Bab 01

3.1K 132 14
                                    

Sweet & Sour

———



Rutinitas seperti biasanya yang dilakukan seorang Lee Jeno adalah datang ke kantor WO, tepat pukul tujuh pagi. Dia termasuk orang yang sangat menghargai waktu dan tidak pernah menyia-nyiakannya. Walau sendirinya WO tersebut adalah miliknya sendiri. Memutuskan untuk bergerak di bidang ini setelah pertengahan semester lima semasa kuliah. Fyi, Jeno seorang mahasiswa jurusan arsi sebelumnya.

Yang pertama kali harus di lakukannya dan merupakan daftar wajib adalah memeriksa data booking yang ingin memakai jasa WO-nya dengan cermat. Melakukan revisi jika sekiranya ada yang kurang. Mengatur agar semua berjalan sesuai dengan permintaan pasangan pengantin agar tidak mengecewakan nantinya.

Bagi Jeno, pelanggan adalah raja. Harus di utamakan dan di istimewakan. Jika ada kesalahan pun, Jeno akan siap menerima kritik dan saran untuk kelangsungan WO miliknya. Bisnis memanglah bisnis tetapi aturan tentang pelanggan nomor satu adalah prinsip Jeno. Maka tak di pungkiri mengapa pemuda ini sudah sukses walau usianya masih terbilang muda.

"Nona Kim, apa semuanya sudah selesai?" Tanya Jeno setelah memeriksa salah satu data booking yang masuk ke dalam email-nya. Ia sedikit meregangkan otot lengannya yang terasa kaku.

Kim Hani, yang merupakan asisten Lee Jeno, terlihat mencari-cari sesuatu di atas mejanya sebelum akhirnya menemukan map coklat besar yang ternyata terselip di beberapa buku. Bibirnya tersenyum dan segera menghampiri meja Jeno.

"Ini pak, minggu lalu saya baru menerimanya. Maaf terlambat," kata Hani seraya meletakan map coklat itu ke atas meja.

Pun langsung di terima Jeno dan dengan segera di bukanya.

"Sudah saya rekap jadi satu. Jadi bapak langsung bisa cek."

Jeno mengangguk paham sambil membaca nama yang tertera di lembar kertas. Seketika Jeno terdiam. Lalu menyipitkan mata, membaca sekali lagi nama yang tertera disana.

"Bisa ketemu langsung sama pelanggannya?" Tanya Jeno kemudian.

"Ya?"

"Atur saja pertemuannya. Bisa 'kan?"

"Ah, iya. Bisa pak. Nanti saya hubungi calon mempelainya."

Jeno mengangguk dan setelahnya Hani keluar dari ruangannya. Well, Jeno hanya ingin memastikan sesuatu. Apa benar nama orang yang tertera disana adalah orang yang dikenalnya.

* * *

"Nona Park dan Tuan Huang, terima kasih banyak sudah meluangkan waktunya."

"Sama-sama, Nona Mizu. Kalau gitu kita pamit dulu. Sampai jumpa," pasangan yang baru saja melakukan fitting baju pengantin itu membungkuk singkat sebelum meninggalkan ruangan sang pemilik butik. Keduanya berpapasan dengan Jeno yang baru saja datang.

Jeno menyunggingkan senyuman tipis sebelum masuk ke dalam ruangan yang baru saja di masukin pasangan tadi. Kurvanya melengkung ke atas membentuk senyum hangat begitu mendapati sosok yang ingin di temuinya hari ini.

"Hime-ya!"

"Eoh! Jeno-ya!"

Keduanya berpelukan singkat dengan raut wajah bahagia.

"Kapan pulang?" Tanya Jeno setelah melepas pelukannya.

"Lusa," jawab wanita muda itu singkat lalu mempersilahkan Jeno duduk. Ia menuangkan teh ke dalam cangkir kosong di atas meja lalu menyodorkan pada Jeno.

Jeno | Sweet & Sour [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang