9. Who Are You?

155 15 0
                                    

H-2 Sebelum Wonwoo kembali ke Korea. Pagi ini, ia dan El pergi piknik bersama kedua orang tuanya sambil memancing. Sudah lama sekali mereka tidak pergi keluar rumah bersama-sama.

Sementara El bermain balon sabun, Tuan dan Nyonya serta Wonwoo dan Bohyuk merapihkan tempat piknik mereka.

"Yah, pergilah dengan anak mu. Dua hari lagi kau harus kembali ke Korea dan tidak tahu akan kembali kapan lagi iyakan?" ujar Bohyuk,

"Yak! apa kau pikir aku tidak akan kembali, huh?" balas Wonwoo,

"Well.. we never know," sahut Bohyuk,

"Pergilah, Wonwoo-ya, nikamti waktu mu dengannya," suruh Tuan Jeon.

"Hah.. baiklah.." ucap Wonwoo akhirnya.

Wonwoo mendekati El yang sedang asik bermain balon sabun sabut tersebut. 

"Can i join?" tanya Wonwoo,

"Of course!" El memberikan balon sabun di tangannya kepada Wonwoo.

Saat mereka sedang asik bermain, Wonwoo melihat sepeda seperti yang ada di drama-drama. "El, wait for me. I'll be back," ucap Wonwoo dan pergi begitu saja. El hanya menatap bingung sang ayah dan lanjut bermain balon sabunnya.

Tak lama kemudian, Wonwoo kembali dengan sepeda yang ia kendarai.

"Oh?! Appa! i want!" seru El saat melihat Wonwoo datang dengan sepeda.

"Naiklah," ucap Wonwoo.

El naik di belakang sepeda. "Apa kaki mu sampai?" tanya Wonwoo lagi,

"Hm!" balas El. Wonwoo bangga pada dirinya sendiri karena bisa pas menyesuaikan jok yang di belakang dengan tinggi badan putrinya sendiri, haha.

Wonwoo dan El berkeliling area dengan sepeda tersebut. Bohyuk yang melihat moment manis ayah dan anak itu tak lupa mengabadikannya dengan memotret mereka. Tidak hanya itu saja, bahkan saat bermain balon sabun tadi, ia juga melakukan hal yang sama. 

"Mereka seperti sedang melakukan syuting saja atau memang aku yang sangat ahli dalam mengambil gambar?" monolog Bohyuk membanggakan dirinya sendiri.

***

Entah mengapa rasanya sangat menyenangkan sekali bermain dengan anakku sendiri. Padahal kami hanya bermain sepeda bersama keliling taman ini.

"Elmeira Jeon," panggil ku,

"Yes?" balasnya,

"I love you 3000," ucapku ala-ala drama. Haha ini sangat menggelikan jika kalian melihatnya, tapi semua itu terlontar begitu saja. Aku benar-benar tidak mengerti dengan diri ku sendiri sekarang.

"I love you more than 3000 appa!" balasnya,

"Let's take a break for a while. Do you want ice cream?" ucapku sambil menurunkannya dari sepeda.

"Yes, i want!" balasnya,

"Okay, wait a minute. Don't go anywhere. Stay here," ucapku, 

"Okay, but don't get too long," ucapnya,

"Yes, mam." Aku pergi meninggalkannya dan berlari menuju ke kedai ice cream terdekat. Tapi aku tidak menemukannya, ku rasa kedai ice cream-nya cukup jauh.

Aku bertanya pada salah satu orang di sini dan benar saja, kedai ice cream-nya berada cukup jauh dari sini. Ya sudahlah beli saja. Aku tidak mungkin mengingkari perkataan ku. Aku berlari menuju kedai ice cream yang terletak di dekat sebuah taman bermain. Antriannya cukup panjang ternyata. Semoga saja El tidak kemana-mana. Aku jadi khawatir.

My Angel || Jeon Wonwoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang