-Two. Sandyakala

144 30 9
                                    

~~~~~





"Sandy !!! Cepat siapkan makan malam untuk saya" teriak seorang pria dari arah kamar ayah nya.

"Iya pah" balas sandy dengan nada setenang mungkin.

Dia menyiapkan makan malam, memasak dan melakukannya seorang diri.

Dengan menggunakan piyama coklat sandy berada di dapur untuk menyiapkan semuanya.

5 menit sudah sandy memasak, sekarang dia hanya perlu merapihkan masakannya di atas meja.

"Pah, bang taeil makan malam sudah siap!!" Teriak sandy dari arah dapur, dan tak lama papah nya pun keluar dari kamar lalu tak lama di ikuti taeil di belakangnya.

Kang In dan Kang taeil kini mereka berada di meja makan untuk makan malam, Tidak ada suara dari kedua nya hanya terdengar suara nyaring dari arah sendok dan piring.

"Kapan aku juga bisa makan bareng kalian kaya gitu?" Gumam sandy

Sesekali ia memperhatikan kedua orang yang ada di meja makannya itu, Sambil merapihkan beberapa barang yang berantakan.

Setelah itu juga dia harus merapihkan ruang tamu karena, beberapa waktu yang lalu teman-temannya bang taeil main ke rumah.

"San, dah nih beresin meja makan" perintah bang taeil pada sandy yang sedang menyapu ruang tengah. Lalu taeil meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar nya.

Sandy yang mendengar itu dia langsung menghentikan aktifitas menyapu nya itu dan langsung ke dapur untuk merapihkan semuanya.

"Mungkin sekarang waktu nya" gumam sandy saat dia memperhatikan ayah nya itu di meja makan.

Setelah dia merapihkan semuanya lalu menghampiri sang ayah yang ternyata sudah ada di ruang kerjanya.

Tok ... Tok ...

"Pah ini sandy" sambil membuka pintu dengan perlahan-lahan dan mendapati sang ayah yang sedang berkutik dengan laptop nya di meja.

Tidak ada jawaban yang ada suasana yang mencengkram membuat sandy merasa semakin gugup.

"Ada apa kau ke sini?" Tanya nya dingin tanpa menatap sang anak di depannya.

"Itu pah, aku ingin meminta ijin untuk mengikuti lomba sains yang akan di laksanakan lusa" jelas sandy tanpa berani menatap mata sang ayah.

Memang sebenarnya 2 minggu yang lalu pihak sekolah menawarkan lomba sains ini, tapi karena sandy takut dan lagi beberapa hari yang lalu ayah nya tidak ada di rumah karena harus bekerja ke luar kota.

Ini kesempatan sandy untuk mengikuti perlombaan ini mungkin aja ayah nya akan menyayangi dia kalau dia mendapatkan juara, ya walaupun itu mustahil.

"Kau tidak lihat saya sibuk? Dan saya lelah, saya baru pulang dari luar kota" kata Kang In dengan nada yang sedikit meninggi.

"Ta-tapi pah ..."

"Keluar dari tempat saya!"
"Saya ga peduli kau ikut lomba itu atau tidak terserah"

Sandy hanya bisa diam dia tidak bisa berkata-kata lagi, dia keluar dari ruangan itu dengan perasaan bimbang.

Lalu Dia teringat kalau dia harus melanjutkan menyapu, Ya sandy langsung mengambil dan melakukan aktifitas menyapunya itu lagi.

Grkk ... grkk

"Sssstt, aku lupa aku belom makan hari ini" rintih sandy kesakitan karena dia dari pagi ini sampai sekarang belum makan.

Dia akan makan kalau semua orang yang ada di rumah sudah selesai makan, bahkan dia akan memakan makanan sisa dari sang ayah atau abang nya.

Itu sudah biasa jadi sandy menerima nya saja, ya mau bagaimana kalau mereka melihatku tidak menghabiskan makanan sisa mereka, yang ada mereka tidak akan memberi ku makan sama sekali.

Setelah semua sudah selesai dia pergi ke dapur untuk mencari makanan, tapi ternyata sudah habis, makanan yang tadi dia masak pun sudah habis.

Dengan begitu dia kembali ke kamar nya dalam keadaan perut kosong nya.

"Gapapa aku bisa makan besok" monolog nya .

...


Dear diary
21.10.21

Hari ini sama saja tidak ada yang berubah, kapan semua ini akan berakhir ? Sampai kapan

matahari ini akan terus berada di balik langit senja yang merah ini ?
Kapan penderitaan ini usai ? Kapan aku akan menemukan matahari terbit untuk matahari yang ada di balik senja ini ?

Kapan aku akan merasakan kebahagiaan? Kapan aku bisa seperti yang lain? Aku hanya ingin di akui sebagai seorang anak dan adik, tapi aku tidak pernah merasakan itu mereka selalu saja memperlakukan ku seperti pembantu.

Bahkan marga ku dengan papah pun berbeda, apa kah aku ini memang anak nya? Pertanyaan itu selalu saja keluar.

Kenapa mamah tega ninggalin aku sendiri di sini?

Mah... Sandy kangen mamah ... Sandy mau ikut sama mamah.

~~~~~~


Tes...tes

Air mata itu keluar begitu saja dari pelupuk mata sandy,  banyak sekali pertanyaan yang sering muncul begitu saja.

Dia meletakan buku di atas nakas yang ada di samping kasur nya itu, dan mengambil selimut lalu merebahkan badan nya yang lemah itu di atas kasur yang nyaman.

"Ya tuhan, aku hanya ingin bahagia"
Gumamnya, sambil menatap langit-langit kamar yang ada di atasnya.




















"Nak, maafkan mamah"



















Cast🌻

"Kang In"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kang In"






























Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sandyakala || {ON GOING}Where stories live. Discover now