Chapter 7

4.4K 713 146
                                    

"Selamat pagi daddy."

"Selamat pagi sayang. Bagaimana tidurmu?"

Noah mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi di ruang makan. Ia sudah mandi dan berpakaian rapi.

"Aku tidur sangat nyenyak sampai tidak bermimpi." Jawab Noah. Karena telah berbicara dengan Rubee, ia merasa bahagia jadi terlelap dengan sangat nyenyak.

William tersenyum melihat Noah. Noah itu adalah hidupnya, sumber kebahagiaannya. Jika Noah bahagia, maka ia pun bahagia.

"Hari ini ingin pergi bersama daddy? Kita pergi ke taman hiburan." Tanya William. Noah mengangguk.

"Aku belum pernah kesana. Leo bilang disana sangat menyenangkan dan banyak permainan." Kata Noah. Leo adalah teman satu kelasnya yang selalu bercerita tentang apapun.

William terdiam. Ia terlalu sibuk bekerja hingga tidak mempunyai waktu untuk mengajak Noah bermain. Jika kakaknya tahu, Noah pasti akan dibawa bersamanya.

"Daddy! Mengapa diam?" Tanya Noah. Ia heran mengapa ayahnya tiba-tiba terdiam.

"Tidak apa. Habiskan makananmu, lalu kita pergi."

Noah mengangguk lalu memakan sarapannya dengan lahap. Tanpa disuruh oleh William pun ia pasti akan menghabiskan makanannya. Bibi Gitta memang pandai memasak.

Noah menatap kagum pemandangan didepannya. Ia belum pernah ketempat seperti ini.

 Ia belum pernah ketempat seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo masuk." Ajak William. Ia menuntun Noah masuk kedalam taman hiburan itu.

William tersenyum saat Noah merasa sangat senang dengan berbagai hal yang ada disini. Ia mengeluarkan ponselnya untuk memotret Noah dengan badut pinguin dan pink panther.

"Daddy aku takut." Kata Noah. Ia tidak berani mendekat kepada badut itu. William tertawa melihat putranya.

"Tidak apa-apa, sayang. Mendekatlah sedikit lagi." Kata William. Ia menyuruh Noah untuk sedikit mendekat kepada badut itu.

William tertawa melihat raut wajah Noah di ponselnya. Putranya itu sangat menggemaskan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang