22. Mereka masih menangis

3.8K 410 17
                                    

"Apa yang kau lakukan ketika menjadi dewasa?"

"Memberitahu anak-anak remaja bahwa masa mereka hanya sebentar lagi sebelum terkena anxiety."

•••

Butuh waktu lama untuk menenangkan seorang anak kecil yang menangis karena merindukan ayahnya, membuat dua orang dewasa di rumah itu panik karena setelah 30 menit lamanya tangisan itu tidak juga menampakkan tanda-tanda akan berhenti.

Gulf mengira ini mungkin adalah bentuk dari ungkapan rindu yang tertahan sekian lama, dia merasa bersalah namun juga lega.

"Mengapa setan kecil ini menangis semalaman?" Tanya Win pada pagi berikutnya saat berkunjung, pria keturunan China itu pasti heran karena selama mengenal Bright anak itu tidak pernah sekalipun kelihatan menangis bahkan sedih sekalipun.

"Dia merindukan Ayahnya," Gulf menjawab pertanyaan tadi sembari meletakkan omelette di atas empat piring.

Bright memakan sarapannya lahap, dia lapar.

"Aneh sekali, ayahnya kan selalu ada di dekatnya?"

"Ya, lebih tepatnya ayah tiri." Balas Gulf jenaka.

Gulf tidak tahu bahwa hati Win kini berbunga-bunga karenanya, sungguh cerah pagi ini. Seperti berada diantara pepohonan rindang kala sinar matahari terasa membakar kulit.

"Apa itu artinya kau menerimaku?"

"Sebagai adikku? tentu."

Astaga, untung cantik.

Mario menggeleng maklum, ini adalah pemandangan biasa dimana Win memang menyukai adiknya sedalam itu. Pun dirinya ikut terkejut karena mereka telah mengenal sejak kecil, dan ternyata bocah gempal dulu yang selalu dibawa Gulf kerumah adalah Win!

Itu sudah sangat lama dan mereka bertemu lagi setelah dewasa, tapi bukankah anak-anak akan mudah melupakan kenangan saat mereka beranjak dewasa?

Mungkin tidak berlaku untuknya.

"Papa, Bright sudah selesai."

Gulf mengelus kepala Bright lalu mengambil tas anaknya, hari ini dia akan mengantarnya sendiri. Karena bus sekolah sedang tidak ber-operasi, "Kenakan tasmu sayang."

"Biarkan aku mengantar kalian," Win berdiri dari duduknya sembari membenarkan penampilan. Hari ini dia akan berperan sebagai calon yang baik.

Gulf mengangguk," Baiklah."

Jika di lihat lagi, mereka memang memiliki aura keluarga bahagia. Suami yang tampan, istri menawan serta satu anak menggemaskan.

***

"Baiklah Bright, jangan kemanapun se-"

"Sebelum papa menjemput dan jika lama, Bright bisa meminta tolong pada guru piket untuk menungguimu." Bright hafal kalimat ini, sedari kecil hingga hampir beranjak remaja dia selalu mendapat petuah yang sama.

Terkadang beberapa anak akan mengoloknya karena dianggap terlalu manja namun percayalah, Bright tidak pernah ambil pusing. Karena ini adalah bentuk kasih sayang dari papanya, jika mereka sudah keterlaluan.. Bright hanya akan berkata :

"Katakan sesuatu lagi untuk menunjukkan betapa kau tidak memiliki satu orangpun untuk memperhatikanmu."

"Diamlah, kau hanya iri. Aku tahu itu."

Atau,

"Sayang sekali, pasti orangtuamu tidak pernah melakukan ini."

Lalu anak-anak itu akan menangis karena merasa kalah, dan Bright tidak ambil pusing. Sekolah bahkan tau bahwa Bright itu tidak pernah menganggu kecuali jika di ganggu duluan.

Mewgulf : Forgive Me  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang