1🏵Sulit digapai

1.7K 223 40
                                    

Kini sulit digapai.

🏵🏵🏵

Doyoung sedang duduk termenung di atas kasur nya. Jejak air mata yang mengalir dipipinya masih ada.

Kenapa ia begitu sulit untuk menggapai Ayah,dan Bundanya. Ia benar-benar kecewa. Dulu Doyoung yang selalu di utamakan. Tapi sekarang beda. Junghwan yang diutamakan. Doyoung sama sekali tidak menyalahkan Junghwan,malahan ia bersyukur Junghwan sudah lebih bahagia sekarang.

Tapi mengapa dirinya yang harus terabaikan sekarang. Kata-kata Ayah terus berdengung di telinga Doyoung.






"Kamu bisa kan datang sendiri. Besok Ayah sama Bunda mau kesekolah Junghwan. Kamu kan udah besar,udah kuliah,gak usah manja."





Sudah satu tahun Doyoung merasa terabaikan. Tapi ia berusaha kuat tidak ingin menghancurkan kebahagiaan yang berada di rumah ini.


Tok...tok...



"Kakak,Adek masuk ya."

Pintu terbuka,menampilkan sosok Junghwan yang membawa laptop ditangannya.

"Adek,ngapain kesini?."

"Kakak kenapa?." bukannya menjawab Junghwan malah balik bertanya.

"Kakak gak papa kok. Itu bawa laptop buat apaan?."

"Ada film bagus Kak. Barusan Wawan baru download. Wawan mau nonton bareng Kak Doyoung."

"Yaudah sini." Doyoung menepuk tempat tidurnya,menyuruh Junghwan duduk disebelahnya.

Akhirnya mereka memulai menonton filmnya,dan terhanyut dalam film tersebut.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Cklek....

"Doyoung. Wawan. Kenapa belum tidur?." ucap Jisoo. Niat awalnya ia ingin pergi ke kamar Junghwan. Tapi setelah sampai disana Junghwan tidak ada. Dan mendapati Junghwan dikamar Doyoung,dalam kondisi belum tidur.

"Kenapa kalian belum tidur. Ini udah jam dua belas. Besok sekolah,nanti kesiangan,kenapa malah nonton film."

Keduanya menundukkan kepalanya.
"Siapa yang ngajakin nonton film?. Pasti kamu kan Kak."

Doyoung mengangkat kepalanya. "Eng—."

"Udah kamu gak usah cari alasan lagi. Bukannya ngajarin Junghwan yang bener. Ini malah ngajarin nonton film sampai tengah malam begini."

Doyoung meremas selimut yang ia kenakan. "Junghwan masuk kamar tidur,besok kamu sekolah."

"Bunda. Kak Doyoung gak salah,yang salah aku."

"Kamu jangan belain Kakak kamu. Ayo ke kamar." Jisoo menarik pelan tangan Junghwan.

Junghwan menatap sendu ke arah Doyoung. Maafin Wawan Kak.

🏵🏵🏵

Pagi ini Doyoung sedikit tergesa-gesa,ia lupa bahwa ia ada kelas pagi hari ini.

Langkahnya ia bawa menuju meja makan. Dan disana Ayah,Bunda,dan Junghwan sedang sarapan. Tanpa dirinya. Doyoung langsung saja duduk di sebelah Junghwan. "Selamat pagi,Ayah,Bunda,Junghwan."

"Selamat pagi Kak." hanya Junghwan yang menjawab.

"Hari ini Junghwan berangkat bareng siapa?."

"Sama Bunda."

"Ayah,boleh Doyoung bareng Ayah."

"Enggak. Ayah ada rapat pagi ini,jadi harus cepet sampai."

"Tapi kan arah kantor Ayah sama kampus Doyoung searah."

"Kalau Ayah bilang gak bisa ya gak bisa." Ucap Jiwon yang agak sedikit meninggikan nada suaranya.

Doyoung benar-benar terkejut ketika Jiwon sedikit meninggikan nada suaranya. Karena sudah tidak tahan lagi Doyoung memutuskan untuk pergi. "Ayah. Bunda. Doyoung pamit ya."

Junghwan yang melihat itu semua merasa sedikit kesal dengan Jiwon. "Ayah kok kaya gitu sih sama Kak Doyoung. Arah kantor Ayah kan searah sama kampus Kak Doyoung."

"Ayah gak bisa Wan."

"Kenapa gak bisa Ayah?. Wawan kok ngerasa Ayah selalu ngejauhin Kak Doyoung. Gak deket kaya dulu lagi."

"Ayah gak ngejauhin Kakak kamu kok."

"Ayah bisa bilang begitu. Tapi aku yang lihat semuanya. Perlakuan Ayah sam Kakak Doyoung tuh sekarang beda. Beda banget." Junghwan sedikit kesal dengan Ayahnya.

"Terserah Ayah mau ngomong apa. Bunda ayo berangkat,Wawan males disini."

🏵🏵🏵

"Doy,hampir aja lo telat."

"Dosen belum masuk kan?."

Yedam mengelenggkan kepalanya. "Lo kenapa ngos-ngossan gitu?."

"Ya menurut lo kenapa?. Habis lari lah gua."

"Cape gak?."

"Bangke lo Dam."

Yedam hanya terkekeh.

"Nanti habis selesai kelas,kita jadi kesana?."

"Jadilah. Lo ikut kan?."

Yedam menganggukkan kepalanya. "Lo lagi ada masalah?."

Doyoung sontak langsung menatap Yedam. "Enggak ada. Gua baik-baik aja kok."

"Lo bohong."

"Bohong apaan sih Dam. Udah sana duduk noh dosen datang."

Yedam menatap sendu Doyoung. "Kenapa lo gak mau cerita sih Doy."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🏵🏵🏵

Pasti kalian bingung kenapa aku buat sequelnya tentang Doyoung. Aku buat tentang Doyoung supaya kalian gak bosen bacanya biar ada suasana yang baru. Biarkan Junghwan bahagia kasihan dia:"(

Kalian tetep suka kan? Serius aku nanya😣

Lagipula ini masih ada sangkut pautnya sama wound smile dan Junghwan kok ><

Ok segitu dulu,selamat membaca ^^

22-Mei-2021

Goodbye || Kim Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang