100 dulu
Jaehyun sibuk menjalani tugas barunya yaitu sebagai raja untuk bangsanya. Ia juga sibuk menghadapi peperangan. Bahkan ia sekarang jarang datang untuk menjenguk Taeyong.
"Aku heran dengan calon istrimu" ujar Ten
"Taeyong?"
"Bukan... Maksudku Jiho. Aku lihat beberapa kali ia datang ke istana incubus hitam. Apa dia ada misi?"
Jaehyun berpikir sebentar. "Pangeran kerajaan hitam adalah Kim Mingyu kan?"
Ten menyeringai lalu terpikirkan oleh sesuatu.
"Apa ia ada hubungan istimewa dengan pangeran kerajaan hitam?"
"Entahlah... Harusnya hubungan dua kerajaan yang berseteru tidak bisa dilakukan. Jika sampai ketahuan maka keduanya akan dibunuh dan kepalanya dijadikan hiasan ucapan selamat datang di gerbang kota" jawab Jaehyun
Taeyong membaca buku di kamarnya, ia sudah tidak masuk sekolah karna fisiknya yang lemah dan perutnya yang membesar. Bahkan kakinya sudah bengkak di usia kandungan lima bulan ini.
"Mimpi itu tidak datang lagi semenjak ada adik bayi di perut kan?" Tanya Boa
Taeyong mengangguk.
"Berarti adik bayi sangat menjaga dirimu. Buktinya saat dia di sini mimpi itu pergi"
Hati Taeyong belum bisa menerima semua hal yang terjadi padanya. Ia masih menganggap anak di perutnya sebagai suatu aib untuknya.
Taeyong sudah berkali-kali minum obat peluruh namun semuanya percuma. Ia hanya akan berakhir terbaring di rumah sakit namun kandungannya baik-baik saja.
Bahkan Taeyong pernah dengan sengaja menghempaskan tubuhnya ke lantai dengan posisi tengkurap. Tetap saja bayinya selamat. Anak pembawa sial.
"Ibu pergi ke kamar ya, kalau ada apa-apa panggil ibu ya"
"Baik, bu"
Taeyong merasakan tendangan di perutnya sejak beberapa hari lalu. Namun ia masih belum mau mengelus bahkan meraba perutnya. Ia mencoba cuek dan tidak peduli.
"Kuharap saat kau lahir kau sudah tidak bernyawa" ucap Taeyong
Ia sudah larut dalam mimpi, di mimpinya ia bertemu dengan seseorang yang menatapnya tajam. Matanya merah dan memiliki sayap hitam.
"Kau tidak menginginkan bayimu kan?" Tanya sosok itu
"I... Iya"
"Kalau begitu kubantu untuk melenyapkan bayi itu. Berbaringlah di ranjang ini"
Taeyong menurut. Ia berbaring pada ranjang berlapis bulu burung angsa. Sosok itu mengangkangkan kaki Taeyong.
"Apa yang kau lakukan?" Teriak Taeyong
"Kau mau bayi ini lenyap kan? Aku bisa membunuh bayimu"
"Lakukan cara lain, tuan. Jangan menyetubuhiku"
Mingyu hanya tertawa. Ia tak peduli. Tubuh Taeyong ternyata semenggoda ini. Pantas Jaehyun sangat tergila-gila.
Ia berusaha meraih bibir Taeyong dan mengulumnya. Taeyong terus berontak sampai Mingyu emosi dan menamparnya.
"DIAM! ATAU KUBUNUH JUGA IBUMU!" Ancam Mingyu
"J... Jangan tuan"
Mingyu menarik turun celana Taeyong. Isakan Taeyong terdengar di ruangan ini. Ia berusaha meminta tolong dalam hati.
BUGHHH
Tubuh Mingyu terpental ke dinding saat Jaehyun datang dan menghajarnya.
"Berani-beraninya kau mengganggu anak dan mateku!" Jaehyun sudah emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
MAN FROM THE DARK (jaeyong mpreg)
FanfictionTaeyong yang selalu bermimpi aneh setiap malam dan bangun tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Desahan dan geraman serta bekas cumbuan di badannya yang selalu membuatnya menangis setiap bangun tidur.