Sweet & Sour
———
Previous. . ."Sudah jadi," kata Sherry, menghentikan aktivitas Jeno yang sedari tadi memeluknya. Jeno melepaskan rangkulannya di pinggang Sherry sebelum duduk manis di salah satu kursi makan.
Baru saja Jeno hendak menyuapkan telur orak-arik buatan Sherry, ponselnya berdering. Jeno segera melihat nama yang tertera di layar ponselnya dan segera menjawab panggilan itu.
"Hime-ya, ada apa?"
———
Tangan Sherry yang baru saja ingin meraih teko kopi menggantung di udara begitu nama Hime yang di sebut Jeno.
"Jen, bisa minta tolong," nada suara Hime terdengar panik.
Jeno langsung berdiri dari duduknya dan wajah pemuda itu juga kelihatan panik. "Apa?! Kamu kenapa?!"
"Buku sketsaku tertinggal di apart. Bisa tolong kamu ambilkan di sana?"
Jeno menyugar poninya ke belakang. "Hah?! Kok bisa?! Kamu dimana sekarang?"
"Aku lagi di stasiun, mau ke Busan. Gawat kalau sampai tidak di bawa."
"Okay, okay. Aku ke apart kamu sekarang. Kamu taruh di mana?" Jeno bergegas keluar dari unit apart-nya menuju unit Hime yang berada di lantai sepuluh.
Sherry yang sedari tadi menyimak hanya bisa berdiri bak patung. Ia tersadar setelah bunyi passcode yang terkunci otomatis saat pintu tertutup. Sherry mengerjapkan matanya sebelum melakukan kegiatannya tadi yang sempat tertunda.
"Hime lagi," katanya pelan lalu menyesap kopinya.
* * *
"Jeno-ya, sebelah sini!" Teriak Hime begitu melihat sosok tinggi Jeno terlihat kebingungan mencarinya.
Jeno menolehkan kepalanya ke sumber suara dan tersenyum lega setelah melihat Hime yang melambai ke arahnya.
"Untung masih keburu. Nih!" Jeno menyerahkan buku sket Hime.
Hime menatap haru Jeno. "Makasih!!!"
"Traktir minum kalau sudah pulang nanti," kata Jeno. Hime mencebik tapi berakhir menyetujui permintaan Jeno dengan sebuah anggukan kepala.
"Aku berangkat dulu ya."
"Hm, hati-hati. Berapa lama disana?"
"Seminggu? Ya, sekitar seminggu. Oh ya, tolong sesekali cek unit-ku ya," pinta Hime dan Jeno segera mengangguk.
"Bye, Jeno."
Jeno melambaikan tangannya sampai Hime masuk ke dalam gerbong. Temannya itu menolehkan kepalanya dan balas melambai sebelum pintu tertutup otomatis.
"Ada-ada saja," kata Jeno sebelum meninggalkan area stasiun.
Tiba-tiba Jeno teringat Sherry. Ia sampai lupa berpamitan dengan Sherry tadi. Ada rasa bersalah terselip di hatinya. Segera Jeno menghubungi nomor Sherry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno | Sweet & Sour [COMPLETED]
Fanfic[M] | Completed "Jika cinta kita tak lagi seindah pohon cherry di musim semi" Mizuhara Hime ft. Jeno Lee & Haechan Lee :: Mature content, bijaklah memilih bacaan :: Part sudah lengkap :: Don't be silent readers