"Kak J, PACARAN YUK SAMA RENJANA!!!" Pekikan itu terdengar sangat nyaring bahkan beberapa pejalan kaki yang lewat sukses dibuat tertawa gemas saat mendapati aksi bar-bar dari putra tunggal mama Wendy itu. Terlampau sering melihat tingkah nyeleneh dari si manis. Bahkan Renjana mengabaikan pandangan aneh dan tawa dari para tetangganya.
Renjana memang terlampau sering mengusik si anak dari tetangga didepan rumahnya. Bahkan sejak dari pertemuan pertama mereka dahulu, Renjana telah usil dengan pria itu. Usia keduanya terlampau 2tahun membuat keduanya selalu berada disekolah yang sama bahkan sekarang pun mereka berkuliah ditempat yang sama hanya saja berbeda fakultas.
"BERISIK BANGET BOCIL, BELAJAR YANG BENER JANGAN SOK NGIDE CINTA-CINTAAN" balas Jeffery tak kalah nyaringnya. Tak habis pikir lagi, mengapa keduanya malah jadi saling adu suara tinggi seperti ini. Tak ada yang memisahkan, seisi rumah keduanya bahkan tetangga yang berada disekitar rumah mereka sudah terlampau sering mendapati adegan tom and jerry ini. Bahkan mereka menganggap tingkah keduanya sebagai hiburan.
"ALASANNYA BASI BANGET, DASAR NGGA KREATIF, dih!" Sahutnya tak kaah kerasnya sambil terdengar nada meledek yang kentara. Jeffery tentu saja dibuat semakin kesal dengan tingkah menyebalkan dari si bocil tetangga depan rumahnya tersebut.
"Itu den Jeff awas dari benci jadi cinta loh ke den Renjana nya" kali ini ledek pak Supri, tukang kebun dirumah keluarga Renjana yang turut serta mengusili si Jeff.
"AMININ PALING KERAS/ AMIT -AMIT DAH!" Sahut keduanya bersamaan yang malah membuat mengundang tawa mang Supri. "Tuh kan barengan ngomongnya, awas jodoh beneran loh den Jeff"
"MANG SUPRI DIEM DEH!!"
Paling tidak begitulah rutinitas yang selalu Renjana lakukan untuk mengusili kak J nya. Melihat kak J nya mengumpat penuh rasa kesal dan tatapan menyalang ditujukan untuknya merupakan sesuatu yang begitu menarik untuk diamati. Renjana lebih suka melihat kak J nya menggerutu kesal terhadapnya ketimbang tersenyum palsu sok jaga image yang membuatnya berkali-kali merasa dongkol.
Jika diingat kembali saat pertama kali kami bertemu. Kak J adalah sosok yang sangat murah senyum dihadapan orang -orang dewasa disekitarnya. Namun, saat orang-orang tak lagi memperhatikan senyuman itu akan luntur seketika digantikan dengan wajah dingin dan datarnya.
Aku tak mengerti kenapa kak J bisa seaneh itu. Kenapa ia tak ingin jujur saja dengan dirinya sendiri. Kupikir tak ada yang marah jika kak J menjadi dirinya sendiri. Kenapa harus berpura-pura senang seperti itu untuk menyenangkan orang dewasa disekitarnya.
"Kak J?"
"Hm? Kenapa Ren?" Lihatlah, sekarang senyuman palsu yang aneh itu terkembang diwajah rupawannya malah jadi mengurangi kadar ketampanan kak J saja.
"Ngga capek pura-pura senyum gitu?" Untuk sesaat kak J terdiam dan tanpa diduga kak J malah membalas ucapanku tadi dengan tatapan dinginnya.
"Bocah sok tau!" Dan setelahnya ia berlalu begitu saja dari hadapanku tanpa senyuman pura-pura itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Rasi Bintang | Jaeren
Historia Corta[short movie] Renjana tak pernah tahu bahwa dunianya akan menjadi segelap ini. Warn: lokal universe! BXB! Harsh word! Crackpair! If you homophobic DLDR!