Tiga puluh tiga.

1.5K 106 0
                                    

Suasana riuh didalam ruangan memenuhi indra pendengaran ditelinga. Sepasang pengantin yang baru saja menggelar pernikahan mereka didampingi dengan orangtua dan sahabat-sahabatnya. Tepuk tangan meriah ketika sepasang pengantin itu baru saja mengucapkan janji-janjinya.

Bibir menempel dengan sempurna ditempat masing-masing. Chaeyoung mulai melumat bibir manis mina, mina terkejut dengan aksi chaeyoung, ia menciumnya dihadapan banyak orang.
"astaga chaeyoung~" mina melepaskan ciuman itu.

Chaeyoung hanya tersenyum-senyum setelah mencium mina dihadapan banyak orang. Ia sebenarnya juga malu, terlihat jelas rona merah diwajahnya, tetapi ia tetap melakukan itu sebagai wujud rasa cintanya dengan mina.
.
Di apartemen, sudah terlihat sepasang pengantin baru yang berada dikamar.
"chaengi, bersihkan dirimu dulu, baru istirahat." perintah mina.

"iya sayang."

"tapi bantu aku membuka gaun ini terlebih dahulu, aku tidak bisa membukanya sendiri dari belakang."

Chaeyoung berjalan mendekati mina dan membantu membuka gaun yang mina kenakan untuk pernikahan mereka tadi. Chaeyoung melihat tubuh mina dari belakang, benar-benar putiih dan mulus.

"sudah bisa dibuka kan? "

Mina mengangguk dan melepaskan gaun itu.
"terima kasih sayang, ya sudah sebaiknya kau mandi. "
.
"apa kau lelah? " tanya chaeyoung saat mereka sudah berbaring diatas ranjang.

"tidak terlalu, tapi aku ingin istirahat sekarang." ujar mina.

Sepertinya mina benar-benar lelah, sampai-sampai ia lupa dengan malam pertamanya.
"ya sudah tidurlah jika lelah, besok kita disuruh mama sama papa aku kerumah, papa ingin mengajari cara mengolah perusahaan dari awal. " jelas chaeyoung.

"apa kau akan memegang perusahaan papa? "

"iya, sebenarnya aku ingin membuka usahaku sendiri, aku ingin mandiri mina, tapi mereka memaksaku untuk tetap mengambil alih perusahaan."

"jika kamu memilih usaha sendiri, usaha apa yang ingin kau bangun?" tanya mina dengan penasaran.

"aku ingin membuka galeri, kau taukan jika aku sangat menyukainya."

Mina mengangguk-anggukan kepalanya.
"mmm.. Chaeng?, bolehkah jika aku juga bekerja? " tanyanya pelan.

"kamu ingin kerja?, maaf sayang, bukanya aku tidak memberimu izin, tapi aku lebih suka jika kau dirumah saja dan melayani aku jika aku pulang dari kerja. Aku tidak ingin kau kelelahan. " jelas chaeyoung.

Mina mempoutkan bibirnya karena keinginanya tidak terwujud.
"tapi aku juga ingin mengumpulkan hasil chaeng. "

"tidak boleh mina sayang, kamu tidak usah bekerja okey?, kali ini kamu nurut sama aku. Ini demi kebaikan kita untuk masa depan nanti. Aku ingin anak kita mendapatkan kasih sayang darimu, aku tidak ingin jika kita terlalu sibuk bekerja sampai nanti kita melupakan anak kita. Aku tidak ingin itu terjadi." jelas chaeyoung.

"kamu sudah berfikiran sampai sana?" tanya mina.

"tentu sayang, jika kau bekerja dan mengurus anak kau akan kelelahan, dan akan sakit, aku juga tidak ingin itu terjadi. "

"hahh~,baiklah son chaeyoung, kali ini aku akan menuruti ucapanmu. "

Chaeyoung tersenyum.
"naah, gitu dongg, jika kau begini aku jadi makin cinta sama kamu. "

"ishh, ucapanmu terlalu berlebihan,memang tugas ku adalah tidak membantah ucapan suaminya. Aku akan melakukan yang terbaik untuk kita berdua." jelas mina.

Chaeyoung memperbaiki posisi tidurnya menjadi menghadap ke arah mina. Minapun juga membalikan posisinya dari terlentang menjadi menghadap ke arah chaeyoung.

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang