Sorry for typo.
HAPPY READING
Pagi ini entah mengapa Fair rasanya ingin sekali menghajar wajah tengil Dirga. Dirga yang sekarang menurutnya sangat argh meresahkan.
Dan ia juga merasa kesal karena dimintai oleh bunda nya untuk ke butik, dan itu bersama Dirga untuk mempersiapkan gaun pengantin nya.
Papa dan mama nya tidak berbohong soal pernikahan nya. Ini nyata dan itu membuat dirinya gila. Bayangkan saja nanti setelah menikah ia akan bersikap seperti apa? bersikap biasa saja seolah sedang tidak apa-apa? ataukah dirinya harus berpura-pura meninggal saja?. Tapi kalo ia meninggal beneran gimana? berabe nanti urusan nya.
" Fair?"
"Fair!"
"FAIRSYAH!"
"Eh, iya kenapa Meli?"
"Lu kenapa dah? ngelamun mulu dari tadi perasaan."
Fair tersenyum tipis menanggapi nya.
Ia sedang malas berbicara.Brakk
"Eh lu cewe baru"
Fair mengangkat salah satu alisnya seolah bertanya 'apa?'.
" Berdiri "
Fair yang sedang malas mencari masalah menurut untuk berdiri.
"Kenapa kak?"
Gadis di depannya melihat remeh Fairsyah, dari cara pakainya saja sudah ew norak sekali.
" Kelas berapa lu?"
" Sebelas"
Gadis yang bernama Cia itu mengangguk. Memainkan lidah didalam mulut nya seolah orang didepannya ini hanyalah seonggok tikus kecil yang sangat mudah di musnahkan.
Hmm belum tau aja dia jika gadis berbadan mungil itu mempelihara seekor anak singa, belum lagi koleksi lainnya.
" Kenalin, nama gue Ciana Friska, Anak donatur terbesar di sekolah ini."
Fair mengangguk ." Fairsyah Amelia Deelma, anak pemilik sekolah ini"
Sombong mu tidak sebanding dengan diriku mbak.
Lo bisa pamer? gue juga bisa lebih.
Wah jangan maen-maen🐍.
Cia kaget? tentu saja tapi dengan cepat ia merubah raut wajahnya menjadi setenang mungkin. Malu dong mau sombong tapi yang disombongin terlewat sombong. Eh gimana sih?
"O-ooh, anaknya pak Ringgo?"
"Kalo udah tau ngapain nanya?"
Tolong kenpa suaranya menjadi sinis begini?.
Ini bukan dirinya, dirinya yang biasanya sangat ramah dan tidak sombong.
Huhu tolong, siapa yang merasuki jiwa suciku dengan jiwa kotor ini.
Cia melotot, baru pertama kali ini ia merasa rendah di hadapan anak baru.
Awas saja nanti, kalo bukan anak dari pemilik sekolah ini mungkin saja sudah ia hajar.
" Oh, oke. Gue pergi dulu tunggu tanggal mainnya ya... Fairsyah Amelia Deelma?." Cia menyeringai sebelum pergi dari hadapan Fair.
"Mantep Fair, baru kali ini loh gue ketemu sama orang yang berani sama Cindol itu." Meli mengacungkan kedua jempol nya.
YOU ARE READING
MERRIED BROTHER (ON GOING)
Humor[BIASAKAN FOLOW SEBELUM BACA!] GENRE|| ROMANCE/ HUMOR (Judul 1: FAIRSYAH) " Fair?" "Fairsyah Almeria Deelma?" Fairsyah menoleh menatap seseorang yang kini telah menjadi pendamping hidupnya dengan sendu, dirinya masih tidak menyaka semua ini terjad...