DASAR BUNDA

297 17 0
                                    

Sorry for typo.

Happy Reading

" Ngak mau dirayain beneran?"

Fairsyah mengangguk yakin.

" Tapi kata nya ulang tahun yang ke tujuh belas paling sepesial loh"

" Bodo amat Fairsyah ngak perduli"

" Ya udah deh, Abang keluar dulu."

Fairsyah mengangguk lalu berbaring di atas ranjangnya menikmati dinginnya AC yang menyejukkan.

Ia pikir mengadakan acara seperti itu tidak penting baginya. Yang ada di pikiran nya sekarang hanyalah bagaimana ia bisa terus bersama keluarga nya.

Ia berdiri keluar dari kamar nya berjalan kearah taman belakang. Ia tersenyum manis menatap kandang putih yang di isi oleh hewan baru nya, hadiah dari Gavin.

" Halo Dirga dua" Fairsyah berjongkok menyamakan tinggi badannya dengan kandang.

" Kamu suka pisang ngak?" Fairsyah mengambil satu buah pisang di sampingnya, menyodorkan nya pada kandang didepannya.

HAUNGGG

" Eh kenapa?" Tanya Fairsyah, tangannya membuka pintu kandang dan mengambil hewan nya itu ke dalam pangkuannya.

"Kenapa?" Ia mengelus bulu halus nya dengan lembut, menatap anak singa di depan nya dengan senang.

HAUNGGG

" Mau makan?"

HAUNGGG

Sekarang Fairsyah mengerti, ia berdiri dan berjalan ke arah dapur masih dengan Bang Dirga dua di tangannya.

Ali mendelik melihat adik nya dengan santai menggendong bayi singa itu masuk kedalam rumah.

" Kenapa di bawa ke dalem?" Tanya Ali takut-takut, ia memang menginap di sini selama seminggu.

" Dirga dua laper, dia pengen makan daging"

Ali menatap was was pada adik nya yang sedang mencari daging di kulkas, dan nampaknya tidak ada.

" Ko ngak ada, trus sekarang dia makan apa" ia berbalik menatap Ali yang sedang bersembunyi di balik kursi.

" Bang minta daging"

"Hah?" Ali cengong mendengar nya, apa sekarang adiknya ingin daging nya yang akan mengenyangkan perut si singa tersebut? Kalo benar berarti adik nya sangat jahat.

" Minta daging," ujarnya lagi mengulurkan tangan.

" Nggak." Katanya memeluk tubuhnya sendiri, seolah menjaga badannya dari predator.

Fairsyah menatap aneh Abang pertama nya yang tiba-tiba saja memeluk dirinya sendiri. Jangan-jangan kesurupan nih.

" Kenapa? Fair cuman minta daging,"ia mendekat.

"Stop di situ Fair, kalo nggak stop ngak bakal Abang beliin ular yang kamu mau"

" Loh kok gitu"

MERRIED BROTHER (ON GOING)Where stories live. Discover now