Doyoung semalam bermimpi, mimpi yang begitu menakutkan, bagaimana tidak di mimpi itu sang Ayah meninggalkannya, dalam artian meninggalkan bumi ini.
Meninggalkan sang Bunda, dan ketiga anaknya.
Mimpi yang begitu buruk.
Keringat masih membasahi wajahnya.
Napasnya sedikit tersenggal.
Ia tidak akan pernah siap jika harus kehilangan Ayahnya.
"Yaampun sayang, kamu kenapa ?"
Ketika ia masuk ke ruang rawat milik anaknya, ia langsung bergegas menghampiri anaknya, ketika sang anak terlihat tidak baik-baik saja.
"Sayang kamu kenapa ?" Jisoo bertanya kembali.
Doyoung menggelengkan kepalanya. Ia langsung memeluk sang Bunda.
"Bunda, Doyoung takut."
Jisoo membalas pelukan anaknya tersebut. "Apa yang kamu takuttin sayang ?"
"Ada Bunda disini, kamu jangan takut."
Jisoo berusaha menenangkan sang buah hati.
Semoga saja mimpi itu tidak menjadi kenyataan.
Ya semoga.
🏵🏵🏵
Hyunsuk tengah menyiapkan sarapan. Ia menyuruh sang Bunda agar menemani sang adik, masalah untuk sarapan tidak perlu dikhawatirkan.
Dirinya menunggu sang ayah dah adiknya turun.
Akhirnya ya ditunggu pun turun.
"Ade sini sarapan."
Junghwan menghampiri sang Kakak yang memanggilnya.
"Ade kenapa ?"
Junghwan menggelengkan kepalanya.
Hyunsuk melihat wajah Junghwan yang sedikit pucat.
"Ade sakit ?"
Junghwan memang merasakan sedikit tidak enak badan, tadi ketika ia bangun, tubuhnya sedikit panas dan kepalanya begitu pusing.
Darah mengalir keluar begitu saja di hidungnya.
"Mimisan." Lirihnya.
"ADE." Hyunsuk segera mengambil tisu dan menghampiri Junghwan.
Ia membantu sang adik membersihkan darah yang mengotori sekitar bagian bawah hidungnya.
Junghwan melihat raut wajah sang Kakak yang begitu khawatir.
"Hyunsuk ade kamu kenapa ?"
Jiwon langsung menghampiri sang anak.
"Cuman mimisan aja Yah."
"Cuman mimisan ? Mimisan gak bisa di anggap remeh lo dek. Kita ke rumah sakit ya."
"Paling kecapean doang Yah, gak usah."
"Ini pasti gara-gara Doyoung."
"Kok, Ayah jadi nyalahin Doyoung sih." Hyunsuk tidak terima.
"Bunda kamu kan sibuk ngurusin dia, padahal dia pura-pura sakit doang, Bunda kamu jadi gak merhatiin Junghwan."
"Ayah jahat banget ya."
"Ayah gak jahat, emang itu kenyataan ya."
"De, kamu gak usah dengerin Ayah, ayo ikut Kakak sarapan habis ini kamu minum obat."
Junghwan menuruti sang Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye || Kim Doyoung
Teen FictionSequel,Wound smile || So Junghwan Harap membaca terlebih dahulu yang pertama ~~~~~~ Kini semua tak lagi sama. Aku merasa sudah terlalu jauh dan terabaikan