🧘🏻‍♀️ •|| Chapter 8

444 79 1
                                    

Hari menuju final
______________________

Sepeninggalannya dari tempat ujian tahap ketiga, Hanaki langsung menemui Teruko dan memintanya untuk mengajarinya sebuah jurus.

Teruko-sensei dan Hanaki kini tengah menuju ke arena latihan, namun mereka memilih mampir ke sebuah kedai. Tanpa disangka mereka bertemu dengan Naruto yang tengah menunjukkan 'oiroke no jutsu' pada seorang lelaki tua dengan Hitai-ate bertuliskan 'minyak'.

Teruko-sensei nampak terbelalak sebelum akhirnya memukul pelan kepala Henge Naruto yang berpenampilan seperti seorang wanita berkuncir dua namun malah terlihat seperti kembaran Naruto hingga membuatnya kembali ke bocah lelaki bersurai kuning jabrik.

"Sensei? Kau kembali ke desa?" Pertanyaan Teruko-sensei yang ditujukan pada lelaki tua didepannya juga Naruto.

"Dare? Ano ero ossan?"

Mengerti ketidak Tahuan Hanaki, Teruko memperkenalkannya. "Salah satu dari tiga sannin legendris, Jiraiya-sama. Dia yang mengajariku tehnik yang diciptakan oleh otou-san. Dia juga guru dari Yondaime, dan aku menganggapnya kakek. Terkadang aku memanggilnya dengan embel-embel jiisan, terkadang juga Sensei, tapi aku lebih sering memanggilnya 'ero-jiji'"

"Whoaa! Hisashiburi, kau banyak berubah ya! Semakin mirip ibu mu saja." Celetuk Jiraiya-sama yang membuat perempatan tercetak jelas di dahi Teruko-sensei.

"Teruko-neechan, Hanaki-chan? Apa yang kalian lakukan disin-ttebayo?"

"Teruko-sensei akan membantuku berlatih, dan ia ingin mampir ke kedai terlebih dahulu." Jawab Hanaki.

"Neechan?" Ucap Jiraiya-sama penuh tanda tanya.

Teruko-sensei tersenyum kikuk sembari mengibas-ibaskan tangannya didepan wajah. "Dia memanggilku begitu karena aku telah mengurusnya sejak kecil."

Manik Jiraiya-sama memincing menatap Teruko-sensei lalu Teruko-sensei hanya memejamkan mata dan mengangguk seakan baru saja bertelepati dengan Sannin mesum tersebut.

"Nee nee, Jiraiya-sama, apa kau tau jawaban dari pertanyaanku? Kau sannin, maka kau pasti tau!"

Jiraiya-sama langsung beralih ke Hanaki, ia mengangkat alisnya pertanda jika ia ingin tahu tentang pertanyaan Hanaki.

"Ninja tte nani?"

"Ninja, ya?" Ia menengadah, mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.

"Bagiku, ninja adalah orang yang bersedia mati demi desa maupun demi orang yang menurutnya berharga, tak hanya orang saja. Ah ya! Bagiku ninja adalah orang yang siap melakukan apapun demi melindungi apa yang ia anggap  penting. Tapi itu hanya arti ninja bagiku, untukmu itu pasti beda lagi. Setiap orang memiliki asumsi masing-masing mengenai hal tersebut."

"Hah, sama saja."

Pada akhirnya Jiraiya-sama dan Naruto pergi ke tempat dimana mereka akan melakukan latihan, begitu juga dengan Teruko-sensei dan Hanaki . Mereka berdua menuju ke tempat dimana mereka akan berlatih setelah membeli apa yang ingin Teruko-sensei beli tadi.

Teruko-sensei meng-kuchiyose gulungan dan muncullah balon berisi air disebuah tas besar dan tas besar tersebut berisi penuh akan balon yang diisi air.

"Apa yang akan kulakukan dengan semua ini, Sensei?" Tanya Hanaki sembari memiringkan kepalanya.

Teruko-sensei meraih satu balon air dan tak lama kemudian balon berisi air itu nampak tak beraturan dan akhirnya terpecah.

"Dari yang kulihat, kau dapat mengatur Cakra dengan baik. Maka kau pasti bisa melakukannya, maksudku Rasengan."

Kilatan binar nampak sekilas di manik Onyx Hanaki. "Kau benar-benar mengajariku jutsu itu, sensei?"

𝐍𝐈𝐍𝐉𝐀 𝐆𝐈𝐑𝐋;𝓝𝓪𝓻𝓾𝓽𝓸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang