iii. Berdeham Itu Gayanya
"mama pulang—oh? ada jay, ya?"
tepat ketika aku menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut, ibuku datang sambil tergupuh, masih lengkap dengan jubah putih yang disampirkan di tangannya.
mama hanya tersenyum, mengusak sejenak rambutku yang sudah aku bereskan sedemikian rupa agar tidak mengganggu makanku. ujungnya, rambutku kembali berjatuhan saat aku hendak makan.
"maaf ya mama belum masak, kalian jadi pesan makan begini," ujarnya.
aku dan jay sontak menggeleng, "nggak apa apa, ma."
"iya, tante, lagian aku juga mendadak kesininya tadi."
"heumm, begitu... sudah lama di sini, jay?"
"eung, nggak juga..."
mama hanya manggut manggut, menatap kami bergantian. menyelesaikan kunyahanku, kali ini aku yang angkat suara, "mama pulang, papa dimana?"
"ah itu, maaf, nak, ini mama pulang mau bawakan baju ganti buat papamu. masih ada pasien ugd tadi."
"jadi mama nanti pergi lagi?"
"iya, maaf, ya? mama juga masih ada pasien di sana... papamu mungkin baru pulang besok, tapi mama usahakan bakal pulang hari ini—mungkin agak larut."
aku tersenyum tipis, mengangguk paham. keselamatan nyawa seseorang lebih penting kini, aku bukan anak yang diajarkan menjadi egois sejak kecil, jadi aku tidak apa apa.
jay diam memerhatikan kami. tidak ada tanda tanda akan menyahut hingga mama pamit untuk masuk ke kamar.
aku juga tidak punya hal untuk dibicarakan lebih lanjut, jadi aku berusaha kembali makan sembari memegangi rambutku.
tanpa disangka, jay beranjak. duduk di belakangku setelah merogoh saku celananya.
menarik helai rambut yang mengganggu, kemudian mengikat rambutku ke belakang tanpa mengatakan apapun.
ini bukan hal yang baru, justru perhatian kecil yang sering dilakukan jay dan membuatku menghangat.
"makasih," ucapku pelan.
"hmm."
jay dan segala dehaman penutup percakapan.
[continued]
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry, can you stay? [✔]
Cerita Pendekft. Park Jongseong orang bilang, Jay itu musim dingin. padahal nyatanya, Jay seperti empat musim yang hanya dilewati oleh beberapa wilayah. kabar baiknya, aku salah satu wilayah yang mengenal empat musim itu.