8. Cinta atau Gairah (21+)

82.2K 912 4
                                    

"A-ku akan mengadukan semua perbuatan burukmu ke-pada Ayah!" Anna tergagap ngeri dengan nada mengancam dan menjerit ketika tiba-tiba saja Daniel maju dan mengangkat tubuhnya dari lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-ku akan mengadukan semua perbuatan burukmu ke-pada Ayah!" Anna tergagap ngeri dengan nada mengancam dan menjerit ketika tiba-tiba saja Daniel maju dan mengangkat tubuhnya dari lantai. Daniel melempar Anna ke atas tempat tidur dengan kasar sebelum akhirnya Daniel merangkak naik, menindihnya.

“Da-niel, jangan! Ja-ngan lakukan ini! Kumohon,” Anna memohon karena sikap Daniel sangat menakutkan. Tetapi Daniel tidak peduli.

Anna meronta dan memukul-mukul Daniel hingga kepalan tangannya terasa kebas. Tetapi lagi-lagi usahanya sia-sia karena Daniel sama sekali tidak menunjukkan ekspresi kesakitan.

“Kenapa kau menangis?" Tanya Daniel saat tinju Anna mulai melemah dan air mata yang mengalir di pipinya semakin deras.

"Gadis manja dan keras kepala sepertimu perlu belajar untuk tunduk."

“Daniel .... Aku takut ...” Anna benar-benar ketakutan. Tidak ada cinta di mata Daniel saat menatapnya. Anna hanya melihat amarah dan gairah.

Daniel tidak menghiraukan kata-kata penuh permohonan Anna. Lelaki itu begitu marah hingga yang dia pedulikan saat ini hanya bagaimana melampiaskan nafsunya. Daniel melepas pakaian dalamnya hingga Anna telanjang sepenuhnya di bawahnya.

"Daniel!" Anna kembali meronta dan memukul bahu Daniel.

Daniel menciumnya dengan brutal hingga Anna merasakan perih di bibirnya yang tiba-tiba berdarah. Anna menangis saat Daniel meremas payudaranya dengan kasar hingga menimbulkan bekas kemerahan di sana. Sakit sekali.

"Sakit ... Daniel ...." Anna menangis karena Daniel tidak mempedulikan perasaannya.

Daniel menciumi leher Anna dan membelai seluruh tubuhnya, termasuk berlama-lama memainkan payudaranya. Setelah puas, Daniel memaksa kedua kaki Anna untuk terbuka untuknya, membuat gadis itu langsung menjerit panik dan menangis lebih keras.

"Tidak! Aku tidak mau!"

Anna mendengar suara ritsleting yang dibuka, lalu tangisannya bertambah kencang saat Anna merasakan nyeri yang amat sangat di antara kedua kakinya. Daniel telah merenggut keperawanannya.

"Sakit! Sakit sekali, Daniel!" seperti anak kecil, Anna menangis tersedu-sedu merasakan P**** Daniel memasukinya tanpa kelembutan yang Anna damba. Anna bahkan belum basah, tapi Daniel memaksanya dengan kejam.

"Daniel ... Hiks ...." Anna tidak kuasa menahan sakit di area intimnya. Anna ingin Daniel memeluknya.

Anna menyentuh wajah Daniel. Berharap ekspresi lelaki itu berubah lembut, "Daniel ..."

"Jangan membuatku marah lagi, Anna." Suara Daniel tak lagi suram dan menakutkan. Intonasinya kembali hangat. Terbukti Daniel mencium pipinya, memompa tubuhnya dengan irama lembut yang bergairah.

"Daniel ..." masih menangis, Anna mencengkeram bahu Daniel.

"Sekarang mendesahlah untukku." Perintah Daniel sambil melembutkan sedikit hujamannya.

Anna akhirnya menuruti perintah Daniel, mendesah karena milik Daniel menusuk miliknya tanpa henti. Anna bahkan sesekali menjerit jika Daniel kembali liar memaju-mundurkan miliknya hingga tubuh telanjangnya terlonjak-lonjak. Dadanya ikut mengikuti lonjakan tubuhnya, dan Daniel tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Sambil aktif memompa, Daniel melumat payudara kiri dengan mulutnya dan meremas-remas yang kanan serta memilin-milinnya.

"Daniel ..." Anna tidak kuasa menerimanya. Pasrah tidak berdaya saat Daniel memainkan seluruh anggota tubuhnya sedemikian rupa. Suara desahnya mengalir merdu ketika Daniel semakin cepat memainkan gairah. Tak lama kemudian Anna merasa dunia berputar dan tubuhnya menggelinjing dahsyat.

"Daniel!" Anna memeluk tubuh Daniel dan melingkarkan kedua kakinya lebih erat ke pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari organ intimnya sehingga menimbulkan bunyi khas persenggamaan setiap kali Daniel menghujamkan penisnya. Beberapa detik kemudian tubuh Anna melemas.

Anna hanya bisa mengambil nafas sebentar karena Daniel masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya.

"Daniel, istirahat dulu." Anna ingin menolak ronde berikutnya ketika Daniel mamaksa tubuhnya untuk ganti posisi, menungging. Tetapi Daniel tidak mendengar permintaannya.

"Aku sudah menunggu lama untuk bercinta denganmu, Sayang. Jadi nikmatilah." Daniel menciumi leher Anna sambil meremas aktif payudaranya yang menggantung bebas.

Sayang? Anna menggigit bibir karena untuk pertama kalinya bagi Daniel memanggilnya dengan sebutan kasih seperti itu. Anna akhirnya tidak bisa menolak karena dalam hati Anna sangat menikmati saat-saat 'penyatuannya' dengan Daniel.

Anna mencengkeram kuat seprai ketika Daniel meremas pantatnya. Ia kembali mendesah keras ketika Daniel mendorong penisnya masuk ke dalam miliknya, "Aaahhh!"

Dalam posisi seperti itu sodokannya terasa semakin keras dan dalam. Badannya ikut terguncang karena Daniel mendorong miliknya semakin cepat. Anna bahkan mendengar dengusan nafas Daniel di telinganya.

"Milikmu sangat rapat, Sayang." Daniel tiada henti mencupangi lehernya. Payudaranya yang lembut pun menjadi bulan-bulanan Daniel, "Sepertinya aku akan gila karena merindukanmu nanti."

Apa maksud Daniel? Anna tidak bisa berpikir. Dunia terasa berputar dalam gairah.

"Daniel ...." Anna akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat yang Daniel berikan kepadanya. Anna kembali dilanda orgasme hebat, mengeluarkan cukup banyak cairan di organ intimnya yang panas.

Sementara itu Daniel masih bertahan dengan menghentak-hentakkan miliknya cepat. Belakangan Daniel mulai menunjukkan bahwa dirinya akan menuju klimaks. P****nya membesar dan berdenyut-denyut menggesek makin cepat pada v*****nya. Diringi erangan nikmat, Daniel hentikan genjotannya dengan p**** menancap hingga pangkal. Tangannya meremas pinggang Anna kuat.

"Nikmat sekali, Sayang." Daniel mengeluarkan seluruh cintanya ke dalam, memenuhi rahim Anna yang saat ini kelelahan.

Daniel membiarkan Anna untuk mengambil nafas, membimbing tubuh telanjangnya agar bersandar penuh padanya.

"Daniel, aku lelah." Lirih Anna dengan suara mengadu manja, "Tubuhku sangat sakit."

Dua sudut bibir Daniel terangkat membentuk senyum tipis, "Tidurlah. Setelah itu rasa sakitmu akan berkurang."

Daniel memeluk tubuh Anna, membelai punggung Anna lembut, mengantarkan gadis itu pada tidur. Tapi sebelum kesadarannya benar-benar hilang suara Daniel telah terekam di dalam kepalanya.

"Setelah ini aku pasti akan sangat merindukanmu, Sayang."


Cerita ini udah ada versi pdf di platform KARYAKARSA ya

LOVESICK! (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang