-Nine . Sandyakala

77 22 7
                                    



~~~~~





"Haechan?!"

.
.
.


"jadi kamu ke sini di suruh sama mark? Terus sekarang mark kemana? Kenapa dia ga pernah dateng ke sini? Kenapa dia juga ga pernah jawab email ku lagi?"

5 menit yang lalu saat Sandy mendatangi tempat itu tidak di sengaja sandy bertemu dengan Arunika dan mereka pun berbicara 4 mata di tempat itu.

Arunika menceritakan semua nya kenapa dia bisa datang ke Seoul .

Dan Ya arunika ke sini karena permintaan  Mark. Tapi arunika belum memberitahu bagaimana keberadaan Mark sekarang.

Menurut nya itu sangat berat untuk di beritahu ke sandy, karena arunika tau persahabatan antara mereka berdua.

"Arunika!! Jawabb!" Arunika terkejut saat mendengar teriakan sandy, bagaimana tidak ini pertama kalinya sandy berteriak kepada diri nya.

Kini lamunannya benar-benar teralihkan oleh sandy, dia bingung harus berbicara kepada sandy bagaimana?

"I-itu chan, markkk"

"Mark kenapa?"

"Ma-mark udah meninggal chan 3 tahun yang lalu karena dia didiagnosis kanker paru-paru" dengan hati-hati arunika memberitahu haechan, dia takut haechan bakal marah karena arunika tidak memberitahu haechan lebih awal.

"Chan .... lu kenapa?" ujar arunika  sedari tadi haechan hanya terdiam dan memperhatikan lingkungan di rumah kecil itu yang terdapat kenangan di dalamnya.

"Lu ga marah kan sama gua?" Lanjutnya, kali ini arunika melihat haechan meneteskan air mata.
Dan tetap saja tidak ada jawaban dari haechan.

"Chan, lu ga mungkin kan hmm.... Itu sama markk...." lanjut nya lagi dengan ekspresi yang penuh dengan tanda tanya.

"Gak Lah gua masi normal " balas haechan, akhirnya dia bersuara kalau tidak ya arunika akan berfikiran demikian.

"Gua cuman heran kenapa orang-orang yang gua sayang dan selalu ada buat gua malah ninggalin gua sendiri?" Lanjut nya dengan menatap kedua netra milik arunika.

Byurrr.... Byyrr

Kini suana kembali sunyi hanya ada suara hujan tanpa ada yang bersuara lagi.

Haechan yang memandangi langit-langit dan arunika yang terus memandangi sesosok pria yang ada di depannya.

Arunika menggenggam tangan haechan, lalu menatap kedua netra milik haechan.

Hechan yang sadar akan interaksi arunika dia pun menatap kembali netra milik wanita cantik di depannya.

"Lu masih punya gua chan " senyum itu lagi, terukir jelas di wajah nya —sangat cantik dan manis.

"Gua Arunika Frensizka putri yang akan menemani Haechan sandyakala kapan pun, Ya gua janji" arunika berdiri di depan haechan dengan badan yang tegap sambil mengepalkan tangan kanannya lalu di taruh di atas dada sebelah kiri. —seperti orang yang sedang mengucapkan ikrar hahaha.

"Ck, dasar" decih haechan saat melihat kelakuan perempuan satu yang ada di depannya itu.

"Hehehe, jadi malu" kekeh nya dan kembali duduk sambil menunjukan malu malu kucing nya itu.

"Tapi gua serius chan, kalau lu ada apa-apa, kalau lu butuh teman curhat lu bisa dateng ke gua, gua yang akan dengerin semuaaa cerita lu " lanjut nya. Demi meyakinkan haechan bahwa di dunia ini masih ada orang yang menyayanginya.

Sandyakala || {ON GOING}Where stories live. Discover now