##
Anna memekik keras karena Daniel membawanya masuk ke dalam kamar yang bukan miliknya.
"Ini bukan kamarku! Aku mau pergi!" Begitu tangannya terlepas, Anna mencoba menerobos melewati tubuh besar Daniel yang berdiri menghalangi pintu.
Daniel menarik Anna ke arahnya dan dengan gerakan paksa pada tangannya itu membuat tubuh Anna terdorong masuk ke tubuh Daniel. Tangan Daniel langsung melingkar ke pinggangnya yang ramping.
"Diamlah." Daniel bergumam saat mulutnya merendah ke mulut Anna.
"Daniel," Anna yang sempat menolak ciuman itu akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa. Aroma tubuh Daniel telah membuatnya merana, begitupun dengan sebotol wine yang diminumnya malam ini telah lebih dari cukup membuat pertahanannya runtuh.
Ciuman Daniel yang berapi-api telah melemahkannya semakin dalam. Anna menyerah dalam ketidakberdayaan. Alih-alih berontak, Anna memilih pasrah, melingkarkan kedua tangannya ke leher Daniel dan membalas ciumannya yang buas.
Hentikan, Anna!-Otaknya berteriak dari dalam tetapi Anna tidak bisa melakukan itu. Daniel melepaskan pelukannya sebentar untuk kemudian berpindah ke bawah pakaian Anna dan melucutinya lewat kepala, gerakan itu membuat ciuman mereka terlepas sebentar.
Anna benar-benar terkejut ketika bra dan roknya ikut dilepas oleh Daniel.
Anna telah setengah telanjang dihadapan Daniel. Hanya celana dalamnya yang masih tersisa dan membungkus kewanitaannya.
"Tunggu," Anna menelan ludah beberapa kali. Merasa hilang arah, apa yang harus Anna lakukan? Ini terlalu tiba-tiba.
Daniel tidak peduli dengan permintaannya. Daniel memeluk pinggangnya lagi. Wajahnya menukik ke bawah berniat menciumnya lagi. Tetapi Anna menolak dengan melarikan wajahnya ke samping. Anna menjepit tangannya diantara tubuh mereka yang menempel dan mulai mendorong dada Daniel.
Anna perlu berpikir jernih.
"Aku bilang tunggu!" Anna belum siap.
Daniel memandang ke arah payudara Anna. Putih dan padat berisi membuat penis Daniel merasa nyeri. Daniel merasakan keinginan tajam yang mendesak untuk menyetubuhi Anna lagi, mendapatkannya lewat hubungan seksual, seperti yang selalu mereka lakukan setiap malam.
"Memangnya apa yang kau tunggu, Anna?"
Anna terkejut oleh rasa adanya gumpalan di belakang tenggorokannya yang memberikan sinyal bahwa air matanya sudah mendekat. Anna menelan ludah dan mundur menjauhi Daniel. Anna tidak mau melakukannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVESICK! (21+)
RomanceSeks tanpa status? Anabelle Julliete Kingston melepas keperawanannya demi Daniel C. Luxiois.