3. PERINGATAN

4.8K 675 69
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sebagai siswi SMA ditahun pertama, bukan menjadi masalah besar meluangkan banyak waktu untuk main-main. Ada sebuah keyakinan di mana pada semester awal mereka tak mau menjadikan sekolah sebagai beban dengan segala pelajarannya. Namanya juga murid baru, semester awal mereka masih dalam fase beradaptasi dengan lingkungan, dengan guru dan sistem pembelajaran. Selain antusiasme para hoobae menemukan teman baru, mereka juga berharap bisa menemukan seseorang yang mungkin hubungan mereka bisa lebih dari sekedar itu.

Tapi Sooji bukan salah satunya.

Gadis itu memang sejak awal hanya ingin belajar dengan serius, memiliki teman baik dan akrab dengan mereka, sebab di mana ia nyaman dengan suasana kelas dan teman-temannya maka ia akan belajar dengan nyaman juga.

Gadis itu memang tak berniat mencari cinta di bangku sekolah, namun siapa sangka jika parasnya diam-diam mampu memikat kakak tingkatnya sendiri sehingga anak laki-laki itu yang datang lebih dulu  mendekatinya. Berusaha akrab dengan Sooji, menjadi seseorang yang humoris dan manis di mata gadis itu selama beberapa bulan rupanya telah  membuahkan hasil.

"Kau ada waktu sepulang sekolah?" tanya Jimin duduk di depannya saat makan siang.

Tak sekali dua kali mereka dapatkan tatapan dari siswa lain, banyak pasang mata yang pada akhirnya mengetahui jika pada akhirnya Jimin—si anggota tim basket itu—secara tidak langsung telah menunjukkan hubungannya dengan Sooji yang notabene adalah adik kelasnya.

Sooji menggeleng. "Tidak, kenapa?"

Jimin terkejut senang. "Kalau begitu ayo ikut aku ke suatu tempat."

Sooji menunduk memainkan makanannya. "Bukannya sunbae ada pelajaran tambahan?" katanya membuat senyum Jimin luntur. "Sunbae, ingat. Ujian sebentar lagi, les itu penting. Jangan bolos hanya untuk senang-senang."

"Sooji...,"

"Sunbae janji kalau hubungan kita tidak akan mengganggu pelajaran sunbae."

Jimin menghela napas kecewa, di mana ia sangat ingin berkencan setidaknya seminggu sekali, tapi Sooji selalu menolaknya mengingat Jimin telah berada di semester akhir. Belajar dan belajar sangat penting baginya. Sooji tidak mau kesenangan yang mereka buat mengganggu masa depannya.

"Kalau begitu hari Minggu. Kau tidak akan menolakku karena aku mengajakmu keluar saat hari libur, kan?"

Sooji menatap Jimin beberapa detik sebelum menunduk lagi. "Aku ingin pergi ke perpustakaan dengan Hayeon hari itu."

Jimin berdecak lidah. "Apa hidupmu harus dipenuhi dengan belajar terus?" gerutunya. "kalau begitu ajak aku, aku ingin ikut belajar."

"Tidak boleh." tolak Sooji tanpa berpikir panjang.

"Kau masih menolakku? Kenapa? Kenapa tidak mau?"

Irisnya menyorot Jimin. "Karena...," ucapnya terpotong.

POSSESSION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang