Part 6: Surat Cinta

1.3K 124 3
                                    

---Daniel POV---

Aku bingung melihat ekspresi wajah Tiffany yang tampak terkejut saat memeriksa ponselnya, "Oh my!" Desah nya lalu dengan cepat ia langsung berlari keluar dari rumah.

Aku penasaran, apa yang membuatnya terkejut seperti itu? Aku segera menyusulnya. Hingga akhirnya aku melihat ia bertemu seorang cowok didepan rumah.

Aku terkejut setengah mati saat mengamati wajah cowok itu, "Jackson?" Pikirku mengingat kenangan masa lalu ku bersama Jackson.

-Flashback: 4 tahun yang lalu-
Saat itu, aku masih menduduki kelas 2 SMP. Setiap hari, aku menghabiskan waktu ku bersama Jackson.

Jackson adalah teman sekolahku sekaligus sahabatku. Kami selalu berangkat ke sekolah bersama-sama, bermain basket bersama, belajar bersama, dan lain-lain.

Tapi, 1 tahun berlalu, Jackson marah padaku karena cewek yang dia sukai justru menyukaiku.

Sebenarnya Jackson menerima jawabanku bahwa aku tak menyukai cewek itu sama sekali, namun tak lama kemudian ia sangat marah.

Karena cewek yang disukai Jackson marah dan membenciku karena aku tak menerima perasaannya, sehingga cewek itu menyebarkan gosip bahwa aku juga menyukainya dan ingin menjadi pacarnya.

Jadi, Jackson marah padaku karena ia menganggap bahwa aku berbohong padanya. Tanpa sempat aku menjelaskan semua, ia langsung pindah keluar kota.

Aku masih mengingat kalimat yang ia ucapkan padaku terakhir kalinya dengan senyuman sinis yang pertama aku lihat darinya, "Aku berharap kita tak bertemu kembali, dan aku berharap tak akan mendapat sahabat yang munafik sepertimu."

-Flashback End-

Aku menatap wajah Jackson dengan tatapan kosong. Hingga senyuman sinis nya kembali menyapaku, "Lama tak bertemu, Daniel Buck." Ucapnya sinis.

Kulirik kearah Tiffany yang tampak bingung dengan sikap kami berdua. "Fany, bisakah kau meninggalkan kami berdua? Aku ingin membicarakan sesuatu padanya." Ucapku kepada Tiffany sembari menunjuk Jackson.

"Apakah kalian saling kenal?" Tanya Tiffany. "Jelaskan dulu padaku, lalu aku membiarkan kalian berbicara."

Aku menatap Tiffany, lalu segera menggendongnya paksa dan membawanya masuk kedalam rumahku dan menguncikannya dari luar, aku tak mempedulikan teriakannya. Lalu, aku segera kembali ke hadapan Jackson.

"Apakah kau tak penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi dulu?" Tanya ku.

Kulihat, Jackson menatapku dengan wajah datar, "Penasaran? Aku sudah tahu apa yang terjadi, jadi untuk apa aku penasaran?"

"Kau... benar-benar percaya dengan gosip itu?" Tanya ku.

"Itu bukan gosip, tapi itu fakta."

"Kau salah." Jawab ku. "Cewek itu yang menyebarkan gosip itu, padahal aku sudah menolaknya."

Jackson tampak tertawa mendengar jawabanku.

"Sekarang aku tak peduli lagi tentang hal itu." Ucap nya. "Karena aku sudah menyukai cewek lain."

Aku menaikkan satu alis ku, jangan bilang kalau dia menyukai....

"Ya, aku menyukai Tiffany." Ucapnya.

Bagai diguyur air panas, aku langsung syok mendengar ucapannya.

Jujur saja, sekarang aku masih bingung akan perasaanku dengan Tiffany. Apakah aku menyukainya sebagai seorang cewek? Atau aku menyukainya sebagai seorang sahabat?

[1] Eyesmile CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang