destiny

[Jujae]

Story.

Hyunjae menatap kosong kearah lantai.
Matanya sembab sehabis menangis.

'Cklik'

"Sekertaris Lee, nanti ada rapat meeting jam 2 siang"

Hyunjae mendongak.

"Ne yuchan-sii"

"Kalau begitu saya pamit undur diri"

Hyunjae mengangguk menyutujui.

Hyunjae berjalan kearah ranjang, tempat dimana calon suaminya berbaring lemah.

"Juyeon-ah, kau sudah janji padaku, kau...tidak ingin mengingkari nya kan?" lirih hyunjae

Tak terasa air mata hyunjae mulai mengalir, hatinya merasakan sesak dan sakit.

'Cklik'

"Hyunjae-ya, waegere?" tanya ibu juyeon khawatir.

Hyunjae menggeleng.

"Anheyo eomonim, hanya sedikit rindu juyeon"

Ibu juyeon ikut menunduk sambil mengelus surai indah hyunjae.

Ia bersyukur, juyeon memiliki hyunjae.

"Kalau hyunjae menangis juyeon semakin sedih"

Hyunjae mengangguk ngangguk dan mengusap air matanya.

"Eomonim, hyunjae harus kekantor"

"Ne ne jusimhae"

Selesai meeting.

"Apa kau tidak jenuh hyunjae?"

Hyunjae melirik sebal ke arah younghoon sahabatnya.

Mereka sedang di kursi taman.

"Apa maksutmu"

"Anhi...aku hanya kasian padamu, juyeon sudah koma 1 bulan lebih"

"Bahkan 1 tahun lebih aku siap menunggu"

"Hyunjae ayolah-"

"Sshhtt...younghoon" telunjuk hyunjae ditempelkan di mulut younghoon.

"Aku pergi saja, omongan mu makin melantur" lanjut hyunjae.

Hyunjae melangkah pergi

"Ya! Hyunjae-ah"

Hyunjae mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya.

Loh, kenapa tiba tiba dia di taman?

"Juyeon?" gumam hyunjae.

Yang dipanggil menoleh, lantas tersenyum.

"Eo, hyunjae wasseo"

Hyunjae bangkit lantas menuju ke sosok yang dibilang juyeon, sedang duduk di salah satu kursi taman.

"Juyeon kenapa disini?"

Juyeon tersenyum.

"Menunggumu lah"

Hyunjae tidak menjawab, ia tidak ingin jauh lebih sakit dari ini.
Karena dia tau, ini hanya mimpi.

"Juyeon, kenapa kau tidak mau kembali?" tanya hyunjae lembut.

"Tidak bisa"

Hyunjae menoleh kearah juyeon.

"Kau tidak bersungguh sungguh ingin kembali, apa kau tidak rindu pada ku?" hyunjae mulai menahan isakan