setelah hari itu kami tidak pernah bertengkar. hari hari berlalu semakin cepat rasanya. atsumu sedang berlatih voli. hari itu ia juga menjelaskan bahwa dia tidak jadi menyerah. aku senang.
dan lagi lagi jam jam kosong tanpa atsumu. karena dia harus pergi sekolah.
aku duduk disana. tidak sengaja melihat buku atsumu yang tertinggal disini.
aku mengambilnya. dan melihat lihat. nilai atsumu sangat bagus dan sempurna pada awal awal buku. namun di tengah tengah nilainya menurun sangat hebat... bahkan di bawah kkm. atsumu menghabiskan waktunya dan hari harinya merawatku tidak sempat belajar. oh, aku tidak sengaja menemukan sepucuk surat di sana. aku membukanya.
itu... surat bolos? kenapa atsumu sering bolos? apa? apa yang dia lakukan? dia tidak disini. lalu kemana?
-•••-
"hai sam. ada perkembangan?"
atsumu datang dengan makanan di tangannya. aku tetep pada posisiku tidak menyahut dia. membuatnya bingung.
"sam?" panggilnya memegang bahuku.
"bolos kemana?" tanyaku to the poin padanya. atsumu terdiam. dia kemudian berbalik membuka makanan dan duduk di sampingku. "makan yuk, gue bawain salmon mayo"
"gua bilang bolos kemana?" gua menolak suapan itu dan masih kukuh bertanya.
Atsumu menghela nafas dan meletakkan makanan pada meja di samping bangsal milikku. "aku bekerja." Ucapnya.
mendengarnya mengatakan itu membuatku kaget. "LO NGAPAIN KERJA TSUM? PAPA GA NGIRIMIN LO DUIT HAH?" Karena terlalu terkejut nada bicaraku jadi naik. Padahal aku selalu tidak bisa begitu.
Atsumu menggeleng. "ga gtu sam.. papa cuma ngirim uang buat makan kita sehari hari. terus rumah sakit lo mau di bayar gimana??? buat operasi jantung lo nanti??!"
ternyata ini alasannya. menyakitkan mendengarnya. lagi lagi atsumu melakukannya demi diriku. dan aku hanya bisa duduk. sebegitu tidak bergunanya aku. membuat atsumu menghabiskan waktunya hanya untukku.
aku menangis. atsumu yang melihat nya memelukku. "jangan mikirin gue. lo fokus aja sama kesehatan lu.. kalo lu kasihan sama gue makanya cepet sembuh biar gue gak usah kerja lagi."
"tsum.. kenapa gak minta sama papa aja..." Ucap ku terisak tanpa berfikir
"mikir lah. papa juga punya keluarga. punya anak yang harus dia biaya i selain kita. gamungkin nyusahin dia terus.."
osamu balas memeluk atsumu dan semakin menangis.."maaf tsum maaf..."
ucapnya berulang kali. mendengarnya meminta maaf begitu bersalah pada atsumu membuat hati atsumu terasa sakit.
ia mengerti bahwa saudaranya sangat merasa bersalah karena telah menyita waktu milik atsumu. Padahal atsumu tulus melakukannya tanpa ada tekanan apapun.
Ngomong ngomong orang tua miya twins berpisah sejak mereka berumur 9 tahun. Kami ikut mama. Namun mama meninggal dan papa di haruskan menafkahi kami juga walau kami menolak namun papa sudah memberi kami selalu setiap bulannya agar bisa makan. Papa tidak selalu tahu keadaan kami karena tinggal di beda kota.
To be continued...

KAMU SEDANG MEMBACA
I Trust You. - [Osamu × Atsumu]
Fanfichanya kisah pendek tentang kehidupan yang menyakitkan. Miya osamu x Miya atsumu. !! Not BxB !! [Completed]