Luka yang begitu menyakitkan
🏵🏵🏵
Doyoung benar-benar merasa frustasi sekarang. Mengapa semuanya menjadi seperti ini?.
Kenapa sekarang Ayahnya berubah menjadi monster dihadapannya. Tidak ada lagi Ayah yang lembut dan penyayang. Sosok itu sudah tergantikan dengan Ayah yang penuh amarah.
Kapan keluarga ini bahagia?
Doyoung mencengkram jaketnya begitu kuat.
Ayahnya sudah berubah sekarang. Menjadi monster yang begitu menakutkan bagi Doyoung. Dan menjadi malaikat bagi Junghwan.
Ia tidak bisa menyalahkan siapapun. Ini semua sudah takdir.
Ponselnya berbunyi. Tertera nama Junghwan disana.
"Kakak kenapa belum pulang?. Kakak dimana? Jangan bikin Wawan khawatir."
"Iya. Ini Kakak mau pulang."
"Ayah aja udah pulang,Kakak kok belum?."
"Ada sedikit urusan tadi. Udah ya Kakak tutup telfonnya."
Doyoung memutuskan panggilan. Ia segera menuju ke mobilnya untuk pulang.
Ayahnya sudah berada di rumah,sudah dipastikan ia akan kena amukan nanti.
Doyoung harus siap nantinya.
🏵️🏵️🏵️
Cklek.
"Doyoung pulang."
Plak.
Doyoung memegangi pipinya yang terkena tamparan dari Ayahnya.
"Darimana aja kamu HA?."
Doyoung mengempalkan tangannya.
"Ayah kenapa nampar Kak Doyoung?."
Jisoo yang tadinya berada di dapur,mendengar keributan ia langsung meninggalkan pekerjaannya.
"Ada apa ini?."
"Bunda. Ayah nampar Kak Doyoung."
Jisoo membulatkan matanya tidak percaya. "Yah. Kamu kenapa nampar Doyoung."
"Anak ini harus diberi pelajaran."
Jiwon melayangkan kembali tangannya,namun ditahan oleh Jisoo. "Cukup Yah."
"Kamu apa-apaan sih. Kamu tau anak kamu ini lebih milih jurusan sastranya yang gak penting itu. Daripada nerussin perusahaan aku. Aku cuman nyuruh dia masuk jurusan ekonomi,supaya nantinya bisa nerussin perusahaan aku."
"Sampai kapanpun aku gak bakal nerussin perusahaan Ayah."
Jiwon yang mendengar ucapan Doyoung,ia segera menyeret Doyoung untuk ikut dengannya. "Sini kamu ikut Ayah."
"Ayah lepassin Kak Doyoung." Junghwan berusaha memisahkan tangan Ayahnya yang menarik lengan Doyoung.
Namun kekuatan Junghwan tidak ada apa-apanya.
Jiwon mengunci pintu ruang kerjanya.
"Ayah buka pintunya. Ayah aku mohon jangan sakiti Kak Doyoung. Ayah."
Junghwan sudah terisak. Air matanya begitu deras.
Di dalam ruang kerja milik Jiwon. Doyoung meringkuk kesakitan. Tubuhnya benar-benar sakit. Ayahnya memukulinya dengan tongkat.
Ini pertama kalinya Ayah bermain tangan yang begitu kejam seperti ini.
"A-ayah. Udah c-cukup. Sa-sakit Yah."
Namun Jiwon seperti menulikan pendengarannya. "Dasar anak gak tau diri."
Jiwon seperti kesetanan,tanpa henti ia terus memukuli Doyoung.
Doyoung begitu lemas ia tidak punya tenaga sama sekali,Ayahnya benar-benar monster.
"A-ayah,s-sakit." lirih Doyoung.
Akhirnya Jiwon menghentikan aksinya.
"Udah cukup sampai sini aja. Kalau kamu berani nentang Ayah,Ayah gak akan segan-segan ngelakuin hal yang lebih parah lagi dari ini."
"Keluar kamu sekarang."
Doyoung jalan dengan sedikit tertatih-tatih. Punggungnya begitu sakit. Sangat sakit,ia yakin pasti punggungnya berdarah.
Ketika ia membuka pintu,Junghwan dan Bunda berada disana. Junghwan menangis di dekapan sang Bunda.
"Kakak."
Junghwan menghampiri Doyoung,membantu sang Kakak berjalan ke arah kamar.
Sesampai di kamar,Doyoung langsung duduk di tempat tidurnya.
"Kak,buka baju kamu biar Bunda obattin."
Doyoung menggelengkan kepalanya. "Doyoung cape,mau langsung tidur,Bunda sama Wawan bisa keluar sekarang dari kamar Doyoung."
"Kakak."
Doyoung langsung menidurkan dirinya di tempat tidur,membiarkan sang Bunda dan Junghwan yang masih berada di kamarnya.
Doyoung sungguh lelah, biarkan ia beristirahat sebentar. Sebentar saja. Menahan semua rasa sakit ini tidak mudah.
Ketika sang Bunda dan Adik sudah keluar dari kamarnya,ia meringkuk kesakitan,menahan rasa sakit akibat pukulan sang Ayah.
Sangat sakit.
Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Mengapa semua menjadi seperti ini?
Disatu sisi,ia merasa lega karna bukan Junghwan yang menjadi sasaran Ayahnya lagi.
🏵🏵🏵
Halooooooo,akhirnya aku kembali lagi
Aduh aku bingung mau ngomong apa sama kalian. Intinya aku sayang kalian. Ada yang sayang gak sama authornya :v hehe canda kok
Yaudah kalau gitu selamat membaca
22-Oktober-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye || Kim Doyoung
Teen FictionSequel,Wound smile || So Junghwan Harap membaca terlebih dahulu yang pertama ~~~~~~ Kini semua tak lagi sama. Aku merasa sudah terlalu jauh dan terabaikan