10. BOHONG

3.5K 561 97
                                    

Maaf ya sedikit terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya sedikit terlambat.

•••

Jam istirahat berbunyi, saat waktu itu tiba Sooji melangkahkan kakinya naik menyusuri anak tangga yang membawanya ke lantai paling atas di sekolah ini dengan susah payah.

Sooji pernah dengar, jika gedung paling atas digunakan sebagai tempat meletakkan bangku yang tak terpakai sebab gudang tak lagi bisa menampungnya. Sooji lihat sendiri rooftop saat ia membuka pintu tempat terbuka ini.

Udara yang berhembus terasa lebih kencang. Kenapa Taehyung mengajaknya bertemu di tempat yang bisa membuatnya sakit? Dan sekarang di mana pria yang bilang padanya ingin mengatakan sesuatu di sini?

Sooji berjalan maju dengan kakinya yang tiba-tiba pincang sejak kemarin, ia sambil melirik sekitar mencari Taehyung.

"Di sini."

Suara itu memenuhi rungu Sooji, membuatnya menoleh ke Timur dan ia temukan Taehyung yang sedang duduk di bangku panjang tanpa sandaran seorang diri. Pantas saja ia tak menyadari di mana pria itu, sebab tumpukan bangku menutupinya dan Sooji sendiri selangkah demi selangkah mendekati Taehyung.

Pria itu mengulum permen di dalam mulutnya, ia membersihkan tempat kosong sebelahnya yang masih luas lalu menepuknya beberapa kali memberi isyarat pada si gadis. "Duduklah."

Berikutnya Sooji duduk di sana. Ia melirik Taehyung yang nampaknya tidak mau mengatakan sesuatu seperti apa yang diucapkannya tadi pagi-atau masih enggan. Jadi Sooji berinisiatif untuk mengucapkan hal yang tak terduga kepada pria yang sempat melakukan hal kurang ajar padanya.

"Terima kasih untuk yang kemarin. Kalau kau...," Sooji menundukkan kepalanya sejemang. "kalau kau tidak mengikutiku mungkin aku akan celaka." ungkapnya bercampur dengan rasa heran-di luar kejadian semala-Sooji bertanya-tanya kenapa Taehyung mengikutinya pulang.

Taehyung masih diam, menatap lurus ke depan tak memberikan respon apa-apa. Karena itu juga Sooji kembali bertanya lagi, mau tahu kenapa Taehyung mengikutinya. Apa alasannya? Atau rumah mereka ternyata searah? Sooji tidak benar-benar tahu Taehyung pemuda seperti apa. Dua kali pria itu menciumnya, bicara tak sopan dengannya yang membuatnya marah sampai menghindari Taehyung waktu itu sampai saat di mana Taehyung semalam menolongnya sekali.

"Soal semalam, kenapa kau mengikuti...,"

Taehyung tiba-tiba merendahkan diri di depan Sooji, pun Sooji tak menyadari jika Taehyung membawa kotak obat sedari tadi. Ia baru tahu saat Taehyung membuatnya tersentak dengan berlutut secara mendadak, meneteng kotak P3K lalu menyentuh kaki Sooji.

"Kakimu...," Taehyung mengusapnya perlahan, memperhatikan kulit kaki Sooji masih sangat lembut dan halus bahkan jika lebam sampai membengkak seperti ini.

Sooji menarik kakinya. "Jangan sentuh."

Taehyung tersentak ringan, lamunannya pecah. Ia lupa jika harus mengobati kaki Sooji daripada mengagumi kulit wanita itu. Taehyung membuang stik permennya kemudian. "Kakimu terkikir." ucapnya.

POSSESSION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang