⁰⁷

287 48 28
                                    

Part 7 | A mystery

Suasana mencekam semakin kuat, jantung kelima insan itu berpacu dengan cepat setelah melihat apa yang berada di depan mata mereka.

Seorang remaja perempuan tergelantung bebas di ranting pohon besar dengan tali tambang yang mencekik lehernya. Darah menodai seluruh tubuh dan pakaian nya. Mata yang terbuka lebar dan mulut yang menganga sukses membuat bulu kuduk kelima insan dibawahnya meremang.

"Oh tuhan. Kenapa aku harus melihat ini?" monolog Jimin yang sedang bersembunyi dibalik punggung V.

Melihat semuanya ketakutan, Taehyung bergerak maju menyerahkan Jisoo pada Rose.

"Hei! Apa yang kau lakukan, Taehyung?!!" Jimin sontak panik.

Taehyung memanjat pohon itu untuk melepaskan jeratan tali yang mengikat kuat leher remaja.

"Diamlah. Kalian berdua tangkap ini." Ucap Taehyung kepada V dan Jimin lalu menjatuhkan tubuh remaja itu. Dan beruntung, V dan Jimin bisa menangkapnya walaupun dengan tangan yang lemas.

Taehyung segera turun, dan mereka membawa mayat itu ke sisi yang lebih terang.

"Ayo kita periksa!"

Mereka berlima pun segera menelisik tubuh yang sudah dingin dan terbujur kaku itu. Memeriksa apakah ada sesuatu barang penting yang dibawanya untuk mencari info.

"Dompet." Ucap Jisoo dan mengangkat barang temuannya.

"Lalisa Manoban dari Thailand." Mereka semua bertatapan sebelum Jisoo melanjutkan.

"Ada beberapa kertas di dompetnya juga."

"Dulu aku ingin sekali menjadi seorang aktris atau idol. Aku selalu berdoa kepada tuhan untuk mengabulkannya dan aku sangat yakin bahwa aku bisa. Aku pintar menari dan dance, menyanyi juga aku handal, dan paras ku aku sangat puas. Sampai aku memutuskan untuk pindah ke Korea dan bersekolah disana. Aku masih 17 tahun sekarang, dan aku mencoba untuk menjadi trainee disalah satu agensi ternama di Korea. Dan aku sangat bahagia.... KARENA AKU DITERIMA DISANA YUHUUUU."

Isi kertas pertama.

"Menjadi trainee bagiku sangat menyenangkan dan juga....melelahkan haha. Aku makin gencar melatih skill danceku karena itu yang paling menonjol, bersikap ramah kepada orang-orang di agensi, dan pastinya aku juga berteman dengan salah satu seniorku yang paling aku segani. Ia juga tidak keberatan menjadikan aku teman."

Itu isi surat kedua.

"Sudah berapa lama kamu menjadi trainee? Jangan tanya itu kepadaku.
Entahlah aku agak sensitif dengan itu. Aku agak... bagaimana ya. Kehidupan ku seolah berbeda sekarang, di sekolah aku selalu di panggil 'bintang remang' karena aku akan menjadi seorang idol. Awalnya aku enjoy dengan itu, namun lama-kelamaan risih juga.

Sebenarnya, aku sedang menyukai seseorang sekarang. Setiap aku pulang sekolah, aku selalu melihat ke tempat tinggalnya. Dia tampan, baik hati karena yang kulihat ia selalu membantu orang-orang yang kesusahan. Namun, beberapa hari terakhir aku tidak melihatnya. Hal itu menyebabkan raut wajahku murung baik saat latihan maupun saat diwaktu senggang. Seniorku mengetahuinya. Senior ku sekaligus temanku itu sesekali selalu mengajakku jalan-jalan pergi keluar untuk menjadi udara segar, akan tetapi aku tidak menikmatinya lagi. Aku merasa aneh kepada seniorku sekarang, ia selalu-"

Dan itu adalah isi kertas terakhir yang tak selesai.

"Ai. Terpotong?" Heran semuanya.

"Baiklah mari kita taruh dulu kertas-kertas ini. Kita harus memeriksanya lebih lanjut." Ujar Taehyung yang kembali mencari sesuatu.

Bloody Snow | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang