-Four . Sandyakala

100 27 4
                                    



~~~~~

Kringgg ....

Bel pulang sudah berbunyi kali ini hari sudah mulai gelap dan sandy pun harus segera pulang untuk menyiapkan makan malam di rumah.

Hari ini tidak ada yang berubah semua sama saja, dia kira Tiga orang itu tidak akan menganggu nya tapi ternyata Kali ini sandy salah mereka tidak akan diam 1 hari saja tanpa menganggu nya, tas milik sandy di jatuhkan dari lantai 3 dan sandy harus capek-capek ke bawah untuk mengambil nya, belum lagi pas istirahat sandy di kerjain, Makanan nya di beri banyak garam ke dalam soup nya sandy , oleh jeno secara diam-diam.

Ya semua perlakuan itu di lakukan oleh jeno dan antek-anteknya itu.

Dan semua orang saja tidak memperdulikannya.

Tapi ... Hanya ada 1 orang yang memperhatikan terus Sandy

Arunika, ya dari awal dia masuk dia sudah memperhatikan sandy yang menarik perhatiannya bahkan  Arunika penasaran dengan Sandy.

Arunika ingin membantu  Sandy tapi teman sekelas nya malah mengajak dia pergi terus kata nya 'itu bukan urusan kita'.

"hey !! tunggu!!"

sandy yang sedang berjalan di taman kini atensinya teralihkan oleh suara seseorang yang ada jauh dari nya. Sandy berhenti untuk mencari sumber dari suara itu, "hey aduh kau ini jalan cepat sekali, apa di kaki mu ada roda nya hah?!" ujar wanita itu, sumber dari suara tadi.

"hm, kau siapa?" tanya sandy dingin .

"lho? kenalin gua Arunika Frensizka putri yang cantik nan baik hati, hehehe" katanya sembari mengulurkan tangannya sambil tersenyum lebar dan menunjukkan mata nya yang cerah . Sandy pun sontak terkejut karena baru kali ini ada orang yang mengajaknya berkenalan dan bahkan ada yang seceria ini dengan nya.
"gua baru aja pindah ke kelas lu tadi pagi, pasti lu gak merhatiin nya kan?" Lanjut nya panjang lebar, dengan masih posisi yang sama.

"oh hmm, Sandy" jawab sandy dengan singkat dan membalas uluran tangan itu lalu pergi begitu saja meninggalkan arunika, sandy tidak bisa terlalu lama di sana karena sebentar lagi keluarga nya akan pulang.

"hey tunggu kita belum selesai bicara"

Tidak ada jawaban dari sandy, dan sandy pun tidak menghiraukan ucapan nya arunika.

"cih dasar sombong banget si, tapi ga papa gua tau lu gak kaya gitu kok sandy" gumam arunika dia tidak lagi mengejar sandy karena dia pun sudah di jemput oleh papah nya jadi dia harus segera pulang juga. Mungkin besok dia bisa ketemu lagi.

...


"aku pulang~" sandy membuka pelan pintu rumah nya, dan dia masuk pun secara pelan-pelan, sekarang ini sudah jam 9 malam pasti dia akan mendapatkan masalah karena papah dan bang taeil pasti sudah pulang 1 jam yang lalu.

"oh bagus ya sekarang kau sudah berani pulang terlambat?" langkah Sandy terhenti saat mendengar suara berat dan sedikit hentakan, dia tau siapa pemilik dari suara itu.

"ma-maaf pah tadi aku nungguin bus nya agak lama di halte" jawab sandy gemetar, dia takut ayah nya benar-benar akan marah, sandy tidak berani menatap mata sang ayah bahkan dia saja sangat takut untuk berbicara.

"alah bohong, bilang aja lu udah gak mau kan di suruh-suruh lagi?" kini bang taeil yang berbicara, bukan nya meleraikan emosi sang ayah dia malah membuat ayahnya semakin memanas.

"enggak bang aku ga pernah mikir kaya gitu kok" balas nya dengan menatap penuh netra sang kaka.

"Cih alesan" 

Sandyakala || {ON GOING}Where stories live. Discover now