[short movie] Renjana tak pernah tahu bahwa dunianya akan menjadi segelap ini.
Warn: lokal universe! BXB! Harsh word! Crackpair! If you homophobic DLDR!
Tempat ini terlalu sunyi. Gelap dan dingin. Hanya hal itu yang dapat kurasakan. Hal yang dapat kulakukan hanya termenung menatap ruang kosong yang gelap ini. Suara langkah kaki yang terdengar nyaring hanya itu yang mengisi kesunyian ini. Entah terjadi sejak kapan, yang pastinya sejak penglihatan ini tak dapat dipergunakan kembali panca indraku yang lainnya menjadi jauh lebih tajam. Mungkin ini terjadi karena salah satu dari panca indra ini rusak maka dari itu panca indra yang lainnya menjadi bekerja lebih ekstra.
Renjana, lihatlah bahkan tubuhmu sekarang bekerja jauh lebih ekstra untuk menyesuaikan keadaan baru yang dialaminya. Tubuhmu turut berjuang sekeras ini untuk bertahan. Kenapa kau juga tak bisa berjuang sedikit lebih keras lagi untuk paling tidak berusaha bertahan lebih lama.
Nyatanya, masih banyak yang mengharapkan dirimu. Kau tak sendirian Renjana! Masih ada kak Dirga yang berusaha keras mencari cara agar kau segera bisa melihat kembali. Harusnya kau lebih perjuangan orang -orang disekitarmu.
Omong kosong! Seberapa keras pun diri ini berusaha menguatkan, seberapa banyak apapun diri ini untuk berpikir positif. Semuanya percuma. Renjana yang ceria dan penuh dengan aura positif itu telah mati, terkubur bersama jasad kedua orang tuanya. Sosok itu telah hilang. Dan kini telah digantikan dengan Renjana si cangkang kosong ini.
Kenapa semua ini bisa terjadi padaku? Kenapa tuhan mengambil papa dan mama secepat ini dan tepat dihadapku? Kenapa tuhan mengambil bagian penting dalam hidupku? Kenapa, kenapa dan kenapa?!
Hanya kata itu yang dapat terlontar dalam benak ini dan terus berkecamuk mengusik sisa kewarasanku. Diri ini hancur berantakan, aku merasa seperti seluruh dunia meninggalkanku. Impianku direnggut paksa. Dan kini aku merasa seperti seonggok sampah yang tak berguna. Diriku yang sekarang hanyalah sosok yang menyusahkan orang disekitarku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK! PRYANGG!! Suara hantaman kuat itu memenuhi keheningan dari ruang rawat Renjana. Ya! Renjana kembali mengamuk. Hanya hal itu yang dapat ia lakukan untuk melampiaskan rasa kesal, amarah dan frustasinya. Ia tak dapat melihat kembali, kedua orang tuanya meninggal tepat dihadapannya dan ia tak memiliki siapapun lagi disisinya. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan dengan keadaan seperti ini? Sisa kewarasannya kian terkikis oleh keadaan yang begitu menyiksa batinnya.
Renjana menangis meraung-raung. Bahkan 2 orang perawat tak mampu menenangkan Renjana. Pria manis itu terus melemparkan segala barang yang dapat diraihnya.
"Tuan Renjana, saya mohon untuk tenang ya, jika anda terus melempar-lempar barang seperti ini nanti anda bisa terluka" ungkap seorang perawat wanita muda itu yang berusaha menenangkan Renjana.
Namun, naas Renjana mengabaikannya. Pria berzodiak aries itu tetap melemparkan segala barang-barang yang ada disekitarnya.
"KENAPA! KENAPA! KENAPA TUHAN AMBIL SEMUANYA DARI RENJANA?!APA SALAH RENJANA SAMA TUHAN SAMPE SEMUA YANG RENJANA SAYANGI DIAMBIL SAMA TUHAN? KENAPA TUHAN AMBIL HAL PALING BERHARGA DARI RENJANA. KENAPA?!!' ARGHHHHH" teriak histeris Renjana memenuhi penjuru ruangan ini. Bahkan hingga terdengar dilorong bangsal rumah sakit. Renjana hancur. Semua orang menyadari bahwa pria yang terkenal ramah dan ceria itu sudah hancur berkeping-keping dan tak dapat disatukan lagi setiap bagiannya.