Anna menghapus sisa air mata di wajahnya. Anna tidak ingin berlarut dalam kesedihan dan keterpurukan.
Anna berjalan ke arah balkon. Semilir angin malam membuat tubuhnya menggigil kedinginan. Musim dingin dan salju tebal telah menutup segala bentuk keindahan taman di rumahnya. Anna menundukkan kepala melihat jarak balkon kamar dengan halaman di bawahnya."Tinggi sekali," Anna menggigit bibir. Bagaimana caranya ia turun dan melarikan diri?
Tidak! Ini bukan cara yang tepat untuk melarikan diri. Anna memerlukan bantuan. Tapi siapa yang bisa membantunya?
Anna melihat ke sekeliling kamar dan tidak menemukan sesuatu selain ponselnya yang terus saja berdering.
Anna meraih alat komunikasi itu dan membaca seluruh pesan. Anna mual membaca beberapa pesan dari teman bisnis ayahnya yang terus saja mengiriminya beberapa tawaran terselubung kepadanya. Anna scroll ke bawah sampai nama Daniel muncul.Daniel....
Anna telah mengirim beberapa pesan kepadanya tapi tak ada satupun yang dibalas. Anna kecewa karena disaat pemakaman ayahnya pun Daniel tidak juga pulang. Daniel benar-benar telah pergi dan menghilang dari kehidupannya.
PRANG!
Anna membuang ponselnya ke lantai hingga kaca ponselnya retak. Anna marah karena Daniel tega melakukan semua ini kepadanya. Meninggalkannya pergi setelah mengambil seluruh yang ia miliki.
Anna kembali menangis dan kali ini rasa sakitnya telah menganga semakin lebar. Anna membiarkan air matanya mengalir sampai rasa kantuk datang mengobati sebagian kecil rasa sakit di hatinya.
Anna benar-benar mengantuk. Matanya kian berat untuk terbuka, dan akhirnya jatuh sepenuhnya ke dalam tidur.
****
****
"Apa yang kau lakukan? Cepat bawa minuman itu masuk." Seruan keras itu membuat Berta terlonjak.
Berta mengangguk gugup mengikuti langkah Franky di belakang. Berta tidak menyangka ia harus melayani Carson yang dengar-dengar telah mengambil alih rumah Kingston. Berta mengira dirinya akan dipecat tetapi tenyata pria itu memintanya untuk terus melakukan pekerjaan rumah tangga seperti biasa.
Berta merasa bersalah dengan Nona Anna. Ia tidak bisa melakukan apa-apa saat putri dari mantan majikannya tersebut meminta bantuan kepadanya.
"Maafkan aku, Nona." Berta bergumam kecil, kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam ruang kerja yang dulu selalu ditempati mendiang majikannya, Howard.
Berta setia menunduk sembari kedua tangan mencengkeram nampan. Berta tidak berani melihat wajah majikannya yang baru. Berta hanya bisa melihat sepatu necis mengkilat beserta pakaiannya yang jatuh kokoh mengikuti postur Carson yang anehnya terbentuk bugar dan gagah.
Tuan Carson tampaknya masih muda!—Begitulah pikiran Berta saat meletakkan kopi racikannya di atas meja. Ia menelan salivanya berat. Sesuai perintah, Berta memberikan minuman itu dan ketika hendak pergi, suara itu berhasil membuatnya terperanjat.
"Kenapa buru-buru, Berta? Tidak ingin menyambut Tuanmu yang baru?"
Suara itu?!—Berta refleks memutar tubuh. Bola matanya membulat seolah ingin keluar melihat sosok yang duduk di singgasana tak lain adalah ....
Ya Tuhan! Bagaimana bisa?!
***
***
Tengah Malam, 01.00.
"Nggh ..." Anna melenguh dalam tidur. Anna merasa ada seseorang yang menjamah tubuhnya. Tangan itu membelai paha lalu merambat ke dada. Ketika tangan itu mulai menyentuh bibir kemaluannya, lalu menekannya kuat, Anna hanya bisa menggeliat.
Jamahan yang semula ringan berangsur berani dan intens. Anna merasakan seluruh tubuhnya dicium mesra oleh seseorang. Kulitnya menjadi lembab dan basah karena ciuman itu.
Apa ini mimpi?
Anna tidak menolak. Tubuhnya lumpuh dalam kepasrahan. Aneh. Ini semua karena aroma parfum yang melekat pada tubuh pria yang saat ini tengah mempermainkan tubuhnya sedemikian rupa. Anna dapat mencium aroma Daniel. Tangan kasar Daniel berada diatas payudaranya. Memilin putingnya.
"Daniel ..." Anna bergumam dan sesekali menjerit jika payudaranya di remas terlalu kencang. Erang dan desah keluar begitu saja dari mulutnya.
"Kau selalu merawat tubuhmu dengan baik, Sayang. Membuatku bergairah." Suara itu begitu dekat di telinganya. Nada suaranya yang khas membuat Anna mengerutkan kening. Kenapa suara Daniel begitu nyata? Bukankah ini mimpi?
"Dibawah ini juga sangat indah, Sayang. Sangat rapat."
Jamahan yang awalnya lembut mulai kasar dan Anna tidak kuasa untuk menjerit saat kemaluannya tiba-tiba dimasuki oleh sesuatu yang besar. Anna akhirnya bangun dan menjerit kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK! (21+)
RomanceSeks tanpa status? Anabelle Julliete Kingston melepas keperawanannya demi Daniel C. Luxiois.