13. PENYESALAN

2.9K 462 39
                                    

Halooo, maaf ya minggu lalu tidak update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo, maaf ya minggu lalu tidak update. Semoga saja minggu ini aku bisa double update, atau bahkan triple update >,<

Buat yang nungguin ebook gratis aku kirim ke email kalian, tunggu ya. Chapternya masih aku tambahin. Mungkin ada sekitar 40 halaman.


•••

Hayeon memutuskan menginap, menemani Sooji.

Dua gadis itu berada di dalam kamar sementara ibunya tengah berkutat di dapur—meninggalkan ayah Sooji yang masih dirawat di rumah sakit sendiri untuk menemani Sooji sebentar.

Mereka duduk bersandingan, bersandar di dinding di bawah jendela sambil memeluk kaki.

Hayeon menoleh pada Sooji. "Apa yang akan kau lakukan setelah ini, Sooji?"

Yang ditanya kemudian menundukkan kepala, matanya masih sembab raut wajahnya masih sepucat tadi sebab ia banyak kehilangan tenaga, bahkan lebih dari itu, ia seperti kehilangan separuh nyawanya karena ditinggal sang nenek untuk selamanya.

"Kau akan masuk sekolah lagi, kan besok?"

Sooji masih merasa kehilangan. Atas apa yang menimpanya hari ini telah cukup membuat gadis itu buta arah, apa yang harus ia lakukan setelah ini tanpa nasehat dari sang nenek?

"Sooji...,"

Refleks Sooji menoleh pada Hayeon, dan baru saja Hayeon sadari jika Sooji butuh waktu untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu. Hayeon merangkul Sooji, menyandarkan kepalanya di atas bahu Sooji seolah menyalurkan kekuatan. "Tidak apa jika kau belum siap, aku akan sering datang ke sini untuk menemanimu setelah pulang sekolah." katanya namun tak mendapat respon juga.

Tubuh Sooji masih terasa lemah dan dingin, itu membuat Hayeon memejamkan matanya sembari mengeratkan pelukannya agar Sooji sadar jika dia tidak pernah sendiri selagi memiliki teman seperti Hayeon.

Tak lama setelah itu pintu kamar Sooji terbuka, menampakkan ibunya di ambang pintu yang terenyuh melihat Hayeon yang tidak pernah meninggalkan putrinya sendiri.

Ketukan pintu terdengar sebanyak tiga kali, membuat dua gadis itu menatap arah yang sama.

Ibu Sooji tersenyum simpul. "Ayo keluar, Ibu sudah makanannya sudah siap."

Hayeon melepaskan pelukannya, ia menatap Sooji yang masih saja diam.

"Sooji...," panggil Hayeon membuat Sooji beranjak tak lama setelah itu.

"Ayo makan." lirihnya hampir tak terdengar.

Hayeon berdiri, mengekori sahabatnya. "Aku tunggu di luar ya?" katanya namun lagi-lagi Sooji hanya diam berkutat dengan lemarinya dan pakaian yang ada di dalam sana. Mungkin gadis itu mau ganti baju sebentar karena masih mengenakan baju hitam usai dari rumah duka.

POSSESSION [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang