KEMARAHAN

251 17 0
                                    

Sorry for typo.

Hai hehe update lagi nih:)

Semoga suka

Jangan lupa vote dan komen gratis ko nggak bayar:)

Happy Reading

Fairsyah duduk dengan gemetar di tempatnya. Sekarang ia sedang berada di ruang tamu yang diisi oleh para singa nya. Ia ingin menangis jika tidak ada Dirga disampingnya. Sekarang singa nya sedang menatap wajah Dirga dengan amarah yang memuncak.

PLAK

" Berani sekali kamu mengambil mahkota anak saya! kamu memang bukan anak kandung saya tapi inget dia itu tetap adik kamu Dirga!" Ini memang bukan seratus persen salah dari Dirga. Dirga sudah menjelaskan bahwa ia dipengaruhi alkohol. Ia tidak sadar tapi ... Ahh rasanya ia tidak terima anak yang selama ini ia jaga kehilangan mahkotanya dan itu oleh Abang nya sendiri.

"Maafin Dirga ma" Dirga menunduk tidak berani menatap wajah mama nya. Ia memang lelaki yang yang tidak takut apapun tapi pengecualian untuk mama dan papa nya dan mungkin nanti Fairsyah lah yang menjadi ketakutan nya.

Vivian rasanya ingin menangis, ia sedih melihat putrinya mengalami hal seperti ini. Hal yang selama ini ia rahasiakan ke putrinya telah terbongkar.

Ringgo menghela nafas berat, ia berdiri diri dari duduknya.

BUGH

"Ini karena kamu berani menyentuh putri saya"

BUGH

"Ini karena kamu telah mengambil mahkota anak saya yang selama ini saya jaga."

BUGH

"Ini karena kamu udah membuat hidup anak saya hancur"

"Mas udah mas" Vivian menahan tubuh suaminya yang hendak melayangkan pukulan lagi.

" Ini udah terjadi mau gimana lagi?" Celetuk Gavin, ia sebenarnya sangat marah tapi mengingat Dirga lelaki bertanggung jawab ia merasa sedikit lega.

"Hiks, Fair--- Fair minta maaf " Fair mengusap air matanya kasar menatap Vivian dan Ringgo dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Udah, kita selesaikan ini dengan kepala dingin. Jangan gegabah," Kata Ali yang tidak tega melihat raut ketakutan di wajah adik nya.

"Huaaaa mama, maaf Fair salah tapi jangan gini dong. Fair masa nggak boleh meluk mama huaaa" Fair meraung ketika hendak memeluk Vivian tapi ditolak oleh mama nya.

"Kamu tau apa kesalahan kamu?" Tanya Vivian memicingkan matanya menatap galak wajah anak gadisnya seolah ia adalah musuh.

"Tapi ini bukan salah Fair mama! ini salah bang Dirga hiks" ia tidak terima di salahkan. Semua ini terjadi gara-gara Dirga yang tidak pernah meminum alkohol malah meminumnya, sial nya di malam itu tidak ada orang selain dirinya.

Vivian membuang wajah.

"Tapi kamu harus di hukum, kalian berdua" Vivian pergi mengambil sapu dan pel pel'an memberikan nya kepada tersangka.

"Kalian berdua harus bersihin rumah ini dua bulan. Kalo masih ada debu yang nempel dirumah ini hukuman kalian menambah." Mutlak Vivian tidak bisa di bantahan.

Fair ingin memprotes tapi melihat wajah Vivian yang mirip dengan singa nya bahkan melebihi ia tidak berani. Mama macam apa ini yagustii. Bayangkan membersihkan rumah sebesar dan seluas ini memerlukan waktu berjam-jam dan ini hanya berdua?. Belum lagi taman belakang yang luas nya seperti lapangan bola.

MERRIED BROTHER (ON GOING)Where stories live. Discover now