4. PLEASE ME

5.2K 733 112
                                    

Aku mau tau seberapa banyak kalian suka cerita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mau tau seberapa banyak kalian suka cerita ini. Makin ramai antusiasme kalian makin cepat update.

Maka dari itu vote dan komen yang banyak ya ( ・ω◝ )♡

•••

"Sooji!" teriak Hayeon dari depan pintu gerbang rumah sahabatnya sambil menggerak-gerakkan handle gerbang, membuat suara gaduh agar si pemilik rumah keluar menemuinya.

Berharap gadis seusianya keluar rumah menemuinya, Hayeon malah dikagetkan dengan seorang wanita renta menepuk bahunya.

"Astaga!" Hayeon terkejut, ia refleks memutar bahunya. "Nenek." gumamnya melirih.

"Kenapa tidak langsung masuk saja? Tahu sendiri Sooji mandinya lama."

Hayeon menyingkir dari tengah gerbang sembari tertawa kikuk. Ia membiarkan nenek Sooji membuka gerbang itu kemudian mengekorinya hingga ke ruang tamu.

"Soalnya tadi kata Sooji begitu aku sampai sini dia sudah siap."

Nenek Sooji justru berdecih. "Aku keluar rumah belum ada sepuluh menit, saat itu juga Sooji baru masuk kamar mandi."

Sontak saja Hayeon mendumal. "Dasar anak itu!"

"Tunggu sebentar, akan kubuatkan minum."

•••

"Cuma ini yang bisa kau dapatkan?" suara bass itu menggema di satu ruangan tertutup.

Taehyung menundukkan kepala di depan ayahnya.

"Ini tidak ada artinya bagi ayah," ujarnya melempar selembar kertas itu di depan putranya. "tak peduli sebagus apa pun nilaimu, itu tak berharga lagi di mata ayah jika kau masih kalah saing dengan teman sekelasmu." nadanya lurus.

Pria berumur lima puluh enam tahun itu beranjak dari depan putranya, ia mengambil sesuatu dari dalam laci meja kerjanya lalu kembali lagi ke tempat semua-di depan Taehyung. "Ayah dengar ada bimbingan belajar terakreditasi tinggi milik pamanmu. Kau bisa datang ke sana bersama Jimin, kabarnya dia juga akan les di sana setiap akhir pekan. Ikutlah sepupumu, lihat dan pelajari bagaimana caranya agar bisa masuk ke perguruan favorit yang juga kau tuju."

Taehyung membuang muka, bibirnya sedikit terbuka menguarkan napas saat ia jengah dengan kata-kata sang ayah.

"Sebentar lagi kau akan lulus dari SMAmu, masuklah ke jurusan yang sama dengan Jimin. Dia punya pandangan yang cukup bagus, bisa memprediksi masa depan hanya dengan melihat peluang perkembangan perusahaan ayahnya. Kau juga...,"

"Haruskah ayah membicarakannya terus?" kata Taehyung mulai angkat bicara, saat itu juga iris sang ayah menyorotnya dengan tajam seolah ia tak suka jika kalimatnya diinterupsi.

POSSESSION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang