-Seven . Sandyakala

73 24 3
                                    

~~~~~

"Sandyy!!!"

Sandy terbangun dari tidur nya saat seseorang terus teriak memanggil nama nya, dia melihat jam yang ada di dinding kamar dan menunjukkan pukul 20:30.

"Sandyy!!!" Segera pun sandy berjalan untuk menghampiri seseorang yang terus saja memanggilnya.

"Iya bang tunggu sebentar" balas nya sambil menghampiri papah nya dan juga abangnya yang sudah ada di ruang tamu.

Sandy terkejut saat melihat abangnya yang menuntun papah nya yang sudah mabuk berat dan benar-benar kehilangan kesadaran.

Dengan segera sandy membantu abangnya itu untuk memegangi papah nya.

"Bang papah mabuk lagi?"

"Iya, nih urusin papah gua cape mau tidur" ujarnya cetus dan meninggalkan sandy sendiri bersama papahnya yang sedang mabuk itu.

Sebenarnya sandy sedikit trauma saat papah nya sedang mabuk seperti ini karena dulu dia pernah di jadikan pelampiasan papahnya karena kalah bermain judi.

Lalu sekarang apa yang akan di lakukan papah nya lagi jika sudah seperti ini?

"Pah aku antar ke kamar yah" ujar nya, Segimanapun jahat nya seorang ayah, sandy selalu berbakti kepada ayah nya dan nurut apa kata abangnya, karena dia pikir dia tidak memiliki keluarga lain selain keluarga nya saat ini.

Sandy tetap sayang kepada keluarga kecilnya ini dan tidak pernah benci atau bahkan sampai dendam, sandy yakin suatu saat nanti sandy bisa bahagia bersama mereka

Sandy menidurkan papahnya di atas kasur, dan melepaskan sepatu serta jas nya agar ayahnya bisa bernafas lega.

"Pah ... sandy sayang sama papah dan sandy harap papah juga bisa sayang sama sandy seperti papah sayang sama bang taeil" ujarnya, di lihat dari tadi kalau papahnya itu masih tertidur dan sandy ingin meninggalkan kamar ayah nya itu agar ayahnya bisa istirahat.

"Jangan harap~ saya akan memaafkan mu anak sialan~" masih dengan keadaan setengah sadar, kang in bangun dan menunjuk-nunjuk ke arah sandy yang baru beberapa langkah untuk keluar.

"Kau yang sudah menyebabkan istri saya meninggal ~ karena kehadiran mu lah istri ku tidak bisa di selamat kan~" lanjut nya kini dia berjalan ke arah sandy.

Sandy yang sedari tadi berdiri di dekat kasur ayah nya itu hanya bisa berdiam diri membiarkan sang ayah untuk bicara.

Karena jujur saja, dia ingin tau bagaimana ibu nya bisa tiada dan kenapa papah sangat membenci sandy.

Selama ini pertanyaannya seperti itu selalu muncul tapi dia tidak berani untuk menanyakan hal itu kepada ayah nya.

"Ha-ha-ha, Kau itu hanya sekedar anak panti asuhan yang beruntung di selamat kan oleh istriku ~~" ujar nya kini dia mendekat ke arah sandy dan meraih punggung sang anak dan menatap nya dalam lalu tertawa kecil seperti meremehkan.

"Jika saja saat itu istri ku tidak mengambil mu mungkin saja istri ku masih ada saat ini !!!" Lanjut nya namun kali ini berbeda dia berteriak dia depan wajah sandy dan mendorong nya, sampai membuat sandy pun tersungkur di lantai.

"AAAAAAA, INI SEMUA GARA-GARA KAMU SANDYAKALA!!" teriak nya dengan sangat emosi dan Kang In sesekali melempar barang yang ada di dekat nya lalu di lemparkan ke arah sandy.

Sandy tidak bisa melawannya dia terlalu lemah jika harus melawan sang ayah, saat ayah nya melemparkan berbagai benda ke arah sandy, dia hanya bisa mengelak sambil menangis.

"Pa-pah..." ucap nyaa tapi tidak di hiraukan oleh ayah nya.

Kang In berhenti dia lalu kehilangan kesadarannya karena terlalu emosi. Sandy yang melihat itu langsung membantu ayah nya untuk berbaring di kasur lagi.

Sandy pergi meninggalkan tempat itu dia ke kamar sambil menangis.

Kali ini bukan menangis karena luka di sekujur tubuhnya lagi tapi luka di dalam hati nya saat dia mengetahui kebenaran, siapa sebenarnya diri nya ?

Sandy terperosok ke dalam tangisannya dan memeluk kedua lututnya.

Ternyata selama ini yang sandy takuti menjadi kenyataan, pertanyaan-pertanyaan yang selalu keluar sekarang pun sudah terjawab jelas oleh ayah nya.

.....

Dear diary

Ternyata selama ini benar aku memang bukan anak kandung mamah dan papah.

Pah , sandy minta maaf karena telah menghancurkan keluarga kalian, membuat kalian sedih dan kehilangan.

Papah benar seharusnya aku tidak ada di hidup ini, seharusnya aku ga pernah hadir di keluarga kecil ini.

lalu sekarang aku harus bagaimana ?

Aku mohon ya tuhan beri aku kekuatan untuk beberapa waktu.

—haechan sandyakala


Sandy meraih obat-obatan nya dan meminumnya dia benar-benar pusing dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa selama ini dia bukan anak kandung ayah dan ibunya.

Tak lama itu sandy tertidur mungkin karena dia meminum beberapa obat tidurnya lagi.


























Sorry , di part ini ga ada arunika and agak.a gj :"

a gj :"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sandyakala || {ON GOING}Where stories live. Discover now