Hallo... Sorry telat2 terus updatenya😭
Makasih buat supoortnya♥️101 dulu...
Taeyong sudah mulai masuk sekolah seperti biasanya. Bersyukur ia tidak perlu mengulang tahun ajaran lama.
"Kemana saja 5 bulan tidak sekolah?" Tanya Doyoung
"Nenekku sakit hehe. Apa ada kejadian lucu selama aku tidak masuk?"
"Tidak ada... Tapi dunia terasa lebih baik saat kau tidak ada" sahut Doyoung lagi
"Sialan!"
Bel pelajaran berbunyi dan wali kelas mereka sudah datang diikuti sesosok lelaki di belakang mereka.
"Perkenalkan anak-anak, kita ada murid baru pindahan dari Busan. Kenalkan namamu" ujar Bu Yuri
"Nama Jung Jaehyun... Salam kenal semuanya"
Mata Taeyong bertemu dengan Jaehyun, rasanya ia tidak asing dengan bingkai wajahnya, ia seperti sering melihat lelaki ini.
"Bisa kau bergeser? Mataku agak minus jadi aku tidak bisa melihat jauh" ujar Jaehyun pada lelaki di samping Taeyong
"Tentu saja..."
Jaehyun mengulurkan tangannya pada Taeyong, lelaki mungil itu tampak ragu untuk menjabatnya namun tak berapa lama ia mulai menjabatnya.
"Lee Taeyong?"
"K... Kau tahu namaku?" Taeyong sedikit kaget
"Aku membaca name tag itu" jawab Jaehyun sambil terus memandang wajah lelaki mungil itu
Jantung Taeyong semakin berdetak kencang saat ia mencium aroma tubuh Jaehyun. Bau yang sangat tidak asing untuknya.
"Tidak mungkin... Jaehyun terlihat seperti remaja pada umumnya" batin Taeyong
Ia berusaha menolak pikiran itu.
Jaehyun benci waktu istirahat, ia benci melihat Taeyong yang dikerumuni pria atau pun wanita di sekolah.
"Cihh... Aku bahkan sudah memiliki penerus bersama Taeyong. Jadi jangan bermimpi" gumamnya sambil mengisap vapenya
"Kau Jung Jaehyun kan?" Tanya seorang wanita
"Iya ada apa?"
Wanita itu memberikan Jaehyun coklat dan satu pucuk surat.
Halo Jaehyun... Namaku Minji, semoga kau betah sekolah disini ya. Ini nomor ponselku
"Sangat bukan tipeku" ia melemparkan surat dan coklat itu ke tempat sampah
Jaehyun menghampiri Taeyong dan Doyoung yang sedang memakan bekal mereka.
"Nenekmu sakit apa? Kenapa lama sekali kau disana?" Tanya Doyoung lagi
"Asma akut..." Jawab Taeyong bohong
"Boleh aku bergabung? Meja kantin penuh semua"
"Tentu... Duduklah"
Jaehyun duduk di samping Doyoung agar bisa memperhatikan Taeyong yang sedang makan.
"Selama tidak masuk lima bulan berarti kau yang mengurus nenekmu?"
"Iyaaa..."
"Kau tidak masuk lima bulan? Sudah seperti cuti melahirkan saja haha" canda Jaehyun
"Haha benar... Mana mungkin Taeyong hamil! Pacaran saja tidak pernah!" Ejek Doyoung
Taeyong hanya ikut pura-pura tersenyum. Ia ingin menegur Jaehyun tapi untuk apa, nanti malah Doyoung dan yang lain curiga.
Hari ini Taeyong pulang sekolah lebih awal, ia langsung pergi ke kamar dan menguncinya.
Ia mengganti breast pad yang sudah penuh dan basah. Dadanya sakit sekali.
"Taeyong... Tolong gantikan ibu menjaga Mark dulu. Ibu ingin memasak makan malam"
"Cih... Bayi menyebalkan!" Gerutu Taeyong
Boa meletakkan bayi mungil itu di ranjang Taeyong dan Taeyong duduk di meja belajar.
"Susunya sudah ibu buatkan. Nanti jika dia menangis minumkan saja"
Taeyong lanjut belajar setelah sang ibu keluar. Ia masih memikirkan Jaehyun.
"Oeeekkk oekkk"
"Berisik!" Ia langsung menyumpalkan dot kecil itu ke mulut Mark yang langsung berhenti menangis
"Tidak mungkin... Ini tidak masuk akal, Taeyong"
Setelah Mark berhenti menangis Taeyong langsung mengeluarkan dot itu dari mulut Mark. Ia baru sadar jika wajah Mark sangat mirip dengan Jaehyun.
"Ini gila... Tidak mungkin" ia menolak pikirannya sendiri
Ten menghampiri Jaehyun yang kembali ke istana dan masih memakai seragam SMA.
"Umurmu sudah 400 tahun hahaha dan kau masih pakai seragam SMA?" Tawa Ten
"Ini sekolah SMA ku yang ke 24. Aku sudah hafal semua kata-kata di buku, undang-undang dan rumus sains"
Jaehyun duduk di kursinya dan memandang Ten.
"Tolong bilang pada kekasihmu buatkan aku dan Taeyong tugas satu kelompok"
"Untuk apa?" Tanya Ten
"Aku ingin bertemu anakku dan menggendongnya. Kasihan sekali ia belum bertemu ayahnya"
Ten memukul kepala Jaehyun dengan keras.
"Ya kau yang bodoh! Kenapa meniduri Taeyong sampai hamil?"
"Aku tidak sengaja... Maka dari itu aku mau memperbaiki semuanya" jawab Jaehyun
"Ya sudah, nanti aku bilang Johnny"
Mingyu memandang Mark yang terbaring di ranjang bersama wanita paruh baya.
"Sepertinya ibumu tidak menyikaimu ya? Maka kau tidur disini?"
Ia mengelus wajah Mark yang masih terlelap sambil menghisap jarinya.
"Paman akan membawamu ke surga... Disana kau akan bahagia" bisik Mingyu
Ia menggendong Mark dan membawanya menghilang ditelan malam.
Taeyong terkejut saat ibunya berlari ke kamarnya dan berteriak histeris.
"Taeyong.... Kau memindahkan Mark tidur denganmu?" Tanya Boa
"Tidak bu"
Boa langsung menyusuri setiap ruangan dengan panik. Sementara Taeyong hanya terdiam di kasurnya.
"Baguslah, aku tidak perlu susah-susah menyingkirkannya" ujar Taeyong
"Apa kau yakin kau tidak memindahkan Mark?" Tanya Boa lagi
"Tidak bu. Untuk apa?"
Boa mengusak wajahnya frustasi. Apa mungkin Jaehyun membawa Mark pergi? Ia langsung memacu mobilnya menuju hutan tempat Jaehyun tinggal.
Jaehyun langsung menemui Boa yang terisak dan menanyakan tujuannya datang.
"Kau tidak diizinkan kesini!" Ujar Jaehyun
"A... Apa kau membawa Mark denganmu?" Tanya Boa
Jaehyun mengernyitkan dahinya.
"Apa maksudmu? Jika Taeyong belum kujadikan pendamping maka Mark juga belum bisa berada disini" jawab Jaehyun
Boa menghela nafas dan terisak.
"Mark hilang... Aku sudah memeriksa semua ruangan dan CCTV, tapi anehnya saat Mark hilang CCTV menjadi gelap"
"Kembalilah ke rumah. Aku yang akan mengurus ini semua"
Jaehyun bersumpah akan membunuh siapapun yang menyakiti anaknya, kecuali Taeyong.
Next?
101 dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
MAN FROM THE DARK (jaeyong mpreg)
FanfictionTaeyong yang selalu bermimpi aneh setiap malam dan bangun tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Desahan dan geraman serta bekas cumbuan di badannya yang selalu membuatnya menangis setiap bangun tidur.