chap 9. bahagia

1.1K 176 32
                                    

Happy reading...

.

.

.

Oekkk oekkkk.....

Chaeyoung menutup rapat kedua telinganya, bibirnya melengkung ke bawah dengan kesal. Pria ini bergerak dengan gelisah dari tidurnya saat merasa tidurnya kembali terganggu dengan adanya suara tangisan bayi pada tengah malam.

Cukup sudah, Chaeyoung terduduk diatas ranjang dengan kedua matanya yang menatap kesal kepada sosok yang sedang menggendong bayi kecil tengah berdiri di dekat jendela.

"Arhkk dia cengeng sekali Mina.." Keluh Chaeyoung mengacak rambutnya sendiri dengan frustrasi.

Mina tersenyum lembut, tangannya masih setia mengusap lembut putrinya yang masih merengek itu. Tak mau mengganggu tidur suaminya maka Mina mengajak putrinya yang rewel itu keluar kamar. Dia mendudukkan diri di sofa, menatap lekat pada wajah putrinya yang kini mulai tenang kembali.

Apa dia lelah?

Tentu saja Mina sangat amat lelah. Dia harus mengurus semuanya. Benar-benar semuanya hanya di kerjakan oleh Mina seorang. Dulu ia hanya perlu mengurus satu orang saja, yakni suaminya. Tetapi setelah putrinya lahir tiga bulan yang lalu maka tanggungan Mina kini menjadi dua anak. Yah, Chaeyoung masih bisa dikatakan sebagai anak karena memang dia seperti itu.

Namun begitu Mina tak pernah mengeluh, untuk saat ini dia masih bisa bertahan mengurus dua bayi itu.

"Haewon Sayang, kamu anak pinter kan? Tidur yang tenang ya Sayang, jangan nangis lagi. Kasihan Papa kebrisikan tangisan kamu, sama Mama aja ya." Ucap Mina memeluk putrinya lalu menyenderkan dirinya di sofa.

Yoo Haewon, itu nama putri semata wayangnya dengan Chaeyoung. Bayi mungil yang masih ringkih itu terlihat begitu cantik. Ya tentu saja cantik, bisa dilihat siapa dan bagaimana paras ibu bayi mungil itu bukan.

Haewon adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan pada Mina selain Chaeyoung. Mereka berdua menjadi bagian hidup Mina sekarang, menjadi penyemangat dalam kehidupan Mina.

"Mina..."

Mina terjaga saat merasakan sapuan di wajahnya, dia mengerjapkan kedua matanya melihat sosok Chaeyoung sudah berdiri di depannya menatap dirinya dengan bingung.

"Kenapa Mina tidur di sofa?" Lanjutnya.

Kening Mina mengerut bingung, namun ia melihat keadaannya yang masih duduk di sofa sembari mendekap putrinya membuat Mina bisa mengerti keadaan. Rupanya semalam ia ketiduran di sana, mungkin karena terlalu kelelahan. Untunglah Haewon masih aman dalam dekapannya.

"Ahh aku ketiduran Chaeng, udah pagi ya ternyata."

Mina beranjak dengan hati-hati tak mau membangunkan Haewon. Dia merasakan tubuhnya kram di leher serta pinggangnya. Tidur dengan posisi terduduk memang sangat menyakitkan, Mina akan mengingatnya agar dia tidak mengulang kesalahan yang sama ini lain waktu.

"Mina semalam tidak memelukku saat tidur." Mimik wajah merajuk milik Chaeyoung sungguh bisa membuat gemas.

"Hm ya maaf, Haewon nangis terus. Kalo aku gak bawa Haewon keluar kamar nanti kamu jadi gak bisa tidur."

"Hah iya, Haewon-kita saaaangat cengeng. Dia tidak pernah berhenti menangis setiap malam. Kepalaku sampai pusing harus terus mendengar tangisannya." Keluhnya memegangi kepalanya dengan erat.

"Ya namanya juga masih bayi, kamu aja udah besar masih sering nangis kan."

"Enak saja! Aku sudah tidak pernah menangis lagi Mina. Mama selalu melarangku menangis supaya tidak membuat Mina lelah. Aku tidak mau melihat Mina lelah." Ucap Chaeyoung menatap serius pada Mina.

So Bad - michaeng (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang