Incubus... Siapa suka?
Jaehyun menjilat bibirnya saat melihat pria mungil ini terlelap di depannya. Wajahnya yang cantik, dan kulitnya yang putih bersih untuk ukuran pria berhasil membangunkan kejantanannya.
"Ready for my dinner" ucapnya sambil menurunkan celananya
Taeyong melenguh saat merasakan sesuatu membobol anaknya. Bulat, keras, dan panjang. Namun susah sekali untuknya membuka mata.
"Aanghhh"
"Tenanglah baby, kau akan menyukainya" bisik Jaehyun sambil menghentakkan kejantanannya sampai penuh
Taeyong mencengkram sprei kuat-kuat namun tak bisa berteriak dan membuka mata. Rasanya berat sekali.
"Sshh oouhh" geram Jaehyun. Lubang sempit itu membungkusnya
Ia terus menggerakkan kejantanannya dengan cepat sambil membuka pakaian atas Taeyong dan langsung menghisap tonjolan pink itu.
"Sial! Nikmat sekali"
"Ahhh aahh sakit" isak Taeyong
Jaehyun tak habis akal, ia mengocok penis Taeyong dan mengulumnya. Tak lama anak itu keluar dan Jaehyun menelan habis sarinya.
"Nghh ahhhh ahhhh" desahan Taeyong semakin kencang
Gerakan Jaehyun semakin brutal dan ia memuntahkan sarinya di dalam lubang Taeyong.
"Ouhh hmmptt" geram Jaehyun
Ia mencabut penisnya dan langsung hilang dibalik kegelapan. Sementara Taeyong kembali terlelap.
Yunho hampir saja membakar putranya itu karna melakukan hal yang belum pantas ia lakukan sekarang.
"Ayah tahu Taeyong adalah takdirmu. Tapi ia masih 16 tahun, Jung Jaehyun! Bagaimana bisa kau memuntahkan sari di dalam rahimnya?" Marah Yunho
"Sekali berbuat tidak mungkin jadi" jawab Jaehyun
BRAAKK
Tubuh Jaehyun terpental ke dinding saat ayahnya mengucapkan magis.
"Bagaimana kalau Taeyong hamil? Ia bahkan belum melihat wujudmu dan belum mengenalmu. Dia akan bingung nantinya"
"Aku akan turun ke bumi menikahinya dan membawanya ke alam kita"
"KAU MAU TAEYONG BERNASIB SAMA SEPERTI IBUMU? MATI DI ALAM INI KARNA TIDAK BISA BERTAHAN DENGAN SEGALA HAL DI ALAM INI? KAU LUPA TAEYONG ADALAH MANUSIA MURNI?"
Jaehyun diam, tentu ia tidak mau Taeyong mengalami hal itu. Ibunya dulu mati karna melahirkannya di alam ini.
"Kau baru bisa menikahi Taeyong saat waktunya tiba. Saat gerhana bulan dan matahari terjadi di waktu yang bersamaan di alam kita. Dua tahun lagi" jelas Yunho
Taeyong menatap pantulan tubuhnya di cermin. Ia menghapus air matanya saat melihat lelehan sperma yang masih mengalir dari lubangnya serta bekas cumbuan di sekujur tubuhnya. Kiss mark yang entah ia dapatkan dari siapa.
"Ibu, hiks..." Taeyong terisak
"Bekas itu datang lagi? Mimpi itu lagi?" Tanya Boa, ibunya
Taeyong mengangguk dan Ibunya langsung memeluknya.
"Semua akan baik-baik saja. Ibu janji"
Pikiran Boa bercabang. Apa waktunya sudah tiba? Bukannya seharusnya masih dua tahun lagi sampai anaknya cukup umur?
Apakah pernjanjian yang dibuat suaminya itu sudah terjadi? Perjanjian yang dilakukan dengan incubus.
Flashback on
"Dokter, selamatkan istri dan anakku. Kumohon" teriak Juwoon
"Kemungkinan anak dan istri anda selamat saat kecil. Kami bahkan sudah menyarankan anda untuk melepaskan alat bantu pernapasannya"
Juwoon terduduk di lantai. Sementara istrinya terlibat kecelakaan dan keadaannya kritis. Bahkan anak di kandungannya yang bahkan belum lahir.
"Boa, kumohon kau bertahan. Kita akan segera bertemu dengan Taeyong kecil kita"
"Kumohon kalian bertahan..."
Juwoon pergi ke salah satu hutan di pinggir kota. Hutan yang terkenal dengan kematian misterius yang tidak diketahui penyebabnya.
"Untuk para penguasa. Hamba ingin meminta pertolongan" ucapnya sambil meletakkan sesaji dan juga uang
"Hamba mohon selamatkan istri dan anak hamba. Hamba mohon"
"Bayi kecilku bahkan belum sempat melihat dunia"
Semburat cahaya muncul dan nampak sesosok keluar dari pepohonan yang tiba-tiba berubah menjadi istana emas.
"Apa yang akan kau berikan jika aku menyelamatkan anak dan istrimu?" Tanya sosok itu
"Semua harta hamba, Tuan" jawabnya
Sosok itu tertawa. Wajahnya yang tampan namun pucat nampak menakutkan.
"Kau tidak lihat istanaku terbuat dari emas? Pakaianku dari sutra? Dan hartamu yang tiak seberapa itu kau jadikan jaminan?"
"Maafkan hamba tuan. Apapun yang tuan minta akan hamba berikan"
Jaehyun tiba-tiba mendekat ke arah Juwoon dan mengambil telapak tangannya. Ia dapat melihat masa depan orang ini. Termasuk anaknya, Lee Taeyong.
"Aku akan memulihkan istri dan anakmu, mereka anak selamat. Tapi, kau harus memberikan anakmu untukku saat ia dewas nanti. Saat usianya genap 18 tahun dan matahari serta bulan yang menjadi saksinya di alam ini"
Juwoon mengangguk.
"Apapun demi anak dan istri hamba, tuan. Tolong selamatkan mereka"
"Pergilah ke rumah sakit. Istrimu akan segera bangun dan anakmu juga akan segera lahir dengan selamat"
Flashback off
Taeyong tidak konsentrasi selama pelajaran. Sudah hampir sebulan ini mimpinya selalu datang dan ia selalu menemukan bekas-bekas itu.
"Taeyong, kau tidak mendengarkan aku?" Tanya Doyoung
"Maaf, aku mengantuk. Semalam aku membantu ibu membuat kue"
Doyoung mengamati wajah Taeyong.
"Kau memakai sweater di panasnya musim semi?"
"Ah itu, aku agak sedikit tidak enak badan"
Taeyong menutupi bekas cumbuan itu yang sampai berubah ungu di lehernya. Bahkan sampai ada yang menghitam.
"Makhluk apakah engkau?" Tanyanya pada angin yang berdesir
Minat gak?
Perlu di next gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAN FROM THE DARK (jaeyong mpreg)
FanfictionTaeyong yang selalu bermimpi aneh setiap malam dan bangun tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Desahan dan geraman serta bekas cumbuan di badannya yang selalu membuatnya menangis setiap bangun tidur.