일곱 [7]

16.1K 645 51
                                    

"Mas mba irene udah dianter pulang?" Tanya ku,saat ini kami berdua tengah berada di dalam mobil daddy untuk mengantarkanku pulang

"Irene tadi katanya mau jalan sama temen temennya jadi mas biarin aja dia pulang sendiri" jawab mas seraya fokus menyetir,ini memang masih sore tapi entah kemana daddy akan membawaku pergi ini sama sekali bukan jalan menuju apartemenku

"Mas kita mau kemana sih?" Tanya ku keheranan,bukannya membalas pertanyaaku daddy malah tersenyum penuh makna—entah apa maksud dari senyumannya itu

"Mass serius ish kita mau kemana sih?" Aku lagi lagi bertanya seraya mencubit cubit perutnya dengan gemas

"aduhh iya sayang,mas cuman mau bawa kamu liat liat rumah doang" jawabnya dan akupun langsung berhenti mencubuti perut daddy,rumah?daddy mau beli rumah lagi untuk irene?

"Rumah untuk apa mas?" Tanyaku penasaran

"Nanti kamu bakal tau,udah diem sayang biarin mas fokus nyetir kali ini aja" ujarnya dan aku pun langsung terdiam,tapi aku juga penasaran kenapa daddy membeli rumah lagi?apa mansion mewah 5 lantainya itu masih belum cukup?—ck entahlah daddy tidak mau memberitahukannya padaku

Setelah setengah jam perjalanan,kami sudah sampai di sebuah komplek perumahan termewah di kota ini.setelah melewati beberapa blok akhirnya kami pun sampai dan daddy langsung memarkirkan mobilnya di rumah yang terletak di ujung blok

"Kita sudah sampai" ujarnya setelah tersenyum padaku,daddy kemudian membuka pintu mobilnya dan berjalan ke sisi satunya untuk membukan pintuku

"Mas ini rumah siapa?" Aku menatap kagum kearah rumah dua lantai bergaya modern yang ada dihadapanku,tapi saat ini diriku masih sibuk bertanya tanya—untuk siapa sebenarnya rumah ini?daddy sedari tadi hanya diam sambil terus tersenyum penuh arti padaku

"Ayo masuk dulu sayang,nanti mas kasih tau" ucapnya yang kemudian merangkul pinggang ku dan membawa ku masuk kedalam

"Gimana sayang bagus gak?" Tanya nya pada ku saat kami sudah sampai di dalam,rumah besar ini benar benar masih kosong hanya ada beberapa furniture yang mengisi rumah ini.sepertinya daddy memang belum berniat untuk menempatinya

"Mas sengaja ngosongin,supaya kamu bisa ngisi sesuai kemauan kamu nanti" aku berkedip berkali kali setelah mendengar ucapan daddy—apa katanya tadi?mengisi rumah ini sesuai kemauanku?astaga jangan bilang

"Ini rumah buat kamu sayang,gimana kamu suka?" Yatuhan daddy kapan kau bisa berhenti memberikan ku banyak fasilitas seperti ini,apartemenku yang kemarin dia berikan saja baru berumur satu tahun dan sekarang dia malah membelikanku sebuah rumah

"Mas,aku gak mungkin tinggal dirumah sebesar ini sendirian" ya memang tidak.aku dengan segala kemalasanku meronta ronta—bagaimana bisa diriku yang mager ini ,hidup sendiri dan membersihkan setiap sudut rumah sebesar ini sendirian

"Kamu tenang sayang,mas bakal sewain maid sama supir untuk kamu" balasnya,entah mengapa aku ragu menerima nya

"Mas menurut aku—apartemen yang mas kasih itu udah lebih dari cukup,lagian aku masih aman aman aja kok tinggal disana" jelasku namun mas malah membalasnya dengan senyuman

"Sayang,rumah ini hak kamu.sudah tugas mas memenuhi segala kebutuhan kamu kan?jadi terima aja dan apartemen itu bakal mas jual nantinya gampang kan?" Tentu saja gampang,daddy memiliki banyak uang bahkan 7 turunannnya pun mungkin tidak akan sanggup menghabiskan segala kekayaan daddy

"Tapi mas—"

"Ssutt,gaada tapi tapian—besok kamu udah harus pindah kesini dan mas bakal suruh orang buat bantu mindahin semua barang barang kamu" mas langsung menyela perkataan ku dan lagi lagi aku hanya bisa mengangguk pasrah atas kemauannya

BABYGIRL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang