"Cepat buka gerbangnya!" Perintah Anna tanpa rasa takut kepada pria berkepala plontos.
"Nona tidak boleh keluar. Tuan memesan-"
"Dasar bodoh. Aku keluar karena Daniel yang memintaku." Anna menarik dagunya naik. Suaranya ia buat setenang mungkin, "Dia mengajakku jalan-jalan dan membayar supir untuk menjemputku."
Penjaga keamanan itu mengerutkan kening ragu, lalu mencuri pandang pada temannya yang juga menunjukkan ekspresi bingung dan keraguan yang sama.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya pria itu kepada temannya.
"Ayolah. Kalian tidak ingin mendapat kemarahan dari Daniel kan?" Anna tersenyum dan merasa diatas angin. Ia bahkan berani mengintimidasi penjaga bodoh itu dengan omong kosongnya, "Kalau kalian masih meragukan ucapan ku, akan kutelepon Daniel dan meminta Daniel agar segera memecat kalian!"
Saat Anna mencoba menelepon Daniel, tiba-tiba mereka bereaksi spontan.
"Jangan!" Seru mereka bersamaan. Lalu buru-buru membuka pintu gerbang untuk Anna.
Anna tersenyum lebar. Kemenangan yang didapatkannya kali ini adalah anugerah yang tidak akan Anna buang sia-sia. Anna akan menunjukkan bahwa ia bisa bersenang-senang tanpa Daniel. Lihat saja!
Begitu pintu terbuka, Anna langsung mendapati sebuah mobil telah terparkir di depan pintu gerbang rumahnya. Seorang pemuda keluar dengan mata berbinar-binar. Dia berlari dan langsung membuka pintu mobil untuk Anna.
"Aku tidak menyangka kau akan membalas pesanku, Anna." Celotehnya senang. "Aku senang sekali."
"Hem." Jawab Anna pendek.
Selama perjalanan Anna menahan rasa kesalnya pada Toby. Lelaki itu selalu mencari cara untuk bisa menyentuhnya.
"Fokuslah ke depan, Toby!" Seru Anna jengkel. Disela berkendara, Toby ingin menggenggam tangannya, tapi Anna menolak mentah-mentah. Berikutnya pahanya turut menjadi sasaran empuknya yang menyebalkan.
"Aku ingin memegang tanganmu, Anna." Toby bersikeras dan Anna masih dengan pendiriannya. Tidak mengizinkan.
"Tidak!"
***
***
"Mount City Mall?" Daniel menautkan kedua alis. "Aku kira pertemuan selanjutnya akan diadakan di kantor."
"Kalau kau tidak mau, biar aku saja yang menemuinya." Salsa memberi opsi kepada Daniel.
Daniel melonggarkan ikatan dasi di lehernya, menyandarkan kepalanya sebentar setelah satu jam yang lalu melewati rapat direksi yang super membosankan.
Daniel menghirup nafas panjang, lalu kembali duduk tegak. "Kita pergi sama-sama. Kalau aku bosan, kaulah yang akan menemuinya."
"Oke." Salsa menarik sudut bibir ke atas tanda setuju.
Lovesick bisa diorder serentak di shoppe ya. (Hanya untuk yang berminat aja)
Rp. 65.000,00
Toko shopee : ranisalenovel
###
Atau bisa order langsung di penerbit...
Format pemesanan :
Nama
Alamat
Kota
Kelurahan
Kecamatan
Kode pos
Nomer hp
Judul bukuTransfer ke rek 0560368836 an Diana bank bca
Online Order : 0818-331-696
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK! (21+)
RomanceSeks tanpa status? Anabelle Julliete Kingston melepas keperawanannya demi Daniel C. Luxiois.