Dua puluh dua.

1.2K 130 10
                                    

Setalah berhasil masuk kedalam rumah, bambam membawa mina masuk kedalam sebuah kamar, dan dengan segera ia mengambil bangku yang tidak jauh dari ia berdiri. Membawa mina agar duduk disitu dan mengikat tangan mina kebelakang agar tidak bisa melepaskan diri.

"Lepaskan aku bam....,lepaskan aku." Teriak mina tepat di depan wajah bambam dengan isaknya yang semakin deras.

Bambam yang tidak terima dengan perlakuan seperti itu,akhirnya menampar mina tepat di bagian pipinya dengan keras.

Plak~

Kepala mina terhuyung kesamping akbibat tamparan itu. Ujung bibirnya mengeluarkan darah, mina hanya bisa menangis menerima perlakuan kasar dari pria brengsek yang ada di hadapanya.

"Diamlah brengsek, atau aku akan membunuhmu, jangan membuat aku kesusahan lagi sialan." Ujar bambam.

Mina hanya menatapnya dengan tatapan tidak suka atau lebih tepatnya tatapan benci kepada bambam. Bodohnya dia karena tidak mau percaya dengan ucapan chaeyoung saat itu.

"Chaeyoung" Batin mina dan semakin deras mengeluarkan airmatanya.

"Hei kalian, kemarilah." Teriak bambam memanggil anak buahnya.

Seketika mina mengingat-ingat wajah anak buah bambam, yaa ... Mereka adalah orang yang pernah ingin menculik mina waktu itu, tapi gagal karena chaeyoung datang pada saat itu juga.

"Kalian berjaga diluar, jangan biarkan siapapun memasuki rumah ini." Perintah bambam pada anak buahnya.

"Baik boss." Jawab anak buah bambam.

Setelah bambam memberikan perintah kepada anak buahnya, ia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Hallo, aku sudah berhasil membawa dia kemari." Ujar bambam dengan orang diseberang sana.

"...."

"Jangan panggil aku bambam jika aku tidak bisa melakukan tugas ini." Ujar nya dengan membanggakan diri.

"...."

"Tenang saja, akan aku hancurkan masa depanya dan akan aku hancurkan kehidupanya." Ujar bambam sambil menatap mina.

Tubuh mina menjadi kaku mendengar bambam berbicara seperti itu.
Bambam menutup panggilanya dan mulai berjalan mendekati mina, melempar ponselnya ke atas nakas yang berada di situ. Mina tidak ingin melihat bambam, ia mengalihkan pandangannya.

Bambam menarik dagu mina agar kembali menatapnya.
"Dengarkan aku sayang.., aku akan membuat mu menjadi miliku, setelah semua orang tau bahwa kau tidak tidak perawan lagi, aku akan menunggalkan mu begitu saja." Ujar bambam dengan tersenyum bangga dan melepaskan cengraman pada dagu mina dengan kasar.

Bambam mulai membukakan tali yang mengikat pada tangan mina, dan membawa mina ke atas ranjang dengan membantingnya kasar. Mina sangat ketakutan, ia mengambil langkah mundur, tapi tubuh bambam lebih dulu sudah berada diatas tubuhnya, menindih mina.

"Diam, nikmati dan layani aku sayang." Ujar bambam dan menerjang bibir mina dengan ciuman bergairahnya, mencium bibir itu dengan nafsu.

Mina tidak membalas ciuman bambam, malah ia memberontak berusaha untuk menghindari cumbuan kasar ini. Bambam yang melihat mina terus memberontak ia kembali menampar pipi mina lagi agar mina diam.

Mina menangis sejadi-jadinya, ia hanya diam karena memberontak pun pasti akan mendapatkan perlakuan yang lebih kasar lagi. Tangan bambam tidak tinggal diam, ia melucuti pakaian mina satu persatu sehingga hanya meninggalkan bra merahnya saja sekarang.
Ketika hendak membuka kancing celana mina, tiba-tiba pintu terbuka akibat dobrakan yang cukup kuat dari luar..

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang