Part 10: Aku Tak Bisa

1.1K 109 11
                                    

Tiba-tiba saat ia sampai ditaman, mata Tiffany membelalak.

"Surprise!!!" Ucap Krystal dan Irene. Tampak disamping mereka, Jackson yang hanya diam.

Tiffany tampak memasang wajah bingung, "Hah?"

Taman itu tampak sangat terang dan indah. Dihadapan Tiffany, tampak Krystal yang membawakan kue tart strawberry cokelat yang dihiasi lilin kecil.

"Selamat ulangtahun, sahabatku." Ucap Krystal.

Irene tersenyum, "Kami berharap kau bisa kembali lagi menjadi ceria seperti dulu." Ucapnya.

Tiffany benar-benar lupa dengan ulangtahunnya sendiri. Ia tampak menatap senang kearah teman-temannya, "Terima kasih." Ucapnya.

Jackaon pun ikut berbicara, "Yah! Kau harus meniup lilinnya. Kau tahu perjuangan ku saat membeli lilin itu? Saking murahnya, uang besarku terpecah menjadi uang kecil." Ucap Jackson dengan wajah yang sok tahu.

Tiffany tertawa kecil mendengar ucapan Jackson, lalu ia pun meniup lilin itu.

Tiba-tiba, "Fany." Panggil seorang cowok yang berada dibelakang Tiffany.

Tiffany menoleh kearah cowok itu, "El?"

Daniel tersenyum lalu memberikan Tiffany buket bunga yang ia bawa. Lalu, Daniel juga memberikan Tiffany sebuah kotak kado yang cukup besar.

Tiffany mengingat kotak kado yang dibawa oleh Daniel tadi siang. Tiffany pun membuka kotak itu, isinya adalah kertas-kertas yang merupakan surat yang telah disimpan selama bertahun-tahun.

"Kau kira hanya kau saja yang menyimpan surat dariku?" Tanya Daniel. "Aku juga menyimpan semua surat darimu."

Tiffany hanya terdiam, "Itu karena kau hanya menganggapku sebagai sahabat kan?"

Daniel menatap Tiffany dengan tatapan serius, "Aku sudah menyukaimu sejak dulu. Tapi, aku baru menyadarinya beberapa hari yang lalu, bahwa aku menyukaimu."

"Berarti, kemarin...." Tiffany tampak tak percaya saat mengingat penolakan yang diberikan oleh Daniel kepadanya.

"Ya, penolakan itu hanya bercanda." Jawab Daniel. "Itu karena rencana yang disarankan oleh mereka bertiga." Ucap Daniel lagi sembari menunjuk Krystal, Irene, dan Jackson.

Tiffany masih bengong dan bingung dengan kejadian itu.

Daniel terus menatap Tiffany dengan tatapan penuh arti, "Maukah kau menjadi pacarku?" Ucap nya dengan gugup.

Tiffany menatap kearah Jackson. Tiffany masih merasa tak enak kepada Jackson.

Jackson tampam tersenyum kearah Tiffany, lalu Jackson mengangguk.

"Ya, aku mau."

---

Paginya, Tiffany keluar dari rumahnya dan mendapati Daniel yang berdiri didepan rumahnya, sepertinya Daniel sedang menunggunya.

Daniel tampak tersenyum saat melihat Tiffany.

Tiffany pun melingkarkan tangannya di tangan Daniel. Tampak jelas kebahagiaan yang terlukis diwajah mereka.

Mereka pun berjalan kearah halte bus dengan tangan yang terus menyatu. Mereka bercanda tawa dan mengabaikan orang-orang yang melihat kearah mereka.

Saat duduk didalam bus, Tiffany tampak membisikkan sesuatu kepada Daniel, "Kenapa mereka semua menata .kearah kita?" Tanya Tiffany sembari melirik kearah remaja-remaja yang memakai seragam yang sama dengan Daniel.

"Mereka semua iri denganmu." Jawab Daniel.

Tiffany tampak tak mengerti dengan jawaban Daniel.

[1] Eyesmile CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang