Chapter 18

2K 253 53
                                    

William memijat kepalanya. Ia terjaga semalaman. Kepalanya sakit, kantung matanya menghitam, bahkan saat bekerja untuk mengalihkan pikirannya, ia mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

"Hahahaha"

"Noah tidak tahu bahwa kak rubee sangat lucu"

"Noah lebih lucu"

Suara gelak tawa terdengar oleh William. Tidak biasanya dirumah ini dipenuhi gelak tawa pada pagi hari. Ia melihat Noah dan Rubee sudah berada di ruang makan menunggunya.

"Daddy!"

"Mengapa daddy sangat lama!?"

William berjalan menuju ruang makan dan duduk di kursi yang selalu ditempatinya.

"Bukankah noah yang datang terlalu pagi?"

"Betulkah? Noah tidak tahu."

Noah kembali mengobrol dengan Rubee yang tidak diketahui oleh William membahas apa.

"Daddy, ulang tahun kak Reuben sebentar lagi. Apa daddy mengingatnya?"

"Tentu." Jawab William. Sejujurnya ia tidak mengingat ulang tahun anak temannya itu.

"Momma berkata akan mengadakan pesta ulang tahun di rumahnya, apakah kita akan datang?" Tanya Noah.

"Jika diundang, bukankah harus datang?" Jawab William.

Mereka melanjutkan sarapan hingga waktunya tiba untuk memulai aktivitas. Mengantarkan Noah ke sekolah sekaligus mengantarkan Rubee pulang karena gadis itu mengatakan tidak ada kelas, lalu pergi bekerja.

***

"Noah diantarkan oleh mommy dan daddy ya?"

Seperti biasanya, wali kelas menyambut murid-murid mereka didepan kelas. Menyapa orang tua murid yang mengantarkan anaknya.

"Hehehe" Noah tersenyum lebar mendengar pertanyaan wali kelasnya. William hanya memberikan senyuman kepada wali kelas Noah, sedangkan Rubee hanya tersenyum canggung, tidak tahu harus berbuat apa.

"Noah dengarkan perkataan ibu guru dengan baik, mengerti?" Beritahu William. Noah itu memang menurut, tapi sering sekali bertengkar dengan temannya. Tidak jarang William menerima laporan kenakalan Noah dari gurunya.

"Baik, daddy." Jawab Noah. Pasti ibu guru memberitahu Daddy tentang ia bertengkar dengan Brandon.

"Sampai jumpa, noah. Belajar dengan rajin." Kata Rubee berpamitan kepada Noah.

"Iya kak rubee. Sampai jumpa lagi." Jawab Noah. Diantarkan oleh William dan Rubee membuat Noah merasa diantarkan oleh kedua orang tuanya.

Noah memeluk William dan memberikan kecupan di pipi, begitu pula dengan Rubee yang juga diberikan kecupan di pipi.

Setelah melihat Noah masuk kedalam kelasnya, William dan Rubee segera meninggalkan kelas Noah.

✧༺Stepmother༻✧

"Dimana rumahmu?" Tanya William. Ia harus bertanggung jawab dengan mengantarkan Rubee pulang ke rumahnya dengan selamat.

"Rumah saya tidak jauh dari sini, tidak perlu diantarkan." Jawab Rubee.

"Tidak bisa seperti itu. Noah sudah membuatmu menginap, sebagai ayahnya aku harus bertanggung jawab dengan mengantarkanmu pulang dengan selamat." Kata William. Bukankah nantinya jika Noah merengek ingin bertemu Rubee dan kebetulan Rubee sedang tidak bekerja, mereka bisa pergi ke rumahnya?

"Ah, jalan menuju rumah saya mungkin tidak bisa dilalui oleh mobil anda." Jawab Rubee. Jalan menuju rumahnya itu kecil dan berlubang, mobil mahal William sangat tidak cocok jika melewati jalan itu.

StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang