Tujuh.

1.4K 151 0
                                    

Pagi-pagi sekali, alarm handphone milik mina berbunyi, membuat sipemilik terusik dan ingin segera mematikan alarm yang berbunyi itu.

Mata mulai mengerjap, melihat jam yang tergantung di dinding menunjukan pukul 06.00 pagi,bergegas ia turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk melakukan aktifitas paginya.

Setelah selesai ia turun kebawah untuk mengisi perutnya yang masih kosong. Hanya roti lapis untuk sarapan pagi ini, di sela-sela ia menikmati sarapanya, ia melihat ponselnya untuk mengecek ada notif masuk atau tidak, setelah mengotak-atik ponselnya, ia mendapatkan pesan,ada pesan masuk dari nomor tidak diketahui. Ia membuka pesan itu.

"Hai min, ini aku bambam, simpan nomorku ya." Mina membaca pesan itu, setelahnya ia menyimpan nomor bambam terlebih dahulu.
.

Mina berjalan menuju lemari es untuk mengambil minuman, tapi ia tidak menemukan apa-apa, ia lupa untuk membeli belanja bulanan.

"Kakkk, kakk nayy," teriak mina memanggil nayeon.

"Kenapa teriak-teriak?, Aku ngak budeg kali."ujar nayeon.

"Kakak mau kemana, rapi banget." Mina malah balik bertanya.

"Mau keluar sebentar, aku ada kelas pagi, memangnya ada apa?" Ucap nayeon.

"Yahhh... Padahal aku ingin kau menemani ku belanja, lihat, tidak ada susu di lemari es, aku sedang ingin minum itu." Jelas mina sambil menunjuk ke arah lemari es nya.

"Kau sendiri saja, aku ada kelas pagi minaa, aku tidak bisa menemani mu, maaf ya adik ku sayangg, aku pergi duluu." Ujar nayeon berjalan mendekat ke mina dan mengecup pipi sang adik.

"Byeee." Sambung nayeon dan pergi meninggalkan mina.

"Hahhh~~ jadi kakak ngak ada perhatiannya dikit gituu."gerutu mina.

Mau tidak mau mina pun pergi meninggalkan rumahnya, menuju minimarket terdekat untuk membeli sesuatu yang ia inginkan. Mina memilih berjalan kaki sambil menikmati udara di pagi hari.

Ketika ia berbelok menuju jalan yang sepi dan sempit, ia di hadang oleh pria-pria berbadan besar dan berotot.
Mina terlonjak kaget, ia ketakutan, mina melangkah mundur untuk menjauh, tapi pria-pria itu malah semakin mendekat ke arah mina.

"Tolooongg.., "mina berteriak meminta tolong.

Preman-preman yang menghadang mina pun segera berlari ke arah mina untuk membekap mulutnya.

"Mmpphhh..." Teriak mina tertahan akibat sapu tangan yang membekap mulutnya. Mina terlihat mengeluarkan air matanya, ia menangis karena ketakutan ketika preman-preman itu hendak membawa mina kedalam mobil berwarna hitam.

Mina terus memberontak.

"Diamlah gadis sialan." Bentak orang itu.

Mina semakin takut, ia sangat sensitif apabila mendengar bentakan.

Ketika pintu mobil hendak di tutup, seseorang menendang preman yang memegang pintu belakang tadi, preman tersebut pun jatuh tersungkur akibat tendangan yang terlalu kuat.
Mina yang melihat preman itu terjatuh pun ia terkejut, ia terkejut setelah melihat seseorang dari luar jendela.

"Chaee- chaeyoung." Mina yang melihat chaeyoung pun dengan cepat keluar dari mobil dan berlari ke arah chaeyoung.

"Mina, kau tidak apa?" Ujar chaeyoung ketika mina berlari dan langsung berhamburan kedalam pelukanya.

Mina hanya menangis sambil mengeratkan pelukan, masih takut.

Preman yang terjatuh akhirnya berdiri lagi, temannya yang sudah duduk di kursi pengemudi pun turun untuk membantu preman yang terjatuh tadi. Kini ada 2 pria berotot.

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang